Sekembalinya ke Ibukota, Atlas segera melaporkan hasil dari permasalahan pendemo tempo hari ke Kaisar langsung. Ia bahkan tidak repot-repot untuk mengganti pakaiannya sebelum melapor.
"Hanya masalah pendemo, kenapa membutuhkan waktu sampai 7 hari?" tanya Permaisuri yang duduk di samping Kaisar dengan tatapan penuh kebingungan.
"Aku hanya sedang bersantai, Ibu." Permaisuri adalah ibu kandung dari Atlas, sedangkan keempat Pangeran lain memiliki ibu yang berbeda.
Usia kelima Pangeran tidak berjarak cukup jauh. Atlas hanya sebulan lebih tua dari Pangeran kedua, Atticus.
Tidak ingin menaruh kecurigaan apapun, sang Kaisar kemudian menyuruh putra tertuanya itu untuk kembali ke halamannya. Istana Athea memiliki beberapa kediaman yang dijuluki dengan halaman yang ditambah dengan nama masing-masing. Hanya ada satu Pangeran yang masih tinggal di Istana Athea yakni Pangeran kelima, Athen. Pangeran Athen masih berusia 13 tahun.
Negeri Athea memiliki 5 Pangeran sebagai kandidat penerus tongkat kekuasaan Kekaisaran Athea.
Pengeran pertama, Atlas Laird Montecristo.
Pangeran kedua, Atticus Zane Montecristo.
Pangeran ketiga, Atthew Grant Montecristo.
Pangeran keempat, Athius Penn Montecristo.
Pangeran kelima, Athen Ishmael Montecristo.
Hubungan kelima Pangeran ini . . . sangat baik. Di bawah didikan langsung oleh Permaisuri, kelima bersaudara selalu mendukung satu sama lain. Jika satu melakukan kesalahan, maka sisanya akan mengakui kesalahan itu. Jika satu mendapatkan keberkahan, maka yang lain juga akan sama-sama merasakan berkah yang sama.
"Saudara pertama, kau telah kembali. Bagaimana perjalananmu?" Mendengar jika Atlas telah kembali, Atticus segera menyambut kakaknya di Halaman Pangeran Pertama.
"Baik," jawab Atlas singkat pada adiknya. Ia tidak terlalu fokus pada Atticus karena fokusnya masih tertuju pada kemolekan tubuh Ale di bawah tubuhnya setiap kali mereka menyatu bersama.
"Saudara pertama, kau . . . terlihat sangat aneh." Atticus menatap jijik pada wajah penuh harap Atlas. Kakaknya seolah memiliki kepribadian ganda. Di hadapan prajurit bahkan Kaisar sekali pun, dia selalu mengeluarkan aura yang seolah menegaskan bahwa dia adalah seorang Jenderal yang terhormat. Namun jika dia telah bertemu dengan adik-adiknya, Atlas berubah menjadi orang yang bebas dan sedikit aneh.
"Kupikir . . . aku mungkin jatuh cinta."
Apapun yang dikatakan oleh Atlas membuat Atticus membelalak lucu. Bahkan Atthew, Athius, dan Athen yang baru saja masuk tersandung oleh langkah kakinya masing-masing. Dengan sigap, tiga bersaudara yang posisinya dekat dengan pintu segera menutup pintu itu rapat. Setelah itu, mereka berjalan cepat untuk mengelilingi kakak tertua mereka.
"Saudara pertama, katakan padaku. Apa orang itu seorang pria atau wanita?" tanya Atthew.
"Pria," jawab Atlas acuh tak acuh.
Keempat pangeran itu saling menatap satu sama lain. "Lalu, dari keluarga bangsawan mana dia berasal?" tanya Athius.
Atlas yang otaknya hanya ada di selangkangan selama seminggu terakhir segera menyesali kebodohannya. Ia tidak menanyakan nama lengkap Ale. Jangankan nama lengkap, Atlas bahkan tidak tahu di mana tempat tinggal Ale di Desa Santa Hereria—desa di mana Atlas dipertemukan dengan Ale. Namun dilihat dari cara berpakaian Ale dan tempramennya yang menakjubkan, Atlas yakin jika Ale berasal dari keluarga bangsawan.
Gelengan kepala Atlas membuat keempat Pangeran mendesah pasrah. "Kalau begitu, bagaimana dengan namanya? Saudara pertama, kau tidak akan bilang jika kau tidak tahu namanya kan?" tuduh Athen membabi buta.
KAMU SEDANG MEMBACA
AAA
RomanceHidup Ale telah lengkap. Dilahirkan di sebuah keluarga kaya, dikaruniai wajah yang mempesona, hingga menikah dengan seorang pria tampan pada usia yang relatif cukup muda. Apa lagi yang bisa Ale minta? Seorang dominan omega sepertinya mampu membuat p...