Chan gue sayang sama lo, Lo mau ngga jadi pacar gue
Chan gue sayang sama lo, Lo mau ngga jadi pacar gue
Chan gue sayang sama lo, Lo mau ngga jadi pacar gue
Mark mengulang ulang kalimat itu dalam kepalanya. Sudah lebih dari 2 minggu sejak ia yang menyadari perasaannya pada Haechan, entah kenapa Mark hingga sekarang tidak bisa mengungkapkan perasaannya kepada Haechan.
" Kenapa lo?" Tanya Haechan heran saat ia membuka pintu pasalnya Mark berdiri di depan kamarnya
" Uhm hi?" Ucap Mark canggung sambil mengangkat tangannya pelan
Haechan mengerutkan keningnya sambil menatap Mark heran.
" Kangen gue? Lo baru liat gue 3 menit yang lalu btw, sana minggir gue mau lewat"
Ucap Haechan sambil mendorong tubuh Mark, sedangkan Mark memicing matanya kuat mengutuki kebodohannya, lagi lagi ia tidak bisa mengucapkan dua kalimat itu ketika dihadapkan langsung dengan Haechan. Dan percayalah ini sudah percobaan Mark yang kesekian
Pernah saat itu......
Mark ingin mengutarakan perasaannya pada Haechan, lalu ketika ia ingin keluar kamar dan menghampiri Haechan, kebetulan Haechan juga keluar kamar dengan posisi yang baru bangun tidur, dengan hoodie oversize dan celana pendek yang biasa ia pakai, rambut yang sedikit berantakan dengan tangan yang sibuk mengusap matanya sambil berjalan menempel pada dinding karena ia masih mengantuk. Entah kenapa Mark menjadi salah tingkah dan buru buru kembali masuk ke kamar karena wajahnya yang sudah merah merona.
Pernah juga saat itu.......
Mark sudah yakin untuk mengungkapkan perasaannya, ia bahkan sudah berhasil untuk berhadapan dengan Haechan.
" Mau ngomong apa sih?"
Tanya Haechan pasalnya Mark menahan tangan Haechan
" Uhm itu... anu... gue mau ngomong" Ucap Mark gelagapan sambil menundukkan wajahnya
" Astaga lo ngomong itu udah tiga kali mau ngomong apa sih!"
" Itu gue.. Sebenar-"
" Ah lama gue mau ke wc Mark! kebelet dari tadi sana!" Kesal Haechan sambil menepis tangan Mark dan buru-buru berlari ke kamar mandi.
Arrgh lagian elu Mark udah tadi dia mau ke WC ngapain ditahan
Kesal Mark sambil menendang angin dengan kesal lagi lagi mengutuki kebodohannya
Lalu pernah juga saat itu......
Mark ingin mengutarakan perasaannya sekaligus mengajak Haechan makan malam. Dan sepertinya rencananya berhasil karena Haechan yang bilang mau menemaninya makan malam di luar. Tapi lagi lagi ada saja yang membuat gagal.
" Kak lo bilang mau makan di luar kan? Emang kenapa gue ngga masak aja dah kan itu bahan banyak di rumah" Ucap Haechan kala sampai di parkiran
" Uhm gue bosen aja, pengen makan di luar, sekaligus ganti suasana"
" Oh yaudah tempatnya dimana?"
" Itu caffe yang dekat lampu merah, yang biasa kita kesana"
" Ohh bentar"
Haechan dengan cepat mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu
" Ngapain lo?" Tanya Mark heran
" Lagi bilang ke temen gue, gue sekalian mau nugas ngga papa kan?"
Mark menghela nafasnya panjang, pupus sudah harapan dinner romantis yang Mark rencanakan
" Nanti gue beda meja deh sama lo tapi ngga jauhan"
YOU ARE READING
[Completed] Roommate || Markhyuck
FanfictionBased on my own pov on tiktok : @L02_q66 with same title Mengisahkan bagaimana perjuangan Haechan mendekati kakak tingkatnya . Buat yang kesini dari pov aku hi wellcome back again heheh Happy Reading