Haechan dengan gusar mengetukkan jarinya, sambil melirik jam tangannya ia benar benar tidak bisa fokus dengan sisa pelajarannya. Ketika waktu menunjukkan pukul 12:50 yang mana masih tersisa waktu sepuluh menit lagi sebelum pelajarannya benar benar usai, ia sudah merapikan barang barangnya dan sudah bersiap untuk keluar kelas.
Kriing....
Tanpa menunggu dosennya menyelesaikan kelas, Haechan sudah melesat keluar kelas dari pintu belakang. Ia menatap kiri dan kanan, seolah tidak ingin keberadaannya diketahui siapapun.
" Huuft... untung ngga ada"
Haechan mengurut dadanya pelan sambil sambil tetap memperhatikan sekitar, kemudian ketika ia berbalik dan hendak berjalan ke kantin, ia menabrak tubuh seseorang.
" Shit...."
Cicitnya pelan menyadari siapa orang yang ia tabrak dan langsung berbalik arah hendak untuk melarikan diri, tapi sedetik kemudian ia merasakan tubuh nya tertarik ke belakang.
" Eitss... mau kemana anda! Kan lo udah janji chan..." Ucap Mark sambil menarik tas Haechan
" Ya gue janji bantuin lo pindahan bukan bersihin kamar lo! lepas ngga!" Haechan berusaha melepaskan tangan Mark dari tas nya tapi jika Haechan memberontak nyawa tasnya akan melayang.
" Gitu banget lo jadi temen, gue udah baik sama lo, ayolah nanti gue juga bantuin lo pindahan"
" Sejak kapan kita temenan hah! Ngga mau Mark! itu kamar apa bank sampah!"
Mark hanya terkekeh, ia masih ingat bagaimana kesal dan marahnya Haechan saat Mark membawanya ke kosan untuk membantu membereskan barang barangnya. Mungkin karena Mark yang anak Teknik dan alat prakteknya banyak, sehingga kamarnya benar benar berantakan dengan kabel-kabel belum lagi buku bukunya dan barang barang yang lain. Ya itu sih hanya pembelaan Mark, tapi sejujurnya pria ini memang tidak pintar beres beres.
Melihat hal itu Haechan langsung naik pitam, sebagai orang yang mencintai kerapian dan kebersihan, Haechan seperti menyiksa matanya saat itu, Haechan itu benar benar anak yang rapi, bahkan bungkus permen sekalipun tidak ada di kamarnya. Karena itu Haechan selalu kabur dari keberadaan Mark karena jujur ia tidak tahan dengan keberantakan kamar Mark.
" Banyak bacot lo ntar gue traktir makan... lo ngga ada kelas lagi kan?" Mark merangkul Haechan mengunci tubuh anak itu dengan lengannya sehingga Haechan tidak bisa kemana mana
" Ada abis ini gue masih ada kelas!"
" Pinter banget lo boong gue kan hafal jadwal kelas lo! udah cepet biar besok gue bisa pindah Chan...."
" Ngga mau!"
" No penolakan!"
Mark menyeret Haechan dengan tangannya yang masih mengunci kepala Haechan, sedangkan anak itu hanya bisa pasrah dan sedikit tertatih mengikuti langkah kaki Mark
" Iya iya gue nurut! lepas! Gue bisa jalan sendiri!" Ucap Haechan karena jujur kepalanya sedikit sakit karena harus menunduk sambil berjalan
" Ngga, ntar lo kabur!"
" Ngga bakal, janji"
Mark menghentikan langkahnya menatap Haechan sambil menaikkan alisnya sedangkan yang ditatap menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis untuk meyakinkan. Mark memutar matanya malas dan melepas Haechan, kemudian tidak sampai 2 detik Haechan terlepas, anak itu sudah berlari dengan kencang untuk melarikan diri.
" WOI CURANG BANGET!"
Haechan terkekeh sambil berlari, menjahili Mark seperti ini sudah menjadi rutinitasnya semenjak ia dekat dengan kakak kelasnya itu. Karena Haechan yang berlari sambil melihat kebelakang untuk menghindari Mark, ia tidak aware dengan apa yang di depannya sehingga Haechan kini sudah sampai di ujung tangga.
YOU ARE READING
[Completed] Roommate || Markhyuck
FanficBased on my own pov on tiktok : @L02_q66 with same title Mengisahkan bagaimana perjuangan Haechan mendekati kakak tingkatnya . Buat yang kesini dari pov aku hi wellcome back again heheh Happy Reading