part 15

6 3 0
                                    

Kamu yang bilang janji
Gabakal pergi, tapi kamu juga
Yang memilih pergi
author galau: v
.
.
.

Tak terasa waktu begitu cepat dan sekarang adalah hari dimana Meli dan teman-teman yang lainnya dinyatakan lulus dalam PKL. Tetapi perjuangan mereka belum sampai disitu saja karena senin besok mereka akan melakukan sidang PKL secara terbuka yang artinya dilihat oleh semua murid.

"udah seneng-seneng PKL selesai eh ada sidang" keluh Meli.

"namanya juga perjuangan ya gabakal ada akhir nya" sanggah Fitri.

"hah masa? ya capek dong"

"makanya semangat gaboleh nyerah perjuangan kita masih panjang" jawab Nazi sok bijak wkwk.

"iya-iya gw tau, yauda yuk balik" ajak Meli.

Setelah pulang dari tempat PKL mereka mampir disebuah cafe yang letak nya agak dekat dengan sekolah mereka. Karena hari mulai sore jadi mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. "bayy sampai ketemu di hari senin" ucap Fitri sembari melambaikan tangan nya ke arah Meli dan Nazi. "zi anterin gw pulang yuk mau ga?" ajak Meli karena dia tak dijemput oleh ayah atau abang nya. "yauda ayo Mel" jawab Nazi. Lalu mereka pun pergi dari cafe tersebut. Selesai mengantar Meli pulang Nazi pun langsung bergegas pulang ke rumah nya.

"makasih ya zi" ucap Meli setelah turun dari motor Nazi.

"iya sama-sama, yauda gw duluan ya" jawab Nazi.

"iya hati-hati ya"

Lalu Meli pun masuk ke dalam rumah. "assalamualaikum, bunda?" ucap Meli mencari keberadaan bunda nya. "bundaa di dapurr" teriak bunda Meli yang sedang berada di dapur. Setelah itu Meli pun masuk ke kamar nya untuk membersihkan badan nya.

Malam pun tiba dia akan segera turun untuk makan malam bersama.

"loh ayah mana bang?" tanya Meli kepada Rifki.

"gatau belum pulang kayanya" jawab Rifki.

"yuk makan, ayah pulang malem katanya" ucap bunda Meli. Lalu mereka pun makan dengan tenang. Selesai makan Meli tak langsung ke kamar nya melainkan dia pergi ke ruang tv untuk sekedar menunggu hp ny yang sedang di charger.

"bang keluar yuk? Mumpung malming nih pasti rame" ajak Meli kepada Rifki yang duduk disebelahnya. "gamau ah ntr kmu abisin duit abang" jawab Rifki yang tetap fokus menonton acara tv di depan nya. "ihh ayo lah, kan abang jomblo mending keluar sama Meli biar dikira pacaran" bujuk Meli sembari mengguncang-guncang lengan abang nya.

"gamau Mel udah malem" jawab Rifki. "apaan ini masih jam 8" jwab Meli. "ya udh malem". " ayolah bang pleasee" jawab Meli sembari mengeluarkan jurus puppy eyes nya. Akhirnya Rifki yang tadi nya tidak mau pun pasrah untuk mengikuti kemauan adek nya. "yauda ayo"

Setelah 30 menit keluar yang artinya jalan-jalan mereka kembali ke rumah pada pukul setengah 10 malam. "kok rumah gelap ya bang?" heran Meli karena biasanya lampu rumah nya itu selalu menyala meskipun sudah larut malam. "ya gatau abang juga, mungkin ayah sama bunda udah tidur kali" jawab Rifki sembari berjalan menuju pintu utama. "iya sih, tapikan biasanya ga gtuh" Meli tetap merasa heran dengan keadaan rumah nya.

Masuk ke dalam rumah dan ternyata ayah dan bunda nya sedang menonton film horor, bunda nya yang sudah kelewat takut pun kaget karena ada yang membuka pintu tapi tak berwujud karena gelap. "astaghfirullah siapa itu" teriak Ratih dengan was-was takut setan. "bukan siapa-siapa bund paling juga Rifki sama Meli" Aditya mencoba untuk menenangkan istri nya yang ketakutan tapi tetap kekeuh untuk ikut menonton.

Tentang LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang