Sequel

132 7 2
                                    

Sorry readers bukan update, tapi mau ngasih sequel cerita untuk judul baru haha, cerita ini bakal diupdate kalau ceritanya ini udah selesai soalnya ini cerita dari anak Jordan dan Viona "Marry your daughter ".
Lebih nyesek dan lebih buat para reader penasaran pastinya.

"Pain in Your Eyes "

"Berhenti!  Berhenti disitu kubilang! " teriaknya yang mampu membuat hatiku tersayat oleh pisau yang baru saja diasa, Dia yang kuperjuangkan dan kini Dia juga yang memintaku berhenti. Aku tau, ini juga karenaku membuat luka dihatinya yang terpancar juga oleh tatapannya bertambah melebar menjadi seperti danau kesakitan.

"Aku tidak mau!  Aku hanya ingin menghapus semua rasa sakit dimata indahmu itu, ampuni Aku yang membuatmu semakin sakit dan menderita"jawabku sambil berjalan perlahan mendekatinya yang kini juga berjalan mundur untuk menjauhi Aku.

"Ha? Kau takkan pernah bisa! Dan kau tau itu! Rasa sakitku kian menjadi setelah kau datang kekehidupanku!" Bentaknya yang semakin membuat sayatan dihatiku kian melebar, mungkin sakit ini tidak seberapa setelah aku tahu semua rasa sakit yang kau pendam sejak kecil .

"Kau tahu? Aku hanya ingin jatuh cinta sekali,menikah sekali dan itu hanya bersamamu. Aku ingin membuka semua pintu dunia untuk menunjukkan bahagiamu hanya bersamaku, pelangi "jawabku lagi dengan lantang untuk meyakinkannya bahwa semua ucapanku benar. "Ku harap kau benar-benar seperti pelangi sungguhan, sebab pelangi tak pernah ingkar janji pada rintik hujan terakhir sepertiku. Biarkan aku yang menjadi terakhir, pelangiku " sambungku lagi. Kulirik lagi Dia yang kini air mata sudah mengalir .

"Kau takkan bisa dan mudah bagimu untuk berbicara!  Kau bahkan takkan mampu menjadi tetes hujan terakhir itu seperti halnya kau tak mampu menutupi semua rasa sakitku yang sudah seperti danau ini! Kau elang yang sampai kapanmu tidak akan pernah jadi tetesan terakhir untuk membuat pelangi !  Yang ada kau malah membuat tetesan air terakhir itu jatuh sia-sia ! "jawabnya dengan lantang sambil menunjuk kearahku.  " Kau makin memperburuk keadaan hatiku, Kau makin menunjukkan kesemua orang melalui mataku bahwa akulah orang yang paling tersakiti di dunia ini, bahkan kau tak sekedar menunjukkan tapi memberitahukan kesemua orang! Kau tahu?  Ini terasa sangat menyakitkan ,kumohon tinggalkan Aku   ".jawabnya sambil memukul dadanya dan berlalu pergi sambil terisak.

Aku memang Elang yang takkan mampu menjadi tetes terakhir untuk membuat pelangi tapi aku mampu membawa lebih dari satu tetes air dengan caraku untuk membuat pelangi jadi kelihatan lebih baru, seperti halnya hatimu - Elang Alfian Wijaya.

Please vommentnya, kalau mau dipublish comment yah tapi setelah cerita ini selesai hehe ✌✌

TornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang