Ali Latuconsina

423 14 0
                                    

Prov ali

If you walk away it will rain ra....
" alooo, i'm ali " Suara serak ku harus terdengar karena dering handphone yang berisik mengganggu tidur ku .
" ...... "
" ohh,okay thanks"
" ..... "
" okay, bye" segera ku lempar handphone itu kesampingku dan ku lanjutkan tidur ku.
Jam didinding itu menunjukan pukul 10:10 pagi. Segera ku ambil handuk ku untuk membersihkan diri yang masih tercium aroma wiskey dari bajuku yang terkena cairan yang keluar dari mulut wanita mabuk semalam. Seminggu lagi aku harus meninggalkan kota ini, suruhan ayahku telah memesankan tiket untuk hari jumat depan. Aku sebagai anak satu-satunya dari Tn. Revado dan Ny.Juanita harus siap menjadi penerus perusahaan yang telah dikelola oleh ayahku selama ini. Namun aku berniat melupakan sejenak urusan itu, hari ini ku putuskan untuk sarapan diluar apartementku, disebuah caffe Dekat kampus,lebih tepatnya kampus ku 5 hari yang lalu . Yaa aku Ali Latuconsina telah lulus kuliah di kampus MIRBIS di kota moscow.
Ku pesan segelas hot chocolate dan omlate untuk sarapanku di caffe itu. Setelah selesai menyantap hidangan hangat itu, aku berjalan ditengah banyak aktifitas orang yang kulihat camera yang ku bawa tertarik pada sosok mungil nan imut, gak itu bukan Imut itu lucu, gak itu juga bukan lucu, dia cantik yaa dia cantik. Segera ku ambil gambar wanita inocence itu.

CEKKREEKK, CEKKREKK,CEKREKK

Selama 4 tahun aku kuliah di kampus ini baru kulihat ia sekarang, siapa dia? Mahasiswa barukah? Atau pindahan? Atau ...
Otakku dipenuhi dengan pertanyaan yang tertuju pada wanita itu. Ingin rasanya aku menghampirinya namun, saat ku arahkan pandanganku ketempat tadi aku memotretnya sosok itu telah hilang bagai ditelan bumi .
'apa dia malaikat yang turun lalu pergi lagi dan tak sengaja aku melihatnya?' Tanyaku dalam hati.
Aku kehilangan jejaknya karena setelah memotretnya aku berkutat asik dengan gambarnya yang ada pada layar camera cannon ku . Mata ini dibuat kagum dan terpesona oleh kecantikannya .
Ku ayunkan lagi kaki ini menyusuri jalan menuju apartement ku. Setibanya disana mataku dikagetkan oleh sosok yang membuatku terkesima, aku langsung lari menuju lift itu namun sayangnya ia telah masuk terlebih dahulu.
' benarkah wanita itu yang kulihat tadi di tepi jalan dekat taman ?' Tanyaku dalam hati.
Setelah lift itu terbuka kembali aku segera masuk dan batin ku berharap aku bisa menemukan wanita itu . Namun dewi fortuna tidak sedang berpihak padaku aku tak menemukannya di lantai apartementku , aku enggan mencarinya ke semua sudut apartement karena aku lebih tertarik untuk mencetak fotho malaikat itu di ruangan favoriteku .
Segera ku buka dan ku gesekan kartu id itu pada pintu apartementku . Dan aku masuk kedalam sebuah ruangan gelap dengan cahaya semu merah menerangi ruangan itu. Ku cetak fotho itu dan ku keringkan ku gantungkan sejajar dengan fotho-fotho berharga ku yang pernah aku ambil sebelumnya . Cahaya redup semu merah itu tak dapat menutupi keindahan pada gambar yang tengah aku keringkan ini.
" begitu indah ciptaan mu tuhan " dengan sadar kata-kata itu keluar dari mulutku.
' malaikat teduh ku ' batinku berbisik .
' semoga kita dipertemukan kembali, dan biarkan aku menjadi sosok yang selalu memujamu malaikatku ' batin ku semakin menggebu ingin segera bertemu dan mengenalnya .

Picture Perfect MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang