Seharusnya saya update setelah selesai menulis arc Marinefroad. Tetapi saya tidak bisa menulisnya karena terlalu malas dan sakit hati melihat kematian Ace dan Shirohige.
Jadi untuk sementara saya akan update beberapa part saja.
Omong-omong, selamat hari raya idul Fitri bagi yang menjalankan. Mohon maaf apabila ada salah. Sekian.
***
Tap.
Seorang gadis berambut hijau dengan mata hijau dan memakai topeng rubah yang mencolok tiba-tiba muncul di geladak kapal Moby Dick.
Sontak kehadirannya membuat semua perhatian terarahkan kepadanya. Bahkan Shanks yang juga ada disana ikut menatapnya.
"Siapa kau?!" Tanya Jozu yang langsung siaga.
Gadis bertopeng itu tidak langsung menjawab. Dia memilih membuka topengnya.
Seketika semua orang terkejut.
"(Name)!" Pekik jozu dan anggota bajak laut Shirohige yang lama dengan wajah ceria sementara Shanks masih kaget melihatnya.
Shirohige tersenyum melihat kedatangan muridnya. "Gurararara. Lama tidak bertemu, (name)." Sapa Shirohige.
(Name) mengangguk acuh. "Saya rasa anda masih sehat, sensei."
"(Name)?! Maksudnya Alcemist (Name)?!" Pekik salah satu anggota Shirohige yang baru.
Para anggota baru langsung heboh.
"Alcemist (Name)?! Yang punya Bounty 2. 500.000.000 Berry?!" Pekik anggota yang lain.
(Name) tampak acuh. Tatapannya lalu jatuh pada Shanks. "Lama tidak bertemu, bocah." Ucapnya datar lalu berjalan ke dekat Shirohige dan duduk di sampingnya. Dia lalu menegak sake yang seharusnya diminum Shanks.
Shanks akhirnya kembali dari keterkejutannya. "(Name)?! Kau (name)-sensei?! Kau tidak bertambah tua sama sekali! Dan Chotto, apa maksudnya pak tua ini gurumu?! Bukannya dia kapten mu sebelum kau bergabung dengan kapten Roger?!"
"Ck. Kau saja yang jelaskan, Sensei." Balas (name) acuh.
"Oi, oi. Kebiasaan mu tidak berubah ya, (name)." Kata Shirohige sweatdrop.
"Jadi apa maksudnya, pak tua?" Tanya Shanks.
"Kurang ajar kau bocah merah. Hah, baiklah. (Name) sudah kuasuh sejak dia masih bayi. Orangtua (name) adalah sahabatku. Ibunya berasal dari desa yang sama denganku, walau ayahnya adalah saudara orang itu. Sekitar 40 tahun yang lalu, (name) lahir dan aku lah yang dipaksa menjadi guru bertahan hidupnya merangkap pengasuhnya. Tak lama setelah itu orangtuanya mati dan aku yang merawat bocah ini sampai dia dengan seenaknya minta ikut ke kapal Roger dan baru kemari setelah 20 tahun lamanya." Jelas Shirohige.
Shanks ber-oh paham.
(Name) lalu bangkit dan menarik tangan Marco agar ikut dengannya.
Marco hanya bisa pasrah saat dia diseret menuju kamar lama gadis itu.
Setelah masuk dan menutup pintu, (name) langsung memeluk Marco.
Marco tersenyum dan mengelus punggungnya.
"Padahal aku tahu tapi aku malah lupa tentang kejadian ini." Bisik (name) dengan suara serak. Dia mengeratkan cengkraman pada baju Marco. "Kenapa aku tidak berguna sama sekali, Marco? Kenapa bahkan setelah berada disini aku-"
"Ssssttt. Itu bukan salahmu, (name). Semua ini sudah takdir." Bisik Marco. Dalam hati dia bersyukur hanya di hadapannya lah (name) menunjukkan sifat rapuhnya.
"Shikashi, jika aku bisa datang lebih cepat, Thatch tidak akan ...." (Name) tidak sanggup berbicara lagi.
Sejenak hanya hening. (Name) tidak melepaskan pelukannya dan Marco juga tidak ada niatan untuk menjauh dari gadis yang lebih muda darinya itu.
"Apakah ... apakah mungkin aku tidak bisa merubah alur masa depan, Marco?" Tanyanya separuh berbisik.
Marco tersentak mendengarnya.
(Name) memang pernah cerita kepadanya bahwa dunia ini adalah dunia dalam cerita di dimensi lain. Sedangkan (name) sendiri berasal dari dimensi lain itu. Akan tetapi karena dia sudah mati di kehidupan yang lalu, dia pun bereinkarnasi ke dunia ini sebagai seorang Alcemist, orang yang bisa membuat aneka obat-obatan dengan api bawaan yang ia miliki.
Marco lalu melepas pelukannya. Dia menangkup wajah (name) dan memaksa wanita itu untuk menatapnya.
"(Name), semua belum terlambat." Kata Marco.
"Shikashi, Thatch ...."
"Dia selamat. Meskipun saat ini kondisinya kritis."
Ucapan Marco bagaimana air segar yang membasahi hatinya yang mengering.
Gadis itu sontak menatapnya, mencari kebohongan di wajah pria itu tapi Marco tidak berbohong.
Memang benar bahwa berkat ramuan yang diberikan oleh (name), Thatch berhasil dihidupkan kembali tapi kondisinya saat ini masih diambang Kematian.
Tentu ada efek samping karena melawan hukum kematian tapi (name) tidak peduli.
Marco tersenyum lembut. "Thatch selamat. Kau berhasil-yoi." Ucapnya lembut.
Air mata (name) pun jatuh. Dia memeluk erat Marco. "Yokatta. Hontou ni yokatta." Bisiknya berulang kali.
Marco memeluknya erat, berjanji dalam hati bahwa dia akan menjaga gadis itu.
Dan (name) berjanji untuk merubah alur masa depan tanpa peduli risiko apa saja yang bisa dia tanggung.
***
"Terlahir kembali sebagai seorang Alcemist? Chotto, bukankah Alcemist adalah orang yang ahli dalam meracik obat, ramuan, dan racun? Apa gunanya dalam pertempuran langsung?" Tanya (name) pada sesosok cahaya yang mengaku sebagai malaikat yang mengantarnya bereinkarnasi.
Kendati dia bercita-cita menjadi dokter tapi dokter yang tidak memiliki kemampuan untuk membela diri sendiri amat rentan menjadi objek para bajak laut buas. Apalagi dia bereinkarnasi di dunia one piece yang mana dia harus kuat untuk bertahan hidup.
"Kau memiliki garis keturunan Alcemist yang spesial, (name). Kau memiliki empat buah api yang merupakan kekuatanmu." Jelasnya lalu muncullah seekor naga api merah, seekor paus biru yang terbuat dari api, seekor burung yang terbuat dari api hijau dan seekor ular yang terbuat dari api ungu.
(Name) menatap itu semua dengan bingung.
"Naga merah memiliki kekuatan api pada umumnya. Dia membakar selayaknya api." Jelas sosok itu.
"Paus biru memiliki kekuatan api penyembuh juga dapat mengendalikan dan memiliki sifat dari air laut. Ingat, hanya air laut."
"Burung hijau memiliki kekuatan untuk penyembuhan dan pertahanan mutlak. Kau bisa menumbuhkan sayap dari sana."
"Ular ungu memiliki kemampuan racun. Api ungu yang kau keluarkan memiliki dua fungsi. Satu, menetralkan racun, dua mengeluarkan api ungu yang mengandung racun. Untungnya api ini tidak mengeluarkan asap atau orang-orang akan dengan mudah teracuni."
(Name) memperhatikan dengan seksama.
"Apa ada api yang bisa membangkitkan seseorang dari Kematian?" Tanya (name).
Sosok itu diam cukup lama sebelum menjawab. "Ada. Yaitu api kehidupan. Warnanya putih. Wujudnya seperti simbol api pada umumnya. Api ini terbuat jika kau menggabungkan ketiga api selama 3 tahun penuh lantas membentuknya menjadi sebuah pil kecil. Siapapun yang pernah memakan pil ini, akan kembali hidup setelah satu jam. Tapi tentu ada risikonya."
(Name) menatapnya serius. "Apa risikonya?"
"Risikonya adalah ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
can i live? (one piece x reader)
RandomKelahiran ku adalah sebuah kesalahan. Keberadaan ku adalah sebuah noda yang tidak akan pernah hilang. Bahkan setelah aku terlahir kembali di dunia baru, aku tetaplah hanya sebuah beban. Namun Papa berkata bahwa aku bukanlah beban, melainkan anugrah...