Bagian empat*

35 2 0
                                    

Setelah merayakan ulang tahun yang ke-21 dengan doy tadi. Ana membaringkan tubuhnya dikasur empuk kesayangan. Lalu ia mengeluarkan dompet yang ditemuinya tadi. "dompet pelanggan kah?" pertanyaannya

Dengan hati-hati ia membuka dompet itu, yang pertama ia lihat adalah foto anak laki-laki kecil yang lucu.

Dengan hati-hati ia membuka dompet itu, yang pertama ia lihat adalah foto anak laki-laki kecil yang lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ana tersenyum gemas melihatnya, lalu ia mencari kartu tanda pengenal. Didalam dompet itu hanya terdapat beberapa card dan dokumen kecil yang tidak ia pahami.

"masa iya kagak ada pengenal"

Ana terus saja mencari identitas pemilik dompet tersebut,

"pasti ini dompet bukan milik orang sembarangan" batin ana

Tanpa sengaja ada kartu putih yang jatuh, ana mengambilnya lalu membaca apa yang ada dalam kartu tersebut.

TY COMPANY

"hah? Masa iya kartu pengenal perusahaan besar cuman gini doang, cuman nama sama nomor kontak. Kagak ada info yang lain apa. Ah ini pasti kartu palsu buat ngibulin orang" ucap dia

Lalu ana mengetik satu demi satu angka yang tertera pada nomor kontak di kartu tersebut.

Tuuutt ... tuuutt ... tuuuu.. beberapa detik tidak ada yang menjawab nya

"ahh orang nya udah tidur kali" pikir ana

"wah jelas ini mah pasti orang yang suka nipu, masa perusahaan besar slow respon gini. Biasanya sat set sat set" sambung ana, lalu ia hendak mematikan sambungan telponnya tiba-tiba ada suara disana

"hallo" suara serak seorang laki-laki terdengar

"hallo" jawab ana spontan

"maaf anda siapa ya? Tahu nomor saya dimana?" tanyanya

"hei hei, apakah bapak merasa kehilangan sesuatu?"

"ohh ya yaa, dompet berharga saya" tiway menjawab disebrang sana

"anda penipu ya?" tanpa basa basi ana langsung menanyakan pertanyaan sepert itu

Tiway kaget mendengar pertanyaan itu

"maksud mba?" ia masih dalam mode santai dengan hati yang sangat kesal

"alahh, pake ngaku kerja di TY COMPANY segala lagi, ini pasti kartu pengenal palsu kan?" ana benar-benar sangat tak terduga

Disana tiway yang mendengarnya hanya terkekeh

"ada juga saya yang harus menanyakan itu kepada anda, anda tau nomor saya dimana? Jangan-jangan anda yang mau nipu saya "

"ehh enak aja, saya tidak butuh apapun dari anda ya. Saya hanya mengingatkan bahwa lebih baik anda segera bertaubat tidak melakukan penipuan lagi kepada orang lain apalagi dengan melibatkan perusahaan besar"

Tiway semakin terkekeh mendengar pernyataan yang dilontarkan ana,

"yaudah mbak, saya mau bertobat. Besok mau ketemuan dimana?"

"lahh apa-apaan main ngajak ketemu, mau ngajak saya masuk komunitas nya ya. Enggak engga"

Tiway menggelengkan kepalanya, rasa kesal tadi kini sudah hilang karena melayani orang yang menuduhnya sebagai penipu sangat menyenangkan.

"lah kan mbak yang menemukan dompet saya, besok kembalikan lagi kepada saya kalau memang mbak bukan penipu"

"eh seenak jidat, saya bukan penipu ya. Untung dompet bapa saya yang temukan karena semua isinya tetap aman, malah nuduh saya. Harusnya yang dicurigai itu bapak"

Cek-cok adu mulut terjadi di sambungan telpon sana

"yasudah besok kita bertemu di cafe mbak menemukan dompet saya, cafe dekat universitas nusa pertiwi kan?"

"iyaa disana, yasudah saya tunggu jam 10.00 pagi jangan telat jangan lambat. Karena saya orang sibuk" jawab ana ketus

"ok" jawab tiway yang langsung mematikan sambungan telponnya

"hah?" ana menatap datar layar ponselnya, "kurang ajar seenak jidat main tutup. Gue kan belum selesai, awas aja besok. Dasar penipu, lu kira gue ngga tau gitu" kesal ana

Setelah berdebat mengenai penipu tiway tertawa, "bisa-bisanya ada orang aneh kaya dia"

Ia menggelengkan kepalanya tetapi bibirnya masih tetap tersenyum

"cewe kocak, tapi dia baik juga sih. Wajar dia mikir penipu, karena emang kartu pengenal gue ngga spesial cukup nama samaran dan yang terpenting nomor kontak kedua. Agar identitas gue gak tersebar dan aman" batin tiway

Kini rasa risau mengenai dompet sudah berkurang, tiway berjalan menuju kasurnya untuk tidur.

"kreekk ... kreekk.. krekkk.." suara dengkuran seseorang

Tiway menepuk jidat, "bisa-bisanya lu jamal pules tidur dikasurrrrrr ternyaman gueeeeee"

Kini ia kembali pada rasa kesal

**
Hope you like it !
Support me, let's follow and don't forget to vote<3
**

Tidur pules si Jamal

Dibalik pules nya tidurAda Ekspresi tiway yang kesal kasurnya diambil alih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibalik pules nya tidur
Ada Ekspresi tiway yang kesal kasurnya diambil alih

Pict:©®°google

OR || [NCT Taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang