6. Pengintai dari Dalam Hutan

89 15 5
                                    

Hai semua, sesuai janjiku kemarin aku bawa pengumuman pemenang give away dengan nilai tertinggi dan waktu tercepat.

Sebelum maaf kemarin entah kenapa nulisnya kagak greget dan jadi gula-gula, sepertinya ada sekrupku yang kendor🥲
Tapi, kali ini aku berusaha keras buat nulis cerita yang seru dan menegangkan tapi tenyata sulit, lama banget nulisnya makanya baru bisa up😂.

***

Jauh dari kedalaman hutan kemurkaan mencuat. Geraman buas menguasai suasana mencekam kegelapan hutan. Runcingnya taring siap mengoyak leher serigala-serigala yang merunduk di depannya.

Lolongan terdengar saat bulu di makhluk bertaring tajam itu memudar berganti dengan kulit langsat manusia. Cakar tajam berubah menjadi jemari kokoh. Perlahan tubuh serigala itu berangsur jadi tegap hingga ia dapat berdiri dengan kedua kakinya. Sam, pemimpin kawanan yang sedang mencari keberadaan Xiao Zhan menggila karena tak kunjung menemukan targetnya.

"Dasar tak becus, mencari satu orang saja kalian tak bisa. Harus berapa lama lagi aku menunggu?" Menggelegar suara Sam membentak anggota kawanannya.

Serigala-serigala itu tak berani mengangkat tubuh mereka, tetap tiarap di tanah dengan telinga terkulai ke belakang. Amukan Sam tak memiliki mata, tak membedakan mana lawan mana kawan. Ia tak segan-segan mencabik kawanannya sendiri bila emosi telah menguasai.

"Tak peduli cara apa yang kalian gunakan, aku ingin keturunan penguasa hutan itu secepatnya. Bila sampai besok kalian tak bisa menemukannya, maka kalian yang akan aku habisi." Sam adalah tiran. Tak peduli berapa nyawa melayang dan berapa banyak darah tercecer demi memuaskan hasratnya, Sam tak akan berhenti.

Kegilaan adalah definisi dari Sam. Ambisinya adalah jalan berdarah. Tak akan berhenti sampai menggenggam tahta. Namun, sepertinya kali ini jalannya tak semulus bayangannya. Keturunan terakhir penguasa hutan yang ingin ia miliki tak dapat ia genggam.

Jingga berubah pekat, meninggalkan kehangatan. Bayu berembus membawa samar aroma manis. Para serigala tahu betul aroma memikat itu, aroma puncak birahi omega yang membuat para alfa kehilangan akal.

Pembuluh darah di mata Sam menebal, pupilnya mengecil dan kondisinya berubah menjadi setengah serigala. Liur menetes dari moncong yang menyeringai memamerkan gigi tajam predator. Sam tunggang langgang, membabi buta mencari sumber aroma memabukkan itu. Penciuman yang kuat nyatanya menjadi kelemahan fatal baginya dalam keadaan seperti ini. Semakin dia peka, maka semakin mudah terpancing birahinya.

Bawahan Sam yang tadinya tersungkur di tanah karena takut akan keberadaan Sam kini heran. Ke mana perginya pemimpin mereka? Mereka hanya dapat melihat ekor Sam berkibas dari kejauhan sebelum mereka sadar bila telah ditinggalkan.

***

Kegelapan menyelimuti satu-satunya rumah yang ada di pinggir belantara. Rumah cantik itu tak tampak menawan karena cahaya terlalu redup. Nyala lampu yang biasanya membuat rumah itu tampak megah kini gelap dan dingin. Rumah itu bagai sarang hantu yang akan menelan siapa saja yang mendekat.

Terdengar rintihan dari dalam satu kamar. Aroma manis dan segar bunga mawar menguar ke udara. Peluh membasahi tubuh sosok yang menggeliat di atas ranjang, mengerang kesakitan namun wajahnya yang mendongak terlihat menikmati sensasi yang menggerayang tubuhnya.

"A-apa yang terjadi dengan tubuh ini? Aku belum pernah merasa sensasi menggelitik yang membuatku gila seperti ini." Baru kali ini Xiao Zhan menyentuh dirinya sendiri dengan begitu intens, meraba tiap jengkal tubuh telanjangnya yang kepanasan. Napas Xiao Zhan terengah mengembuskan embun karena perbedaan suhu yang signifikan. Banjir keringat membuat tubuhnya mengkilap. Sangat menggoda untuk diterkam.

I CLAIM THE WOLF TO BE MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang