SEMBILAN

5 3 0
                                    

Waktu itu dia sedang kesepian dan sialnya disitu ada aku. Sebatas teman.

HAPPY READING🧡🧡

Dengan aura dingin yang terpancar, Reza berjalan ke barisan juniornya. Tidak ada ekspresi yang terpancar di wajahnya. Teman sekelas Sky yang melihat hanya diam tidak ada yang berani membuka suara, hanya dari kejauhan mereka akan berani memanggil dan menjeritkan sosok Rezasyah Anggara Reodrick.

Berdiri di depan mereka dengan menatap satu-persatu, tatapannya jatuh pada Sky yang berada pada barisan paling belakang. Sudah kecil di belakang pula.

"Yang pendek maju kedepan!". Dengan lantang ia bersuara tanpa mengalihkan tatapannya pada Sky.

Seluruh kelas XI yang mendengar nada perintah itu langsung bergantian, begitu pun dengan Sky. Ia berjalan sambil menetralkan degup jantungnya kemudian berdiri tepat di depan Reza.

"Langsung aja, gue gak mau bertele-tele. Kita mulai rol depan dengan nama sesuai urutan abjad".

Albian dan teman-temannya melihat sikap dingin Reza hanya menggelengkan kepala.

"Senior itu harusnya main cantik dulu sama dekkel, lah ini kaga. Heran gue". Ujar Daren yang terus memperhatikan Reza dari jauh.

"Gue juga sama". Adit menimpali dengan gelengan kepala. "Jago juga ya si ember rol depan". Lanjutnya memperhatikan giliran Amber.

Plak

"Aw sakit bego." Mendapat pukulan tiba-tiba Adit hanya meringis kecil.

"Makan tuh ember. Nama dia Amber ye nyet, sekali lagi gue denger lo nyebut dia begitu gue sunat lo".

"Kok lo ngamuk sih, emang lo siapanya. Pacar? Bukan kan".

"Gimana mau jadi pacar, nembak aja kaga berani". Tony menimpali.

"Mencintai elit, nembak sulit". Celutuk Al.

"Kek lo gak aja". Sinis Calvin.

Skakmat.

Daren hanya terdiam membisu mendengar penuturan satu-persatu temannya.

"Aku gak liat, aku merem". Albian memperlihatkan wajah tengilnya pada mereka.

 Albian memperlihatkan wajah tengilnya pada mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adit yang sedari fokus ke Reza kembali bersuara. "Lihat si Adel bwahahaha, orang tuh kalau rol depaan ya kedepan ini dia miring bwahahahaa mana pantatnya diangkat begitu lagi".

"Anjir si Adel bwahahaha".

"Ke sana yok". Ajak Adit.

"Gass".

Setibanya di sana, mereka tak sedikit memberikan gombalan kepada adek kelasnya itu. Reza yang melihat kelakuan sahabatnya hanya menghela nafas kemudian melanjutkan aktivitasnya.

Sky Roxan [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang