LIMA

8 2 0
                                    

HAPPY READING🧡🧡

Suara kicauan burung mengusik ketenangan Sky yang masih tidur terlelap dibalik selimutnya. Meraba-raba nakas untuk menjangkau alarm yang sedari tadi berbunyi. Pukul 05: 30, ah ternyata dia ketiduran sampe pagi begini, benar-benar hari yang melelahkan. Mengumpulkan nyawanya sebentar lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkaan diri dia menghampiri meja rias menyisir rambutnya dan dibiarkan tergerai, memoles wajahnya dengan bedak bayi dan sedikit liptin untuk melembabkan bibirnya. Barulah dia keluar dari kamar menuju meja makan. Dari kejauhan dia melihat seseorang di meja makan ikut sarapan dengan bundanya?.

"Morning Bunda" ucapnya kemudian mencium pipi sang bunda.

"Morning too sayang, mau sarapan apa".

"Roti aja bund".

"Morning too masa depan" celutuk Albian dengan cengiran.

Mendengar hal itu sontaknya saja Sky memutar matanya, sedangkan sang bunda hanya tersenyum melihat tingkah Albian.

"Kalian sarapan duluan ya, bunda mau kebelakang"

"Iya bund".

"Kak Al kenapa bisa disini?".

"Bentar" ucapnya kemudian segera menyelesaikan sarapannya. "jadi sebenarnya semalam gue kesini mau minta maaf soal kejadian di sekolah, cuman kata bunda lo udah tidur dan balik besok pagi, gue bener-bener minta maaf Sky".

"its okey kak".

"Mau berangkat bareng gak?"

"Boleh, bentar ya pamit sama bunda dulu".

"Yaudah gue tunggu di depan".

Setelah berpamitan Sky segera menghampiri Albian yang sudah menunggunya.

"Udah?"

"Hm"

"Nih" Albian menyerahkan satu helm kepada Sky lalu naik ke motornya, melihat Sky yang kesusahn memasang pengaitnya segera berinisiatif memsangkannya, klik.

"Makasih"

"Hm".

°°°°

Di tengah-tengah perjalanan Sky bertemu dengan Reza, sejenak tatapan mereka bertemu sebelum Reza lebih duluan memutuskan berpaling. Tatapan itu sulit diartikan dalam pikiran Sky, entahlah. Reza selalu bersikap yang dia tidak mampu, seperti memiliki kepribadian ganda.

"lah si kutub langsung nyolonong ae kagak nyapa". Kata Albian melihat Reza yang langsung menancap gasnya.

"Kak Al, gue turun di halte dekat sekolah aja ya".

Mendengar perkataan dari bibir Sky membuat Albian menoleh "loh, kenapa?".

"Gak papa kak, gak enak diliatin anak-anak lain kalau sampai di parkiran".

"Kalau dikira ada apa-apa juga gue gak masalah".

"Kak jangan mulai".

"Iya-iya gue turunin di halte".

Setelah percakapan itu, tidak ada lagi yang membuka suara hanya terdengar suara kendaraan lalu lalang. Keduanya memilih bungkam, Sky sendiri memilih lebih menikmati perjalanan walaupun setelah kejadian tadi ada yang janggal dihatinya.

Laju motor Albian berhenti tepat di halte dekat sekolahnya, Ia membuka helm full facenya kemudian membantu Sky turun dari motornya.

"Lo beneran turun di sini? Gak mau sampe dalam aja?". Ucapnya setelah Sky memberikan helm yang ia pake tadi.

Sky Roxan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang