pertama bagiku..

355 9 0
                                    

Ali pov

" aarrgghh,,apa ini ? " ali terbangun dan melepas saputangan ily yang menempel di dahinya.
'wanita ini ? Malaikatku..apa yang kau lakukan disini ? Bagaimana kau bisa masuk ? Apa kau yang membawaku kesini ? Siapa yang membereskan semua ini ? ' tanya hatinya . Sadar ali akan kehadiran wanita mungil itu terlelap di pangkuan pahanya,dan hati ali berfikir keras dengan penuh tanya .

Reflek tangan ali membelai lembut rambut coklat ily.
' tidurlah..kau pasti lelah ' hati ali berbicara .
Rasa pusing ali karena wiskey itu telah berkurang,dilepasnya saputangan milik ily yang menempel didahinya, kemudian ia angkat tubuh mungil ily dan direbahkannya tubuh itu di tempat tidur ali dibalut selimut barcanya.
Mata ali begitu lembut menatap ily yang tengah tertidur dibantal yang setiap hari ali tiduri membuat aroma tubuh ily menepel lekat di tempat tidur ali.
Perlahan ia sentuh pipi cubby ily dengan punggung jarinya, sesekali ily merengah dan menggeliatkan tubuh mungilnya seperti nyaman tidur diranjang ali, melihat ily seperti itu ali hanya tersenyum dan merasa gemas dengan tingkah ily.

Ali merogoh handphone yang ada disaku celananya ia abadikan wajah yang menggemaskan itu Dengan camera handphonenya . Ali mulai mengadopsi kebiasaan-kebiasaan ily yang ia abadikan lewat camera handphonenya.
Sentuhan jari ali beralih pada bibir merah ily yang tipis seolah menarik wajahnya untuk mendekat,,lebih dekat,, dannn..

# cupppss

Untuk ke 2 kalinya ali mengecup singkat bibir ily tanpa sepengetahuan ily .
' Entah ada magnet apa dalam wajah teduhnya ini yang selalu membuatku tenang dan selalu ingin berada di dekatnya' batin ali .
" siapapun kamu, dari manapun kamu berasal, aku begitu ingin memilikimu, mengenal mu lebih dari ini, ini yang pertama bagiku, tapi aku tak ingin kau hanya menjadi pelampiasan hasratku ily, aku rasa batin ini menginginkan lebih dari itu " ucap suara parau itu sambil menatap ke arah nampan yang masih ada dilantai dekat ranjang ali .

" nnghhh arrhh,, maksud kamu apa ? " tanya ily yang ternyata telah bangun semenjak ali mengeluarkan suara khasnya namun ali tak menyadarinya.
" ahohh..mm tidak apakah kau yang membuatkan aku soup ? " tanya ali gugup karena takut ily mengetahui jika ia telah berani mencium bibir tipis ily tanpa ada status apapun diantara mereka.
" iyaaa,,sorry aku hanya khawatir melihat kamu yang tergeletak di balkon dekat pagar, dan aku meminta duplicat card mu agar bisa masuk kesini,,maafkan aku telah lancang.." ucap ily menyesal sambil menundukan kepalanya dan menatap jarinya yang sedang meremas selimut ali.
Ali hanya tersenyum gemas melihat tingkah ily dengan wajah polosnya, otak ali berfikir ia tak ingin begitu saja kehilangan ily karena batinnya begitu memuja dan menginginkannya. Dann,,beberapa detik berlalu..
" terimakasih untuk soup dan susunya, tapi..sepertinya kau harus mendapat hukuman karena telah masuk apartemenku tanpa ijin dari ku,,," ucap ali dengan senyum liciknya.
" whaatt,,hukuman ?? Aku kan udah nolongin kamu, kenapa harus ada hukuman ?? " ily syook dan langsung bangun dari ranjang ali setelah mendengar kata -hukuman- dari mulut ali.
" yaaa,,karena kamu telah lancang masuk ke apartement milik ku,," ucap ali sambil membawa nampan dengan soup dan susu yang dibuatkan oleh ily ke arah meja makannya.

Ily merasa jengkel padahal ily telah bersusah payah menolongnya.
" apa hukumannya ? " tanya ily dengan wajah yang ditekuk dan berjalan menuju meja makan lalu duduk di kursi samping ali .
" tersenyumlah untuk ku karena itu adalah hukuman untukmu dari ku " ucap ali dengan tatapan khasnya dan tangannya memegang dagu ily yang diarahkan tepat pada wajah ali .

#Deggg...

Kata-kata yang keluar dari mulut ali membuat ily lemas seketika dan merasa bingung entah harus tersenyum atau meneteskan air mata, karena iris coklat itu tengah berkaca-kaca. Ily tak tau harus berkata apa yang ia lakukan hanya kembali menunduk dan meremas jeans yang ia kenakan.
" tataplah aku,,karena aku sedang Berbicara dengan mu.." ucap ali posesif.
" hey..no..no...bukan ini hukuman dariku untuk mu,,tersenyum untuk ku atau kau akan menerima banyak hukuman lebih dari itu !" Ancam ali dengan wajah cemasnya karena melihat mata malaikatnya seperti akan menjatuhkan mutiara berharga miliknya.

Dengan reflek wajah ily mengarah ke arah wajah ali yang kini berlutut didepan ily yang masih duduk di kursi meja makan, ily tersenyum tulus dengan air mata yang jatuh tepat di bibir ali dan ali membalas hangat senyuman itu, tembakan iris itu tak terhindarkan.
' ali ini untuk pertama kalinya aku merasakan hal seperti ini, sulit bagiku untuk membohongi batin ini yang sebenarnya aku begitu menginginkanmu, ini untuk pertama kalinya ali, dan pria yang mencuri hati ily adalah ali buu,, ' batin ily yang lagi-lagi meteskan air suci itu hingga menetes ke bibir ali lagi.
Menyadari hal itu tangan ily menangkup pipi ali dan jarinya berniat menghapus air matanya yang jatuh di bibir ali, namun tangan ali dengan cepat menahannya.
' jangan hapus air mata ini, aku rela berada ditempat serendah apapun asal jangan sampai kau menangis sendiri tanpa aku di sisimu, karena setelah kau lelah aku akan memelukmu dan memegang erat tangan mu sampai kau bisa tersenyum tanpa ada kesedihan terulas dari wajah indahmu ily ' batin ali.
Ali hanya bisa menggelengkan kepala sambil menatap lembut mata coklat pekat itu dan menahan hasrat untuk memeluk dan mencium ily .

" terimakasih ali,, " ucap ily dengan senyum dan mata puppy eyesnya .
" yourwel my angel.. " balas ali dengan senyum.

Mereka kembali saling bertatap dengan tatapan yang saling menahan perasaan masing-masing, mungkin ini karena hal yang pertama bagi mereka hingga mereka rela menahan gejolak itu dan berpura-pura seolah tak ada getaran hati diantara mereka.
Tatapan itu semakin intens dan seketika wajah ali mendekat kearah ily mata ily pun reflek tertutup seolah tak ada penolakan dari hatinya, namun saat nafas mereka begitu terasa di wajah keduanya ali berdiri dan kedua tangannya berada di bahu ily lalu mengajak ily berdiri.
" pulanglah..nanti aku akan menjemputmu jam 7 malam " ajak ali sambil mengantar ily ke depan pintu apartement ily .
Ily hanya mengangguk dan masuk ke apartementnya .

Picture Perfect MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang