EMPAT

19 7 1
                                    

HAPPY READING🧡🧡

Sudah sejak 15 menit yang lalu bel pulang berbunyi, namun Albian belum juga menampakkan batang hidungnya. Sky yang sedari tadi menunggu di halte dekat gerbang sekolah lagi-lagi hanya menghela nafas.

(Lagi nunggu abang Al yang tak kunjung datang:v)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Lagi nunggu abang Al yang tak kunjung datang:v)

"Tau gini gue bareng Adel aja pulangnya. Mana HP pake mati segala lagi". Ucap Sky sambil menoleh ke arah gerbang untuk memastikan kedatangan Albian.

Mendengar suara deru motor yang berasal dari arah gerbang, Sky langsung saja berdiri pikirnya itu adalah Albian ternyata salah. Sky tidak punya pilihan lain, jika ia menunggu Albian maka akan kemalaman dan dia tidak mau hal itu terjadi. Maka dari itu dengan keberanian dia menghadang Reza dengan merentangkan kedua tangan tak lupa memejamkan mata rapat-rapat.

"STOP!!"

Reza yang tiba-tiba mendapat serangan itu sontak membulatkan mata dan ngerem secara mendadak.

"Bangsat!"ucapnya sambil melepas helm full facenya. "lo ngapain tiba-tiba ngehadang gue, cari mati lo!".

"Maaf kak ta tapi Sky gak punya pilihan makanya berhentiin kak Reza secara mendadak". Kata Sky dengan wajah menunduk dengan tangan yang memilin baju. Reza yang melihat hal itu menarik nafas dalam-dalam.

"Apa?"

"Hah" dengan raut kebingungan Sky mengangkat wajahnya, mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh kakak kelasnya itu.

"Ck, nyusahin. lo mau apa".

"Owh anu itu em Sky mau nanya kak Reza tau gak kak Albian dimana? Soalnya tadi dia janji mau nganterin Sky pulang, cuman dari tadi gak dateng-dateng".

"Dihukum". Setelah mengatakan itu Reza langsung memakai helm nya dan bersiap-siap untuk melajukan motornya. "Minggir". Lanjutnya.

"Sky boleh nebeng gk?".

"Gak" ucap Reza lalu meninggalkan Sky yang menatapnya dengan tatapan sendu.

°°°

Di lain tempat sedari tadi Albian tak henti-hentinya mengeluarkan sumpah serapah kepada guru BK yang memberikannya hukuman setelah kejadian yang di mana tendangan mautnya tak sengaja mengenai kepala bu Lala yang galaknya luar biasa.

"Bu udah dong hukumannya, ibu gak kasian gitu sama saya?".

"Gak, cepetan selesaikan hukuman kamu".

"Sialan".

"Saya dengar Albian".

"Iya bu, maaf."

Setelah menyelesaikan hukumannya, Albian bergegas menuju ke parkiran guna mengambil motornya lalu melaju dengan kecepatan tinggi. Tiba di halte dia memberhentikan motornya mencoba mencari keberadaan Sky, namun nihil dia tidak menemukannya sama sekali. Melirik jam yang berada di pergelangan tangnnya 15: 49 lalu mengusap wajahnya dengan kasar, sialan. Mencoba menghubungi namun hanya suara operator yang dia dengar.

Sky Roxan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang