part 21

1 2 0
                                    

Semesta yang jahat, atau
Kamu yang terlalu berharap
author galau:v
.
.
.

Paginya mereka jogging keliling taman sambil mencari penjual sarapan dipagi hari ini.

"huhhh capek ya dari tadi lari terus" keluh Nazi sambil duduk di rerumputan taman.

"iyaa nih, ada orang jualan minum ga si!" Fitri ikut menimpali dan duduk disebelah Nazi, begitupun Meli.

"biar gw aja deh yang beli, lo berdua tunggu sini oke?" ucap Meli. Lalu pergi untuk membeli minuman.

Saat diperjalan menuju warung terdekat taman, Meli bertemu dengan Raka teman nya si Irfan yang sedang jogging juga entah bareng siapa Meli tak tahu itu.

"ehhh lo Raka temen nya Irfan kan?" tanya Meli saat berpapasan dengan Raka.

"loh Mel ada disini juga? sama siapa?" tanyanya ramah.

"kan gw emang orang sini kali, oh itu sama temen gw" jawab Meli.

"oh iya hampir lupa hhe" jawabnya.

"lo sendiri ngapain disini?" tanya Meli.

"jogging lah, lagi liburan ke rumah sepupu" jawab Raka. Yang memang benar dia mempunyai sepupu orang jakarta.

"ouhh, yauda gw duluan ya see you" ucap Meli lalu pergi kembali menemui teman-teman nya.

"nihh minum nya" ucap Meli sembari menyerahkan dua botol aqua dingin kepada Nazi dan Fitri.

"makasih" ucap Nazi.

.....

Di tengah perjalanan pulang mereka mengintrogasi Meli yang sudah lama tak pernah menceritakan tentang hubungan nya dengan Irfan.

"Mel hubungan lo sama Irfan baik-baik aja kan?" tanya Fitri.

"iya, emang kenapa?" tanyanya balik.

"gapapa si aneh aja gtu ya kan Zi?" ucap Fitri sambil menyenggol lengan Nazi yang sedari tadi diam. emang kaku manusia nya Nazi tuuh hhe.

"hmm" jawab Nazi.

"udah lama juga ya Mel lo pacaran sama dia, gimana LDR nya aman nih?" tanya Fitri setengah meledek.

"ihh ngapain bahas gw sama dia sih!" kesalnya lalu meninggalkan Fitri dan Nazi.

Sekarang mereka bertiga dengan Ayah, Bunda dan bang Rifki sudah kumpul untuk sarapan bersama.

"emm Bund nanti abis ini izin ke mall bareng mereka ya?" ucap Meli di sela-sela sarapan.

"iya asal pulang nya jangan sampe malem ya" jawab Ratih.

"siapp tante" ucap Fitri dan Nazi kompak.

"yauda cepetan abisin sarapan nya terus siap-siap" ucap Ratih.

"Abang ikut dong gabut nih dirumah terus" keluh Rifki dengan muka yang dibuat sesedih mungkin.

"maaf aja nih ya bang, ini tuh ciwi-ciwi ya jadi BIG NO gaboleh ikut" ucap Meli memperingati Abang nya.

Tentang LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang