Keesokan harinya, saat Nayla sedang menuju ke sekolah dengan menggunakan motor kesayangannya. Ia tak sengaja melihat sosok cowok yang telah menolongnya kemarin di depan gerbang sekolah. Cowok tersebut baru saja turun dari motornya. Cowok yang telah menabrak sekaligus menolong Nayla kemarin.
"Itu kan cowok yang kemarin udah nolongin gue," ucap Nayla.
"Gue samperin aja lah sekalian bilang makasih," ujar Nayla menghampiri cowok tersebut.
Saat Nayla telah berdiri tepat dihadapan cowok itu, Nayla yang tadinya ingin mengucapkan terimakasih seketika tidak bisa mengucapkannya karena rupa cowok itu yang tampan. Namun dengan cepat Nayla tersadar dari lamunannya karena wajah cowok yang ada dihadapannya sekarang.
"Hmm, h-hai, masih ingat aku?" Tanya Nayla sedikit terbata.
Tetapi, cowok itu tidak menjawab sapaan Nayla melainkan hanya berdehem sebagai jawaban atas sapaan Nayla tadi.
"Nih cowok dingin banget deh, kek manusia kutub, eehh bukan deh, tapi kek pangeran kulkas dua pintu", batin Nayla dalam hati.
Seakan asik dengan dunianya sendiri, Nayla tidak sadar jika cowok yang di hadapannya tadi telah pergi meninggalkan Nayla sendiri.
Tak lama Nabila pun datang lalu membuyarkan lamunan Nayla."Nay, lu ngapain ngelamun disini," tanya Nabila penasaran.
"Eh, gapapa kok bila," jawab Nayla.
"Ya udah buru masuk kelas, bentar lagi bel bunyi nih," ucap Nabila sambil menarik tangan Nayla untuk segera masuk kelas.
~~~
Setelah jam pelajaran berakhir, Nayla dan Nabila pergi ke kantin karena perut mereka yang mulai keroncongan. Namun, belum sampai mereka di kantin, Nayla melihat sosok cowok yang ditemuinya tadi pagi dan juga beberapa temannya. Cowok dingin, cuek dan bodo amat. Tapi anehnya cewek-cewek seantero SMA Pertiwi begitu mengaguminya dan meneriaki nama cowok tersebut dengan keras hingga memekik di telinga.
"Faizzz!"
"Aaaaa, my handsome Faiz!"
"Faiz Shahzad Alfarizi culik aku untuk jadi istrimu!"
Begitulah teriakan mereka yang terdengar memekakkan telinga. Sedangkan sang empu tidak peduli dengan teriakan disekitarnya. Dengan raut datar dan aura dingin khas dari seorang Faiz, ia berjalan melewati para siswi dan berhenti di depan pintu kantin karena seseorang yang tengah berdiri mematung.
Nabila yang menyadari akan aura dingin khas Faiz, ia segera menyadarkan lamunan Nayla yang tampak mengagumi ketampanan dari seorang Faiz yang datar.
"Woi! Nayla, lu ngehalangin jalan dia," lirih Nabila.
"Ha, apa?" Tanya Nayla.
"Lu ngehalangin jalan anak orang nyet," ucap Nabila sembari menarik lengan Nayla untuk menyingkir.
Setelah Nayla menyingkir, Faiz beserta teman-temannya langsung memasuki kantin. Walau Faiz sudah memasuki kantin, sorakan dari para cewek-cewek belum juga mereda. Karena tak peduli dengan keadaan sekitar, Nabila langsung saja bergegas masuk ke kantin dengan Nayla untuk memberi makan para cacing yang ada di perut mereka.
~~~
Tringgggg!!
Bel telah berbunyi yang menandakan jam pulang telah tiba. Semua murid bersorak ria karena waktu jam pelajaran yang terasa sangat lama. Ada yang bergegas pulang dan ada juga yang merencanakan sesuatu.
Tapi berbeda lagi dengan Nayla dan Nabila. Mereka lebih memilih untuk pulang dan setelahnya pergi ke Gramedia untuk membeli beberapa novel dan buku.
Sampainya di Gramedia, Nayla dan Nabila bergegas masuk dan mencari buku yang ingin mereka beli. Saat Nayla tengah asik memilih buku, ia melihat buku yang begitu menarik. Namun buku itu terlalu tinggi untuk digapai oleh seorang Nayla. Sama kek menggapai dia yang terlalu tinggi.
Back to story, tanpa sadar ada sebuah tangan yang membantu Nayla untuk mengambil buku tersebut. Karena terkejut, Nayla memundurkan langkahnya dan menabrak sosok cowok yang ada dibelakangnya. Seketika Nayla pun menoleh ke belakang untuk mengetahui siapa yang telah menolongnya. Saat Nayla telah menoleh dengan sempurna, Nayla dibuat terkejut olehnya.
Segini dulu ya guys, author lagi sibuk soalnya hehe.
Tandai typo and tinggalkan jejak.
See you next time.( Faiz Shahzad Alfarizi )
( Nayla Aisha Almera )
( Nabila Salsandriyani Putri )
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Ketidakmungkinan (On Going)
Teen FictionCerita ini author ambil dari kisah seseorang. Jadi cerita ini terinspirasi dari orang terdekat author dan yang pasti hampir semua orang pernah berada diposisi seperti Nayla yang ada di cerita ini. Follow dulu ya sebelum membaca Cerita ini hasil kary...