sentuhan itu

392 10 0
                                    

" sorry,,where do rabbit you gone,Let's search" gerak bibir ali pada wanita cantik itu.
" ooh mm..okey " jawab ily gugup.
" inchii..inchii....sayang come,,come,,inchii.." panggil ily pada peliharaan kesayangannya itu.
Saat ily memanggil inchi ali sempat merasa kaget dan mulutnya tak tahan ingin bertanya setelah ali mendengar ily menyebutkan kata sayang saat memanggil inchi. Tak Ingin menbuang waktu, pria berbibir merah itu langsung melontarkan beberapa pertanyaan pada ily.
" sorry,,apa kamu orang indonesia? Atau kamu pernah tinggal di indonesia?, atau kamu sudah menikah dengan orang indonesia?"
sontak ily merasa kaget saat ali menyerangnya dengan beberapa pertanyaan dan menggunakan bahasa indonesia .
" mm,,yaa aku asli orang indonesia, dan soal Menikah,,setua itukah aku dimata kamu? " jawab ily dan balik bertanya.
" tidak bukan begitu,,maaf maksudku..aa aku hanya ingin bertanya karena sebelumnya aku gak pernah liat kamu di sekitar apartement ini" jawab ali merasa bersalah karena tiba-tiba bertanya seperti itu .
' duhh bodoh..ini mulut gak bisa diajak kompromi' gerutunya dalam hati.
" yaa, lupakanlah itu tak penting " jawab ily cuek. " inchii..inchii.." Lanjut ily mencari kelincinya itu.
Saat ily mencari di sekitar dibalkon ali tertanya ia tak menemukan inchii, sempat terlihat raut kecewanya diwajah cantiknya itu.
" inchii sayang,,inchii.." ily berusaha kembali mencari,namun tak ditemukan dan terpancarlah wajah inocence ily dengan mata yang berkaca-kaca seolah menahan gejolak tangisnya .
Melihat ily seperti itu, membuat sisi gentelment ali muncul.
" tenanglah,,kelincimu pasti akan ku temukan.." ali berusaha membuat ily tenang sambil mengarahkan matanya ke setiap sudut tempat di balkon.
Mata ali berhenti saat mendapati hewan berbulu itu sedang diam di lantai balkon ily.
" diakah yang membuatmu seperti akan menangis saat ini? " tanya ali sambil menunjuk inchi dengan telunjuknya.
" aaaa inchi,,makasihh yaaa" sepontan pelukan ily begitu lekat ditubuh ali lengkap dengan senyum di bibir tipis itu.
1...2...3...4...5...detik berlalu... 'malaikatku,,tetaplah seperti ini, membuatku merasa nyaman' bisik ali dalam hati berharap waktu akan berhenti seketika,namun sayangnya ily tersadar.
" oouhhh.. maaf .. aku hanya merasa senang,,aku reflek maaf " ucap ily dengan pipi yang kini blushing karena tingkahnya sendiri sambil melepaskan pelukannya pada ali.
" ohh,,no problem..ahh iya ali,ali Latuconsina" jawab ali sambil menawarkan tangannya .
" ily,ily syarief...terimakasih dan maaf aku merasa bersalah karena telah mengganggu mu" jawab ily sambil menyentuh lembut tangan ali ditambah senyum dan mata mailakatnya yang teduh dimata ali.

Skip..

Setelah memasukan kembali inchi ke kandang. Ily membersihkan badan mungilnya, biasanya ily akan menghabiskan waktu hampir Setengah jam didalam kamar mandi.

Ali pov

Jantung ini tak bisa aku kendalikan saat melihat sosok yang ku sebut malaikat teduhku ada dihadapanku mata coklat pekat,kulit putih mulus,rambut coklat tergerai indah,bibir tipis merah muda,rona blusing tipis di pipi lembutnya, aroma khas yang tercium,ditambah anggunnya pakaian hitam yang ia kenakan Menambah aura kecantikan yang terpancar dalam dirinya .

Saat ku lihat petugas apartement itu menabraknya seketika tubuh dan tangan ini reflek menyangga tubuh mungilnya hingga membuatku menatap lembut iris matanya,seolah ingin segera ku sentuh bibir merah mudanya, dan segera saja ku abadikan moment ini tanpa pikir panjang dan itu membuat tatapan kami terhenti . Ia datang menghampiriku karena ingin mencari hewan peliharaanya yang ia pikir hewan itu ada di apartementku.

Tapi betapa malunya aku saat terdadar akan pakaian yang aku kenakan , segera saja aku persilahkan ia masuk dan ku ganti pakaianku dengan gaya rumahan yang casual, tak lupa farfum yang harus aku semprotkan pada kulitku ini . Karena bagiku ini adalah identitas penting bagiku, ritual yang tak boleh aku lewatkan setelah mandi.
Setelah selesai berganti pakaian, ku dekati gadis itu yang sedang asik melihat-lihat keadaan dalam apartementku yang berantakan tak beraturam, sengaja ku dekatkan wajahku pada mata coklatnya, karena aku hanya ingin memastikan bahwa ia nyata dan bukan sekedar fatamorgana.
Ku ajak ia mencari kelincinya yang hilang itu, tapi saat ia memanggil kelincinya itu membuat ku kaget bukan main, ia berbicara menggunakan bahasa yang sudah tak asing lagi di telingaku. Fikiranku mulai menghujani bibirku dengan beberapa pertanyaan ,ku lontarkan saja dengan jelas karena rasa penasaran ku mengalahkan rasa maluku. Dan ternyata mengejutkan jawaban yang ku dengar dari bibirnya.

#flashback on

" sorry,,apa kamu orang indonesia? Atau kamu pernah tinggal di indonesia?, atau kamu sudah menikah dengan orang indonesia?" Tanyaku .
" mm,,yaa aku asli orang indonesia, dan soal Menikah,,setua itukah aku dimata kamu? " jawabnya.

#flashback of

Gadis ini belum menikah ' gadis secantik ini belum menikah' ujarku dalam hati. Sempat ingin ku tanyakan apakah ia memiliki pacar atau tidak, namun akalku berhasil aku kendalikan tak ingin bertanya lebih mendalam karena aku tau ini belum saatnya aku bertanya sejauh itu .
Saat ku perhatikan ia yang sedang mencari kelincinya di balkon apartementku ku tatap tajam mata teduh itu air bening itu menggenang di pelupuk matanya, segera ku hampiri ia dan berusaha ku tenangkan ke khawatirannya sambil ku gunakan indera penglihatan ku untuk mencari hewan itu dan tak lama ku dapati hewan berbulu yang ku lihat saat mengeringkan rambut tadi itu tengah terdiam mungkin mencari-cari pemiliknya di balkon sebelah, yaa lebih tepatnya di balkon apartement gadis yang saat ini tengah memeluk ku.
Hati ini tak dapat berhenti berucap
' aku merasa nyaman,dan ku harap waktu akan berhenti saat itu juga' , hati ku bicara.
Namun sayang moment berharga itu tak berlangsung lama. Tapi moment itu tergantikan oleh sentuhan lembut dari tangan putihnya saat kami berkenalan.
Yaa dia,,malaikat teduhku ily syarief.
Semoga aku bisa lebih lama dan lebih dalam mengenal dirimu ily . Saat ini mungkin kekaguman yang tengah aku rasakan, tapi batin ku berharap aku bisa merasakan lebih dari itu .

Picture Perfect MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang