"Bagaimana aku terlihat bahagia di depan semua orang. Maka seperti itulah rasa sakit yang aku rasakan." —Rain Nurthahira Advenia
"Rumah? Ya semua punya yang di sebut dengan bangunan rumah tapi tidak dengan home."
•~°°°~•
Siapa bilang rumah adalah tempat paling ternyaman untuk pulang? Bagi sebagian orang itu fakta tapi bagi seorang Rain Nurthahira Advenia itu adalah suatu kebohongan. Tidak ada rumah untuknya, tidak ada rasa nyaman dalam rumah bagi Rain.
Definisi rumah yang ditempati Rain adalah Neraka. Pengekangan, perbandingan, bentakkan, hantaman, dan segala macam sumber trauma berada di dalamnya.
Sakit sekali ketika sedang menulis sesuatu yang baru saja terjadi, kembali mengungkit rasa sakit itu. Mencurahkan sebuah fakta tanpa diketahui kedalam sebuah cerita.
Bagi orang-orang yang mengenal Rain, dia adalah seorang penulis berbakat. Mengetik sebuah cerita fiksi dengan orang-orang dari dunia nyata.
Untuk kesekian kalinya Rain mengelap keyboard laptop yang basah karena air matanya sendiri.
"Dia gadis dengan penuh kesakitan, gadis dengan macam-macam luka dan rasa trauma yang mendalam, tapi di balik semuanya ada dua orang sahabat yang selalu menguatkannya, dua sahabat yang selalu menjadi rumah dan sumber bahagia baginya."
Ketikan terakhir dengan jumlah kata 2000 pas, belum Rain publish karena saat ini dia bahkan tak sanggup lagi menekan tombol keyboardnya, yang Rain lakukan adalah menekan sesak di dadanya.
Part yang benar-benar menguras air mata.
"Aku ingin tinggal dalam dunia fiksi, dimana rasa sakit itu diatur author sendiri, bukan takdir. Dunia fiksi yang aku buat dengan gampang menjadi begitu berwarna, tapi kenapa di kenyataan ini semuanya monoton?"
"Hanya di dunia fiksi aku benar-benar menjadi Rain, bukan seorang gadis yatim yang segala sesuatunya telah di tentukan, bahkan hidup aku sendiri bukan aku yang tentukan."
Rain mengelap sisa-sisa air matanya, tidak ada waktu untuk dirinya berkeluh kesah.
"Fighting, aku masih punya bujang NCT."
"Btw tumben grub sepi," Rain bolak balik aplikasi WhatsApp hanya sekedar memastikan, mungkin hpnya yang eror makanya sepi.
Ting
3 orang
Ria:
Anj. @Rain Nurthahira Advenia Lo harus lihat kelakuan mantan Lo yang biadab itu
(Foto)Asti:
Gila. Ga malu apa kiss depan umum
ARGHH sakit bat jantung gue apa lagi Rain.
Hapus cepat sebelum Rain lihat ege.Anda:
Udah lihat.
Gpp ih, kan udah mantan. Aku ga berhak atur dia lagi.Ria:
Tapi aneh ga sih?
Setau gw Razif orangnya tuh ga mungkin cium2 gitu.Asti:
Lo pernah di kiss? @Rain Nurthahira AdveniaRain bergidik ngeri membaca pesan Sasti.
Anda:
Nggak.
Jujur nggak, Razif benar-benar jaga aku waktu kita pacaran.Ria:
Gue sih lebih curiga ke Sasy.Anda:
Jangan dzolim. Ga baik!Asti:
Ya kan gak teu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Rain
Teen FictionRain Nurthahira Advenia atau yang kerap di sapa Ai. Gadis dengan segala kelebihan dan kekurangannya, seorang gadis yang begitu mendambakan sebuah kasih sayang, dan Seorang gadis kecil yang rapuh dengan kekecewaannya terhadap keadaan. Keadaan yang m...