Bab IX : A Year Later

2.6K 286 103
                                    

"Setelah kalian selesai membuatnya, silakan simpan di lemari es minimal 2 jam."

[LionHeart : It looks amazing!]

[Jugler : Bisakah aku mengganti toppingnya? Aku tidak suka kiwi.]

"Tentu bisa. Silakan beri topping sesuai dengan selera masing-masing."

[EastMaster : Wow!]

[Fahrenheit : Jika aku yang membuatnya, mungkin tidak akan sebaik itu hasilnya.]

"Berhubung kita tidak bisa menunggu lama karena kita sedang live, maka aku telah menyiapkan hidangan serupa yang telah aku buat terlebih dahulu. Jadi mari kita tes dan memberikannya pada anak-anak. Ax!"

Derap langkah kecil kemudian terdengar. Begitu derap langkah itu semakin mendekat, arah kamera lalu berubah dan tidak menampakkan rupa dari anak kecil itu. Yang bisa penonton lihat hanyalah sepasang kaki kecil yang lucu. "Ya, Mama?" tanya anak kecil itu dengan suara cadelnya.

Channel dengan nama Axel's Mom di Voutube memiliki 10 ribuan subscribers. Ale adalah apa yang dikenal penonton sebagai Axel's Mom, sedangkan Axel adalah putra yang ia lahirkan sekitar 9 bulan lalu. Dengan sisa uang dari menjual mobil mewahnya dan menggantinya dengan mobil biasa, Ale masih punya sedikit tabungan untuk melahirkan Axel Claude Grayson.

Setiap kali Ale melihat ke arah putranya, ia bisa melihat cetakan hidup dari Atlas. Mulai dari rambut, bentuk mata, hidung, bibir, sampai detil ke warna kulit sekali pun, Axel mengambil semua dari ayahnya. Yang Axel dapat dari ibunya hanyalah hikmahnya saja. Terkadang Ale berpikir jika ini tidak adil baginya. Ia telah mengandung Ax selama 5 bulan, tapi kenapa justru Atlaslah yang bisa mendapatkan kehormatan untuk memberikan fitur penting pada bocah itu?

[LionHeart : Aku ingin melihat Ax.]

[GreenHorn : Spill Ax!]

[FewFire : Spill Ax!]

[IAmMine : Spill Ax!]

"Cobalah," ujar Ale memberikan puding coklat pada Ax. Dalam video menunjukkan sebuah tangan kecil menerima puding itu dengan hati-hati. Jangkauan video hanya sampai ke dada Ax, Ale tidak berani menunjukkan wajah putranya pada banyak orang. Meski subscriber-nya masih 10 ribuan orang, ia merasa ia harus berhati-hati dan tidak menunjukkan identitasnya, pun identitas Ax pada orang lain. Tidak sedetik pun Ale dan Ax menampakkan wajah mereka di video, hal inilah yang menyebabkan mengapa subscriber-nya naik dengan sangat lambat.

"Otay, tantyu, Mama."

Setelah itu layar mengikuti langkah kaki Ax menuju meja makan. Ale membantu Ax untuk duduk di kursinya. Hanya setelah Ax dengan tenang duduk di kursinya, barulah kamera terarah lagi ke arah Ax. Penonton bisa melihat bagaimana Ax memasukkan puding coklat yang dibuat oleh ibunya ke dalam mulutnya yang kecil. Penonton sangat berharap agar Ale mengarahkan kameranya sedikit ke atas lagi sehingga mereka bisa melihat wajah Ax. Sayangnya Ale tidak pernah melakukan itu! Paling menton ya hanya sampai sebibir saja, tidak pernah lebih.

"Bagaimana?" tanya Ale.

"Yummy!" Ax sedikit tertawa ketika menjawab ibunya. Ia paling suka dengan masakan ibunya. Apapun yang ibunya masak akan selalu menjadi makanan favoritnya.

"Thank you. Baiklah, teman-teman. Sekian konten kita pada hari ini. Aku akan mengunggah rangkuman live hari ini ke akun Voutube-ku. Bye! Ax, say bye."

"Baiii." Ax melambaikan tangannya dengan sendok yang masih ada di dalam genggaman tangan kanannya.

Ale mematikan live streaming-nya. Ia melihat beberapa orang mengucapkan selamat tinggal kembali. Ada juga beberapa orang lain yang tidak ingin melepaskan pasangan ibu dan anak itu dengan meminta mereka live stream lebih lama. Namun Ale membatasi waktunya untuk live stream setiap minggunya.

AAATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang