🗝️CHAPTER 02

603 156 15
                                    

Hey yo update!
🙂

Semangat bener aku buat cerita ginian. Suka banget sama cerita alur berat seberat hidupku:v

Seperti yang aku bilang sebelumnya, book ini alurnya maju-mundur yah. Banyak flashback nya.

Sekian,
Selamat membaca.

Sekian, Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jane Ruby Katelyn

          Setelah pertengkaran hebat mereka semalam, Lia masih memusuhi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Setelah pertengkaran hebat mereka semalam, Lia masih memusuhi nya. Setelah berpamitan pada Yeonjun dan gadis desa itu, Lia langsung pergi. Ia bahkan enggan sarapan saat melihat sang ayah disana.

Sepele memang, tapi mampu membuat percikan api permusuhan diantara ayah dan anak itu semakin besar. Taehyung memaksa Lia untuk tinggal kembali bersama nya dengan ancaman dia akan menghancurkan perusahaan tempat putrinya itu bekerja jika Lia berani menolak.

Taehyung menghela nafas. Karena ulahnya, princess nya itu kian membencinya. Laki-laki itu mengunyah makanan di mulutnya yang terasa hambar. Sesekali melirik ke depan, dimana putra nakal nya itu tengah asyik berbucin ria.

"Ayolah makan ini."

"Tapi aku tidak suka daging. Aku tidak bisa memakan mereka."

Persis seperti Jane, monolog Taehyung dalam hati saat gadis didepannya ini kembali mengingatkannya pada sang istri yang vegetarian.

"Ini daging ayam bukan daging manusia. Ayo makan. Kau harus mencoba makan ini sedikit." Yeonjun dengan sedikit paksaan menyuapi gadis itu yang terlihat pasrah.

Taehyung mengumpat.

"Makan makanan mu sendiri, Yeonjun. Ingat, setelah ini kau harus ikut dengan ku ke kantor." Ujar Taehyung. Tanpa sadar mata tajam nya bertemu tatap dengan manik polos yang tampak ketakutan melihatnya.

"Ayah, kau menakutinya!" Tegur Yeonjun.

"Hn."

Taehyung tidak menghiraukan nya. Ia melanjutkan sesi sarapannya dengan tenang. Sesekali mata tajamnya melihat kedepan, lagi dan lagi matanya bertemu pandang dengan gadis itu sebelum ia memutuskan pandangan nya sepihak dengan wajah ketakutan.

IRREPLACEABLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang