Michelle's Pov
Hari ini, Dhion akan menjemputku untuk bertemu ayahnya. Apakah ini terlalu cepat? bahkan belum ada sehari hubungan ini, dan dia sudah mengajakku untuk mengenalkan aku kepada ayahnya. Apakah mungkin dia serius padaku? atau hanya untuk alasan yang tidak aku ketahui sama sekali? positive thingking chell, sahutku dalam hati.
Aku sudah siap dan sedang menunggu Dhion menjemputku sekarang ini, dengan kemeja lengan panjang dan jeans hitam dan sepatu ketsku , apakah ini cukup untuk bertemu calon mertua? haha calon mertua, mungkin saja kesampian jadi mertua .
tin...tin...tin...
"Chell,ini Dhion sudah sampai!" teriak mamaku dari bawah
"Iya!" jawabku singkat sambil berlari kebawah untuk berjumpa kekasih kesayangan haha. "Aku pergi ma" teriakku lagi
"Pergi dulu tante" sahutnya sambil berlalu dan membukakan pintu untukku, uhhh berasa istimewa banget deh.
"Ya sayang, hati-hati" sahut mamaku saat Dhion hendak memasukki mobilnya.
***
Cukup lama dalam mobil dan tanpa ada perkataan yang keluar dari mulutnya dan dariku, ah senyap sekali. Kupandangi jalanan sekitar yang masih cukup sepi, ya Dhion menjemputku lebih pagi tidak sesuai janji.
"Kenapa pagi sekali menjeputku?" sahutku memecahkan keheningan didalam mobil
"Biar sarapan bareng" jawabnya singkat dan aku hanya ber-oh ria saja, ya dan setelah itu senyap seperti dikuburan . Kualihkan wajahku untuk memandang jalanan yang sudah sedikit ramai ini.
"Turun,sudah sampai" sahutnya yang ternyata sudah membukakan pintu mobil untukku, aku terlalu asyik bermain dalam pikiranku sampai tidak sadar kalau dia pacar kesayangan sudah membukakan pintu untukku.
Tanpa banyak bicara dan membalas ucapan dia yang lumayan dingin dan entah kenapa, aku tak mau mengganggunya dulu. Dia menuntunku masuk kedalam rumah minimalis ini tanpa menggenggam tanganku, bahkan terkesan kaya kucrut yang hanya menguntilnya dari belakang.
"Tunggu saja didapur,aku mau membangunkan papa" sahutnya sambil berlalu
"kamu kenapa?" jawabku sambil menarik lengannya, dan dia hanya melihatku dan melepas genggamanku begitu saja. kamu kenapa sih?aku salahya? sahutku dalam hati
Mataku menyapu ruangan makan ini, dan kulihat perempuan paru bayah sedang memunggungiku. Tanpa babibu aku langsung menghampir ibu tersebut yang sepertinya sibuk menyiapkan sarapan.
"Pagi, ada yang bisa dibantu? hm.. saya harus panggil apa?" sahutku memanggil ibu parubaya tersebut
"ha?siapa? panggil bi idah saja" jawabnya sambil tersenyum ramah
"saya Michelle,pacarnya Dhion"jawabku sambil membalas senyumnya.
"Cantik" jawabnya sambil tersenyum lagi padaku.
"Bibi mau buat apa? aku mau bantu dong" sahutku
"Pancake non, tak usah non" sahutnya lagi.
"Sudah tak apa, sini aku aja yang buat. Aku sering buat ini dirumah bi, bibi siapkan saja minuman. biar bibi gak cape" sahutku sambil mengambil bahan yang ada ditangan bi Idah dan langsung mengolah bahan untuk menjadi pancake untuk sarapan , dan bi Idah hanya tersenyum melihatku.
***
Setelah kira-kira satu jam berkutik didapur dan kulirik meja makan yang masih belum berpenghuni juga ,lama sekali mereka sahutku dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn
RomanceApa mencintaimu harus sesulit ini? jika saja mencintaimu harus sesulit ini dan aku harus banyak memakan pil kepahitan darimu,aku tidak akan mencintaimu,aku akan berhenti dari awal ,dan tidak akan memperjuangkan cintaku padamu. kamu, bukan cinta per...