🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
"Zhan Zhan, tumben hari ini kau sendirian?"
Xuanji melemparkan tatapan bingung kepada pemuda manis yang baru saja bergabung dengannya pada jam istirahat. Dan bukan hanya Xuanji, Xifeng juga menatap keheranan saat melihat Zhan berbaring lesu di bangku panjang taman di samping mereka.
"Tumben hari ini kalian berdua di sini," Zhan balas menyinggung. "Sedang bermesraan lagi!" celetuknya bosan.
"Siapa yang bilang kami bermesraan?" Xuanji polos seperi biasanya. "Xifeng hanya membantu mengikat rambutku yang rusak selama jam olahraga tadi."
"Itu! Di mana-mana wanita mengikat sendiri rambutnya tapi kenapa berandal itu yang mengikat untukmu?"
"Dia Xifeng, bukan berandal, Zhan Zhan!" protes Xuanji.
Dan selagi Zhan dan Xuanji berdebat soal panggilan Xifeng, pemuda yang bersangkutan malah acuh tanpa niat menengahi, sementara tangannya masih menyisir rambut Xuanji dan mengikatnya dengan rapi dalam bentuk ekor kuda.
"Sudah," ucapnya dengan nada dingin seperti biasa.
Xuanji menoleh dan tersenyum padanya. "Terima kasih, Xifeng. Ini, makan dulu bekalmu." Gadis itu mengangsurkan kotak makan kepada Xifeng, lalu pemuda itu duduk di sampingnya dengan tenang, dan makan.
Zhan mendecak sebal. "Tolong jangan bermesraan. Apa kalian tidak kasihan padaku?"
"Kenapa kau sendirian di sini?" Xuanji tidak menghiraukan keluhan Zhan. "Biasanya kau selalu bersama seorang gadis."
"Sudah bosan!" jawab Zhan cepat. "Xuanji, apa kau tidak punya teman gadis lain yang menarik?"
"Teman gadis? Banyak, kok."
"Tapi yang cantik dan menarik."
Gadis itu sedikit berpikir. "Rasanya semua temanku cantik dan menarik."
Zhan menghela napas sedangkan Xifeng melirik dengan malas.
"Kategori cantik menurutmu pasti berbeda denganku," Zhan bergumam pelan. "Apa tidak ada cara agar aku bisa mempunyai pacar?"
"Kau mau punya pacar lagi?" seru Xuanji terkejut seakan itu adalah hal yang aneh.
"Memangnya aneh?"
"Kau, kan, baru punya pacar kemarin?"
"Yang kemarin itu bukan pacar." Zhan mengibaskan tangannya di udara. "Hanya berkencan saja."
"Lalu dengan Marry, Shi Shi, Lucia, Meiyan, dan ..." Xuanji mencoba mengingat semua siswi yang dilihatnya selalu bersama Zhan belakangan ini seraya menghitung dengan jarinya.
"Bukan, bukan ... mereka bukan pacarku," jelas Zhan. "Pacarku sudah putus seminggu yang lalu."
"Cepat sekali. Kenapa putus?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THREE LITTLE WORDS [END PDF]
FanfictionDaripada belajar, Xiao Zhan lebih menyukai berkencan. Ia mengencani setiap siswi di sekolahnya. Wang Yibo, guru sekaligus walinya, dibuat pusing dengan sikapnya sehingga ia harus mendidik Xiao Zhan dengan keras. Ia memikirkan banyak cara untuk memb...