Haechan melangkahkan kakinya malas masuk ke dalam rumah. Haechan benar benar lelah, kuliah sangat menyita waktunya hanya untuk menggambar, belum lagi minggu depan akan diadakan pameran dan tentu Haechan ikut serta dalam hal dekorasi, jangan lupakan juga Club dance yang juga akan tampil sehingga Haechan harus berlatih dan sialnya di club music Haechan juga diminta tampil bernyanyi bersama Mark.
" Pengen banget gue kaya naruto bisa kagebunshin, jadi gue bisa ngelakuin semua di waktu yang sama.... Aargh gue butuh waktu lebih banyak!"
Kesal Haechan sepanjang jalan menuju unit apartemennya. Saat Haechan membuka pintu jujur ia mengharapkan kehadiran Mark, berlari ke arahnya dan memeluknya dengan kuat layaknya anak kecil yang yang melihat ayahnya pulang.Tapi berbeda dari hari hari sebelumnya, saat Haechan membuka pintu Mark tidak ada.
" Lah tumben, biasanya belum selesai gue buka pintu tu anak udah di depan pintu buat meluk gue"
Ucap Haechan kala masuk ke dalam rumah, matanya pun liar mengamati sekitar jika saja pacarnya itu sedang bersembunyi dan ingin mengagetkannya.
"Kak Mark....." Panggil Haechan lagi tapi ruangan itu benar benar sunyi.
" Kak Mark lo di-"
Haechan menghentikan kalimatnya kala ia melewati ruang tv ketika sebuah foto mengalihkan atensinya. Foto itu diambil saat sidang skripsinya Mark, dan hari itu adalah tepat sehari sebelum perayaan anniversary mereka yang pertama. Haechan tersenyum sendu sambil mengambil foto itu, menatap dirinya yang tengah dirangkul oleh Mark sambil tersenyum girang memegang sebuah buket bunga yang Haechan buat sendiri semalaman.
" Maaf gue lupa kak" Cicit Haechan pelan sambil menghapus air mata yang menetes pada kaca figura itu.
Haechan berjalan perlahan ke kamar Mark, entah kapan terakhir kali ia membuka kamar ini. Ada perasaan bersalah, menyesal, sedih, takut dan marah saat dirinya membuka kamar ini. Haechan terduduk lemah di meja belajar Mark, sebuah buket bunga dan box kecil masih ada disana. Haechan menggigit bibirnya kaku, bunga itu sudah layu, bahkan bunganya pun sudah rusak, box kecil itu pun sudah tidak berbentuk dan dipenuhi bercak darah yang sudah mengering.
Air mata Haechan kembali mengalir ia merebahkan kepalanya pada meja isak tangis pun tak bisa ia elakkan. Jujur ia tidak kuat, padahal sudah enam bulan lamanya sejak kejadian itu, ia masih tidak rela, masih tidak ikhlas akan kepergian pujaan hatinya itu.
"Maafin gue kak...andai hari itu gue ngga maksa lo buat ngerayain hari jadi kita... mungkin sekarang elo...kita...hiks...kak Mark.... " Tangis Haechan terisak sambil memeluk bunga dan box kecil yang berisikan cincin itu.
Malam itu, Mark masih harus melakukan revisi terkait penelitiannya sehingga Mark menghabiskan waktunya seharian di kampus, karena Mark sudah berjanji pada Haechan untuk merayakan anniversary mereka, Mark pun memaksakan untuk pergi dinner bersama Haechan. Sayangnya karena Mark yang kurang tidur dan memang sedikit lelah karena penelitiannya, ia kehilangan kendali nya saat membawa mobil dan kecelakaan itu pun terjadi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
YOU ARE READING
[Completed] Roommate || Markhyuck
FanfictionBased on my own pov on tiktok : @L02_q66 with same title Mengisahkan bagaimana perjuangan Haechan mendekati kakak tingkatnya . Buat yang kesini dari pov aku hi wellcome back again heheh Happy Reading