[Maaf kalau terdapat Typo.]
Maya POV 🌙
Aku masih terus menyetrika baju yang sudah tinggal satu. Baju milik Aldi yang masih belum datang belanja.
Aku masih menunggu Aldi datang.
Bentar lagi adzan solat magrib. Aku harus bersiap untuk mandi dan siap-siap untuk solat magrib.
Aku meletakkan setrikaan pakaian milik Aldi yang tinggal satu karena waktu sudah larut magrib. Aku harus segera mandi dan siap-siap untuk solat magrib.
Aku pergi ke kamar aku dan mengambil handuk untuk lalu pergi ke kamar mandi, laku aku tutup pintu kamar mandi.
Kamar mandi belakang, bukan kamar mandi bagus seperti pemilik rumah ini. Rumah mandi besar seperti milik Pak Doni dan kamar mandi milik Aldi yang lumayan bagus. Kamar mandi itu terletak di belakang di sebelah kanan dapur.
Tiga kamar mandi yang cukup luas dan di lapisi keramik. Kamar mandi aku juga di lapisi keramik tapi keramik lama dengan warna biru.
Aku mendengar suara mobil sayup-sayup dari luar. Aku langsung cepat - cepat menyelesaikan mandi aku agar aku bisa bertemu Aldi.
Aku cepat - cepat keluar kamar mandi berjalan melangkah ke kamar dan segara ganti baju. Aku pergi ke kamar Aldi mencari dia.
Aldi tidak ada di kamarnya. Aku lalu balik ke dapur dan melihat Aldi di situ. Dia sedang duduk di kursi meja makan dan melihat aku yang datang.
"Aldi, kamu sudah datang..?"
"Iya, kenapa? Suka aku di buat susah begini?"
"Maafkan aku, bukan maksud aku untuk buat kamu susah. Emangnya kenapa? Apa yang terjadi?"
Aku masih berdiri dengan handuk melingkar di rambut aku. Rambut aku masih basah dan perlu di keringkan. Aku tidak punya hairdryer jadi cuma pakai pengering handuk.
Aldi pergi ke kulkas dan mengambil kresek putih yang tidak tau isinya apa.
"Itu apa..?" tanyaku ke Aldi.
"Itu ikan ayamnya. Satu kilo empat puluh ribu. Kamu goreng saja abis ini. Kamu tau kan bumbu ikan ayam..?"
"Iya tau."
"Tadi aku beli sama bumbunya takutnya kamu tidak tau buat bumbunya." kata Aldi lesu.
"Tidak apa, nanti aku pakai itu. Kamu tidak perlu cemas, ada aku di sini."
"Tadi mobil aku mogok di tengah jalan. Aku masih cari tukang bengkel di sekitar kota. Aku tidak tau cara perbaiki mobil itu. Aku harus belajar nanti perbaiki mobil."
"Ya iyalah. Ngapain juga punya mobil tapi tidak bisa perbaiki mobil."
"Diam, tidak usah berdebat. Kamu juga gak tau caranya."
"Iya sih."
"Makanya! Mending kamu diam saja!"
Aldi mengambil air jeruk di dalam kulkas lalu meminumnya. Aku lupa kalau aku belum solat magrib. Aku lalu minta ijin ke Aldi untuk solat magrib.
"Aldi, aku ijin solat magrib dulu. Aku tinggal dulu kamu sebentar ya!"
"Jangan lama solat nya. Aku tunggu kamu di sini. Cepat solat!"
Aku pergi meninggalkan Aldi setelah ijin ke dia. Ijin solat magrib. Aldi menyuruh aku untuk cepat - cepat solat. Aku niat cepat - cepat solat untuk Aldi. Aku solat bukan karena Allah tapi karena Aldi.
Aku solat seadanya tanpa harus khusyuk. Aku menyegerakan solat aku dan langsung pergi ke dapur.
Aku melihat Aldi memainkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pertaruhan Cinta [ Tamat ]
Narrativa generale[Cerita ini mengarah ke relationship atau hubungan keluarga.] [Tahap Publikasi cerita.] Kisah hubungan Maya dan Kinan yang terjadi begitu saja lewat perkenalan. Hubungan persaudaraan atau cinta? Orang ketiga datang ke hidup Maya buat dia percaya k...