can i live? (one piece x reader)

Marinfrod War 2

Hola, Gaes!  Sesuai janjiku nih. Kalau vote-nya udah sampai 100, aku bakal lanjut chapternya.

Sorry karena telat lama, ya! Happy Reading!

***

Sesaat setelah pengumuman yang mengguncang dunia itu, Angkatan Laut menunggu dengan siaga penuh, menanti musuh sulit yang akan mereka hadapi.

Tetapi sudah lama mereka menunggu, sosok kapal Moby Dick tak kunjung muncul

Sebagai gantinya, di kejauhan justru terlihat siluet kapal para Bajak Laut yang merupakan aliansi dari Bajak Laut Shirohige, membuat sirine peringatan saling bersahutan.

"Mereka datang!" Lapor pasukan pengintai.

"Semua, bersiap!"

Tak mau kalah, pasukan lain menyuapkan meriam, bersiap menghancurkan kapal musuh.

Tapi kepanikan itu justru membuat Sengoku merasa ganjal apalagi k dirinya melihat barisan kapal Aliansi Bajak Laut tersebut.

"Mereka muncul begitu saja?! Bagaimana bisa!" Ucapnya tk percaya. Seharusnya itu mustahil karena mereka tak membuka gerbang keadaan yang merupakan akses masuk ke Marinfrod.

"Tak usah panik seperti itu, dasar menyedihkan." Komentar Tsuru. Sementara Ace mulai berkeringat dingin.

"Aku tak mengharapkan mereka datang." Gumamnya tak percaya namun masih sedikit lega karena Shirohige dan (Name) belum terlihat.

"Bolehlah kami menembak mereka?" Tanya seorang yang mengoperasikan meriam.

"Tunggu. Jangan dulu." Perintah atasannya. "Shirohige dan Alchemist (Name) seharusnya berada di suatu tempat di sekitar sini. Sebentar lagi mereka pasti akan muncul, kalian harus bersiaga penuh."

"Fufufu. Sepertinya kan menarik sekali. Aku sungguh tidak sabar. Cepatlh keluar, Shirohige, Alchemist." Tawa si unggas pink gila.

Tapi tak ada tanda-tanda kemunculan Shirohige maupun Alchemist (Name) sedikitpun.

"Aneh. Dimana Shirohige?" Tanya para Angkatan Laut, bingung. Mereka sudah menanti hingga kapal para aliansi Bajak Laut itu mendekat tapi belum ada tanda-tanda kemunculan sang tamu utama.

"Yare-yare, cuman Oyaji saja nih yang dicari?" Ucap sebuah suara feminim dengan nada kecewa yang kentara.

Serempak para Angkatan Laut dan shicibukai mendongak ke angkasa.

Terbang di atas alun-alun Marinfrod seorang wanita berambut hijau panjang dengan sepasang sayap hijau di punggungnya. Kedua tangannya membawa sayap kanan dan kiri sang Calon Raja Bajak Laut.

Mata mereka melebar, ternganga tidak percaya.

Aokiji dan Kizaru yang semula malas-malasan melebarkan mata dan langsung duduk tegak nan kaku. Akainu bahkan sudah tegang, mengepalkan tangan dengan erat dan mata penuh dendam.

Ace mendongak dengan ekspresi terkejut yang kentara, apalagi saat melihat Sanji dan Zoro yang berada di sisi kanan dan kiri (Name).

Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Kenapa nakama Luffy disini bersama (Name)-san? Pikir Ace, bingung.

"Yo, Sengoku-san. Apa kabar keponakanku?" Tanya Alcemist (Name) dengan seringai di wajahnya.

Tapi Sengoku tak menjawab, hanya menatapnya dengan berbagai pikiran, apalagi kala dirinya melihat seringai (Name), yang sudah Asti adalah pertanda buruk untuk dirinya.

Tak berapa lama setelahnya gelembung air mulai muncul di tengah teluk peperangan.

"Tidak mungkin." Ucap Sengoku melihat letusan kecil gelembung di tengah teluk.

"Ya ampun. Kalian benar-benar muncul dari tempat yang tidak di duga, ya." Keluh Grap pada Tsuru tapi dalam hati di begitu lega sekaligus gembira karena permohonannya terkabulkan. Jika sudah begini, Grap amat yakin bahwa Ace akan berhasil selamat karena ada dua legenda lautan yang menolongnya, ditambah kedua nakama Luffy juga hadir membantu.

"Kita berada di tempat yang sangat salah. Seharusnya aku ingat jika mereka tidak dapat ditebak." Keluh Tsuru kesal.

"Jadi begitu. Mereka telah melapisi kapal dengan gelembung dan muncul dari bawah air sementara yang lain muncul lewat langit. Cih, selalu saja merepotkan!" Geram Sengoku.

Dan tak lama kemudian munculah sebuah kapal berukuran besar dengan hiasan kepala ikan paus.

Moby Dick telah tiba.

Pandangan mata Akainu menggelap, genggaman ada tangannya semakin erat.

Kali ini tak akan ku lepaskan. Sumpahnya dalam hati.