Ily Syarief

779 17 1
                                    

Prov ily

Ayah dan ibu ku meninggal 3 tahun silam karena kecelakaan di Indonesia lebih tepatnya dihari ulang tahunku yang ke 20 tahun. Saat itu aku tengah duduk sendiri dihamparan rumput yang luas di taman Moscow International Higher Business School, yaa di taman kampus yang ku jadikan pilihan untuk melanjutkan pendidikanku, menatap begitu indah langit pagi menuju siang itu.

When i look into your eyes,,,

Benda persegi panjang itu berbunyi pertanda ada panggilan masuk dari aplikasi skype ku. Betapa bahagianya saat terlihat tulisan *ibu* dilayar handphone ku, segera saja ku angkat dan terlihat wajah teduh dan seulas senyum yang begitu mirip denganku yang sangat amat aku rindukan selama satu tahun ini. Kami saling bertatap saling melemparkan senyuman dan seolah mata kami saling berbicara mengisyaratkan kerinduan kami, namun..saat aku akan memberi salamku layar berganti menunjukan sosok gagah dan rapi dengan pakaian yang ia kenakan,,aku menyebut dia ayah, sosok yang aku ridukan belaian tangan di rambut ku,dan pelukan hangat yang selalu ia berikan saat sebelum aku pergi sekolah. kini keduanya nampak pada layar handphoneku .Tak ingin aku sia-siakan waktu segera ku cium layar persegi panjang itu #mmmuuuaacchhh .

" ayah ibu ily kangennnn, assslamualaikum ayah ibu " ucap ku sangat antusias dengan wajah Ceriaku yang dihiasi mata yang berkaca-kaca .
" waalaikumsalam sayang " mereka jawab bersamaan.
" selamat ulang tahun anak ayah yang paling ayah sayangi, cepat lulus sayang ayah kangen manjanya putri ayah "
" ibu mu lebih merindukan mu sayang " ucap ibuku sambil mengambil alih layar itu dan kini ku lihat air mata menetes di pipi lembutnya.
" ibu,,ily gak mau liat ibu nangis. Ily janji akn segera menyelesaikan kuliah ily disini. Ily gak inget kalo hari ini ily ulang tahun,,makasihh ayah " kata ku dengan seulas senyum yang ku perlihatkan.
" baik-baik disana sayang, do'a ibu selalu mentertai mu sayang. Happy birthday ya kesayangan ibu, jangan nakal disana, kamu tambah cantik sayang " jawab ibu sambil mengusap air suci yang menetes di pipinya.
" iya ibu makasih semoga ily bisa membuat ibu dan ayah bangga setelah ily lulus nanti, ibu gmna kabarnya sama ayah ? Ibu sama ayah lagi dimana?"
" ayah lagi dimobil sayang ayah mau ke kantor, ibu minta anter ayah mau ke acara arisan " ucap ayah sambil sibuk menyetir mobilnya.
" kami baik-baik saja sayang seperti yang kamu lihat, bagaimana disana? Sudah adakah pria yang mencuri hati putri ibu ini?" Tanya ibu dengan senyum jahilnya.
" ily tetep cubby ko bu,tetep cantik,,hehe apaan sih bu, hati ily belum dicuri sama pria manapun,lagian ily minder cowo-cowo disini tinggi-tinggi mana ada yang mau sama ily" ucapku sambil menyunggingkan senyuman .
" siapapun pria yang akan menemani hidup ily,ibu dan ayah hanya ingin ily bahagia,aaa"
"Ayahhhh..awasss " teriakan ibu bagiku seperti petir di tengah hujan yang deras.

DRUUKKK BUGG ..

Layar pada handphoneku sudah tak beraturan entah gambar bagian mobil mana yang nampak.
" ibuuuuu,,ayahhhh" jeritku dan membuat orang-orang disekelilingku memandangiku heran.
Entah apa yang terjadi disana,yang jelas ku dengar adalah suara tubrukan yang keras dan seketika ku panggil mereka tiba-tiba matilah sambungan skype itu.
Skip..
Saat mengetahui kejadian itu segera aku pergi ke indonesia dan ku dapati mereka telah tak bernyawa terdampar diruangn tengah yang biasa terdengar canda tawa ibu,aku,dan ayah. Benar-benar diluar dugaanku hidupku akan semalang ini. Seminggu berlalu setelah kematian kedua orang tuaku, tak ingin aku melihat dan mendengar mereka dialam sana sedih karena aku terpuruk disini. Ku putuskan untuk menyuruh tangan kanan ayah di perusahaan untuk menangani perusahaan selama 3 tahun kedepan.

Picture Perfect MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang