you cry

320 9 0
                                    

Ily pov

Sudah 2 hari ini aku sengaja tak keluar dari apartementku, pintu apartement itu ku buka jika pesanan deliveriku datang . Untuk melangkahkan kaki dari tempat tidur pun aku merasa lemas, entah kenapa aku selalu teringat ibu dan ayahku. Sejujurnya yang tengah aku rasakan kini adalah ketakutan akan segala ingatan tentang orang yang paling barharga dalam hidup ku. Hal yang tidak mungkin bagiku jika meminta mereka kembali.
" ibu ... ily kangenn ibuu.." air mata ku menetes tak tertahankan.
" ily kangenn masakan ibu..,buu..ily kangen pelukan ayah dan ibu.." aku semakin terisak.

Saat air mata ini tak tertahankan, petikan gitar itu mengalihkan perhatianku. Aku beranjak dari tempat tidurku dan berjalan pelan ke sumber suara. untuk pertama kalinya mata,mulut,bahkan badanku serasa membeku mendengar pria disebelah balkon ku bernyanyi dengan gitar coklatnya,hingga aku terjebak dalam lamunan .

' entah apa yang kau lakukan tapi aku sadar tangis ini terhenti saat suaramu terdengar di telingaku ' suara batinku, jujur .

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

" nona,,hey...nona..hellow,,ily syarief " sapa ali menyadarkanku dari lamunan itu sambil menepuk-nepuk tangannya.
" ahh ohh yaa,,maaf. Aku hanya bosan dikamar mmm..makanya aku kesini " jawab ku gugup,sedikit berbohong.
" ahh..yaa bolehkah aku mampir ke apartementmu? " tanya ali, dan ku jawab dengan anggukan .

skip..

Ali pov

Suasana kota moscow saat itu begitu teduh,tak ada panas,hujan,salju. Begitu sejuk angin berhembus membuat jari ini ingin memetik gitar sembari merasakan semilir angin di balkon apartementku menikmati suasana moscow sore itu, namun petikan gitar itu terhenti saat ku lihat malaikat teduh ku di balkon sebelah, Namun..

' apakah kamu menangis malaikatku? ' tanyaku Dalam hati. Tanpa banyak bertanya lagi dalam hati, ku sapa dia namun nampaknya ia tak bergeming masih saja melamun melihat mata hitamku tapi seolah aku tak ada di hadapannya. Ku tepukkan tangan ini sambil memanggilnya, barulah ia menjawabku tapi hati ini yakin tak ada kejujuran pada jawabannya itu.

' tuhan ijikan tangan ini menghapus setiap tetesan air matanya,ijinkan aku menghapus semua kesedihannya ' hatiku berbisik penuh harap.
Ku beranikan untuk melihatnya lebih dekat dan betapa senangnya hati ini meskipun ia hanya menjawab dengan anggukan.

Skip..

@Apartement ily
Ily pov

" Duduklah,,akan ku ambilkan minuman " ucapku pada ali, tapi tiba-tiba tangannya memegang tanganku dan menahan langkahku.
" duduklah aku tidak haus " jawab ali dengan lembut dan menepuk- nepuk tangannya tepat disebelahnya,menyuruhku untuk duduk disebelahnya.
" lihatlah mata coklat ini menjadi sedikit kotor oleh garis merah karena air mata yang kau tahan,," ucap ali lembut sambil menyorotkan matanya tepat pada kedua mataku.
' apakah ia tau aku menangis ? ' tanya ku dalam hati .
" ahh tidak , mungkin ini karena angin mataku sedikit berair dan menjadi merah seperti ini " aku Berbohong lagi pada ali .
" Sudahlah,,mata indah ini tak bisa membohongiku, apapun masalahnya aku tak ingin memaksamu untuk mengutarakan itu. Saat ini maksudku datang kesini hanya untuk melihat seulas senyum di wajahmu,tak ada hal lain. " ucap ali lembut sambil menyentuh pipiku yang blushing karena ucapan ali, seperti ia mengerti apa yang tengah aku Rasakan saat ini.

' Apa yang harus aku lakukan?' tanyaku dalam hati. Sentuhan tangannya membuatku tak bisa menahan bibirku untuk menyunggingkan senyumku dan mata puppy eyes ini.

" tersenyumlah, karena setidaknya itu bisa sedikit mengurangi rasa sesak dalam hatimu setelah menahan isak tangismu " ucap ali dan kini ia mengelus rambut coklatku pelan.
Deggg...tubuhku lemas seketika, ia membuat ku smakin mengingat ayah.

Dan... tak ada suara lagi diantara kami, ku tundukan kepalaku mencoba menahan air mata yang sudah membanjiri pelupuk mataku ini, tapi usahaku sia-sia ia menetes dengan sendirinya dan membasahi tanganku yang terasa dingin dan gemetar di atas pahaku karena menahan rasa sesak di dada ini.
Dan secara bersamaan ali memegang tangan ini dengan tangan kirinya dan tangan Kanannya menyentuh daguku lalu mengarahkan wajahku tepat di depan wajahnya .
" menangislah, jika ini bisa membuatmu merasa lebih nyaman, aku yakin tuhan sedang merencanakan sesuatu yang indah setelah kau merasa tenang, percayalah ." Lagi-lagi ali mengucapkan kata-kata yang membuatku tenang sambil memeluk ku perlahan dengan tangan kirinya yang masih Memegang tangan ku erat . Aku menangis sejadi-jadinya dalam dekapan hangat ali.

' siapa kamu sebenarnya ?Mengapa aku seolah tak bisa menolak ajakan tanganmu untuk bersandar di dada bidang mu, bahkan hati ini selalu merasa tenang saat mendengar tutur lembutmu, bahkan kau tau saat kebohongan terucap di bibir ku .' Batin dan fikiran ini di hantui tanda tanya besar tentang ali.

ali pov

Gadis bermata teduh itu kini terlihat lelah,setelah ia berusaha keras melupakan masalahnya dan menangis meluapkan isi hatinya yang terasa sakit . Ia mulai tertidur dalam pelukanku .

' tuhan,,inikah yang kau sebut takdir..malaikat teduh ku kini tepat di depan mataku bahkan dipelukanku, rasanya tak percaya bisa seperti ini..ku harap fikiran ini tak egois pada hatiku, karena aku begitu menginginkanmu ily ' .

Dan untuk kesekian kalinya aku mengabadikan moment ini di camera handphone ku, saat malaikat teduhku tertidur pulas dalam dekapanku .

Tak ingin membuat badannya merasa sakit, ku bawa tubuh mungil itu dengan kedua tanganku ke tempat tidur berwarna biru dan di penuhi boneka-boneka doraemon berbagai ukuran itu, kuselimuti tubuhnya, ku posisikan tubuhku duduk dipinggir ranjang itu ku perhatikan dalam-dalam setiap bagian wajahnya.

' sungguh ia menenangkan batin ini, disaat mata coklatnya tertutup pun ia mampu memikat batin ini untuk tetap menjaganya. Tuhan,,izinkanlah hatiku merasakan rasa tenang,nyaman lebih dari ini ' harapku dalam hati.

Mataku tertuju pada buku memo yang terletak di atas nakas, ku ambil dan kutulis sesuatu diatas kertas kosong itu, lalu aku berlari kecil ke apartementku tanpa ku tutup pintu apartement ily, ku ambil setangkai mawar putih di balkon dan ku cabuti duri yang ada di tangkai itu, karena aku tak ingin malaikatku terluka karena keindahan mawar putih ini dan kuletakan selembar kertas itu di atas meja samping tempat tidurnya, ku tahan dengan setangkai mawar putih diatasnya, ku lirik kembali gadis itu wajah sucinya begitu terlihat lelah..

" tidurlah malaikat teduhku..." bisikku lembut di telinganya tanpa membuatnya terbangun, dan..

#muchh bibirku kilat menyentuh bibir merah mudanya, seolah ada tarikan dari bibir mungilnya itu.
" maafkan aku.." ucapku pelan dan beranjak dari apartement ily.

Picture Perfect MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang