Michelle pov
Entah apa kesalahan yang kuperbuat sampai kamu sanggup mengatakanku jalang, tapi ini benar-benar menyakitkan. Dan sekarang kau tinggal aku disini dengan air mata dan luka dihati.
Ku langkahkan kakiku kearah rumah yang bisa ditempuh 30 menit dari sini kalau naik kendaraan, dan sekarang aku jalan kaki dengan hati yang mendung ,kulihat awan pun demikian. Mungkin awan merasakan sakitku sampai-sampai... mengeluarkan air juga. Huh sakit dihati, pulang jalan kaki, dibatengi air mata dipipi eh ditambah hujan turun kebumi.
Sialnya gak ketulungan ya? Batinku sambil mengangkat kepalaku dan kupejamkan mata merasakan setiap tetes anugerah Tuhan mengenai dan menggantikan tetes air mata dengan air hujan ini. Bersyukur? Tentu saja, supaya gak dikira abis diperkosa orang, sore-sore, jalan sendirian, nangis lagi uh.
Tin... tin... tin...
Suara klakson mobil membuat badanku berputar melihatnya, siapa? Apa dhi pulang dan ganti mobil? Batinku
"Chell, apa-apaan sih kalau sakit gimana?!"teriak cowok ganteng didepan ku sembari menutup kepalaku dengan jaket dan menuntunku kemobilnya.
"Kamu kena..abis nangis hah?! "Pekiknya didalam mobil sambil menangkup kedua pipiku.
"E-enggak kok !"sahutku balik. "Ka-kamu kok udah kembali? "Tanyaku lagi.
"Bohong kamu...aku mau sekolah ditempat kamu sekolah hehe "jawabnya sembari mencari sesuatu dibelakang "sini, aku elap kepala kamu biar gak sakit, ini handuk futsal haha " sahutnya lagi sembari mengusap kepalaku dengan handuk kecilnya.
"Ah jorok banget sih!! "Pekikku sambil melepaskan tangannya dikepalaku.
"Haha bersih ini mah, akukan mau pergi main futsal jadi belum kepake haha "jawabnya dan hanya kujawab dengam ber-oh ria saja. "Ganti bajumu, pake baju futsalku aja. Cepatlah ganti biar aku turun!"sahutnya lagi sambil menyerahkan satu stel baju futsal tanpa babibu aku langsung ganti bajuku.
Tak lama setelah berganti pakaian tadi, akhirnya dia kusuruh masuk dan melajukan mobilnya dalam keheningan.
***
Tak lama berlomba dengan hujan untuk sampai kerumah, akhirnya sampai juga. Dia juga gak berubah, baiknya dan tulusnya juga sama ."Kamu demam, cepat turun " sahutnya yang sekarang menempelkan punggung tanganya kekeningku. "Tante oh tante "sahutnya sambil nyelonong masuk kerumah.
"Heh, endro? Apa kabar kamu? Lah michelle sayang, kenapa ka..?" Ucap mama sambil meluk sih kunyuk Endro, akukan mau gitu maa batinku
"Kehujanan ma, udah ah " jawabku memotong ucapan mama.
"Yaudah naik sana gih, Endro temeni michelle diatas ajaya. Tante mau buat bubur dulu "sahut Mamaku lagi dan hanya kami jawab dengan anggukan.
Mama memang kenal banget sama nih cowok kunyuk , secara gitu nih cowok mantan yang paling lama pacaran sama aku dan sekarang balik keindonesia tanpa aku tau alasannya.
"Tunggu sini! "Pekikku sembari lari kearah kamar mandi.
"Iya, bising banget ah "jawabnya lagi.Tak lama aku keluar dan kulihat dia sibuk dengan memperhatikan nakas dikamarku.
"Eh udah keluar? Cepat sini istirahat! "Sahutnya sambil menarikku keatas tempat tidur dan menutup semua badanku dengan selimut.
"Makasi "jawabku sambil senyum tulus kearahnya."Iya, tidurlah "sahutnya dan cup ,dia mengecup keningku "hm maaf ya?... tadi nangis kenapa? "Tanyanya sambil mengelus pipi kananku.
"Eng-enggak ada "jawabku terbata dan dia hanya senyum.
"Yaudah kalau gak mau cerita, yang perlu kamu tau aku disini selalu nunggu dan semua rasaku masih sama "jawabnya sontak buat aku netes.
"Jangan tinggali aku apapun yang terjadi nanti, aku mau kamu tetap nunggu aku ndro " jawabku sambil menangis.
"Ssst... jangan nangis, pasti chell. Pasti ini karena cowokkan? Yaudah tidurya, aku mau minta makan dulu laperrr! "Jawabnya sambil mengusap air mataku.
Kamu selalu bisa nenangi aku ndro, kalau aja dulu kamu gak kek gitu pasti aku gak marah. Mungkin aku juga udah tau alasannya sekarang apa, dan kuharap hatimu masih tetap untukku.
Dhion pov
Bodoh...bodoh apa yang udah aku lakukan, seharusnya aku senang kamu dekat sama papaku. Tapi ada hal yang buat aku takut, takut papa ngebuka semuanya.
Nyesel ya pasti apalagi ngelihat dia menangis buat hatiku juga sakit, aku harus balik batinku dan kuputar arah laju mobilku.
Hujan? Huh Michelle maafkan aku, aku gak maksud buat kamu sakit hati dihubungan kita yang baru satu hari ini.
Kuhentikan mobilku ditempat tadi dia turun dan nihil,dia kemana iss batinku lagi.
Kulajukan mobilku lambat, kuhentikan mobilku mendadak. Apa itu michelle? Sama siapa? Batinku.
Kulihat Michelle di tutupi kepalanya dengan jaket dan dibawa masuk kedalam mobil damn!!! SIapa dia chell? Batinku lagi sambil memukuk stirku.
Kuputar arah lagi laju mobilku,emosi? Tentu saja. Bisa-bisanya sih michelle pulang bareng cowok lain, gak tau atau memang gak mau tau sama status yang sekarang ini.
Kulangkahkan kakiku cepat naik kekamarku, emosi didiriku buat aku gak bisa berfikir jernih. Siapa sebenarnya cowok itu batinku lagi.
"Kau sudah pulang?"sahut papaku, ya dia yang buat aku kek gini sama michelle .
"Diamlah, aku mau tidur "sahutku lagi sambil tetap melangkah.
"Dia baik, jangan sampai menyesal "sahutnya lagi yang langsung membuat darahku mendidih
"Diamlah pa!! Aku gak akan pernah nyesal "pekikku sambil masuk kekamar dan merebahkan badanku kekasur kesayanganku.
Apa mungkin aku akan nyesal? Ah pasti gak batinku lagi. Tentu saja, cewek kek dia ma gampang dicari dibumi ini.
Apa kamu pikir aku akan menyesal setelah kau pergi nanti? Haah tentu tidak haha. Tapi kenapa rasanya sakit liat kamu dengan cowok tadi? Apa ini?
Heey vommentsnya dong, jangan sombong-sombong loooh:D maafya gaje ceritanyaaa .maaf juga typo hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn
RomansaApa mencintaimu harus sesulit ini? jika saja mencintaimu harus sesulit ini dan aku harus banyak memakan pil kepahitan darimu,aku tidak akan mencintaimu,aku akan berhenti dari awal ,dan tidak akan memperjuangkan cintaku padamu. kamu, bukan cinta per...