Bab 8

22 4 0
                                    

"Astaga, sekarang gue tahu kenapa Jerry tertolak." bisik Jena pada Lena yang duduk disampingnya , sedangkan sisinya yang lain ada Marcell. Jena menatap pacar Aiko itu dengan sedikit takjub, cowok itu tinggi sekali dan wajahnya tampan, imut atau kadang terlihat nakal. Wah pintar sekali memang adik Hoshi itu memilih pacar.

"Kasihan lagi wajahnya Jerry." kali ini Marcell yang mendengar sang pacar berbisik, ikut berbisik membuat ketiganya seketika menoleh pada sosok Jerry yang duduk disamping Yuki dan Hoshi.

Jerry terlihat sangat tertekan meskipun dia masih menampilkan senyumnya yang manis, hanya saja dia terlihat lebih pendiam dari biasanya.

Mereka kini duduk di meja panjang, Aiko sendiri yang duduk di kepala meja, disamping kanannya ada Javan, sang kekasih lalu ada temannya yang bernama Wendy, Mona lalu Hoshi, Jerry dan terakhir Yuki.

Sedangkan disisi kirinya ada Poppy teman Aiko, Marcell, Jena, Lena dan terakhir Jared.

"Tapi ada yang paling tertekan." kali ini Lena berkata pelan sambil melirik Jared, diikuti oleh Marcell dan Jena yang seketika menahan diri untuk tak tertawa.

Bagaimana tidak, sejak acara di mulai tadi sahabat-sahabat Aiko sangat tertarik dengan Jared, apalagi si Mona yang tidak henti-hentinya menatap Jared, membuat cowok itu tidak nyaman sama sekali.

Tolong jangan berpikir Mona ini sangat cantik, entah bagaimana Aiko bisa menemukan sosok Mona yang notabennya lebih tua, well bukan itu masalah utamanya. Mona merupakan seorang cowok, nama aslinya Maulana tapi entah kenapa sejak Hoshi kenal Mona itu dan tahu dia rada ngondek, Hoshi secara lancang memanggil Mona dan itu menjadi kebiasaan.

Dan kini, Mona tak melepas tatapannya sama sekali dari Jared.

"Dimakan kak, atau mau aku ambilin dagingnya?" tanya Mona, cowok yang terlihat sangat kemayu itu, Jared hanya tersenyum kaku sambil menggeleng kecil, kembali meneguk minumannya yang sudah kembali terisi untuk kedua kali.

Lena meringis melihat keadaan sang sahabat itu, apalagi melihat makanan di piring Jared masih utuh, hanya tersentuh sedikit.

"Mau makan di dalem atau tempat lain?" bisik Lena tak tega lama-lama, Jared segera menoleh dan mengangguk terlalu semangat.

"Hmm, gue mau makan ke pinggir kolam ya, cari suasana baru!" ujar Lena semangat, Aiko yang masih dilumuri rasa bahagia hanya mengangguk mengiyakan, kembali berbincang dengan Javan dan yang lain.

Jared segera mengikuti Lena, duduk disudut lain di pinggir kolam renang. Seketika dia merasa begitu lega, membuat Lena terkekeh geli.

"Anjir, Aiko kok bisa nemu temen macam gitu sih?" bisik Jared merinding, Lena tertawa kecil dan kini mulai menyantap makanannya dengan santai begitupun Jared.

"Nggak usah ngerendam kaki, nanti malem kedinginan baru tau rasa lo!" ujar Jared yang melihat Lena mencelupkan kedua kakinya di dalam kolam, sangat tahu kalau cewek itu tidak dapat berteman dengan rasa dingin.

"Bentar doang!" berdecak kecil, Jared tetap membiarkan Lena melakukan hal yang ingin dia lakukan itu.

"By the way, udah lama juga ya kita nggak pernah kumpul lagi disini. Terakhir waktu tahun baru kemarin kan?" terang Lena menatap sekeliling rumah Hoshi yang sama sekali tak berubah.

"Paling nggak liburan diluar kek, bosen gue kalo ujung-ujungnya nginep dirumah Hoshi atau Marcell doang." balas Jared malas, pernyataan yang benar-benar dari lubuk hatinya itu.

"Villa keluarga lo yang dulu juga bagus, nyaman juga."

Kali ini Jared berdecak kesal sebelum menatap datar sahabatnya itu, "itu villa terlalu besar kalau cuma buat kita berenam liburan, yah mungkin sama ortu gue juga bisa tapi tetap aja terlalu besar." jelas Jared tanpa sengaja terdengar sangat sombong, membuat Lena yang kali ini berdecak kesal.

"Punya keluarga Jerry juga bisa, ah ngomong-ngomong Jerry, bukannya kakak sepupu Jerry mau nikah ya tahun ini denger-denger?" tanya Lena mengalihkan percakapan mereka, mengingat sosok Jeffery.

"Bang Jeff maksud lo? Iya, gue juga denger sih." selain mereka, orang tua Jeffery juga termasuk sahabat baik orang tua mereka, cuma yang membedakan usia Jeffery memang terbilang lebih tua dari mereka berlima.

"Jadi penasaran sama calon bang Jeff, pasti cantik."

"Masih berharap lo sama bang Jeff?" canda Jared yang ingat dulu Lena kerap sekali memuji Jeffery, bahwa lelaki itu terlalu tampan untuk jadi nyata.

"Nggak lah, lagian gue udah ketemu lagi sama Kak Rendi." ujar Lena kelepasan, seketika dia menepuk bibirnya panik.

"Lo ketemu sama Kak Rendi? Rendika yang dulu tetangga lo itu?" kali ini Jared bertanya serius, bahkan piring yang tadi sempat masih dia nikmati isinya kini terabaikan. Cowok itu memilih meletakkannya disamping tubuh mereka dan menghadap Lena penuh.

"Len?" panggil Jared meminta jawaban.

Meskipun meringis kecil, Lena akhirnya mengangguk lemas.

"Please, kali ini aja jangan bilang yang lain, ya? Jerry udah punya pacar, gue yakin sebentar lagi lo dan Hoshi pasti nyusul, jadi biarin gue juga kali ini bisa dapet cowok." terang Lena mengeluarkan unek-uneknya itu.

"Dimana lo ketemu dia?" tanya Jared dengan wajah datarnya itu, entah kenapa seketika dia merasakan rasa kesal kepada sahabatnya itu.

"Dia kakak kelas kita, dia juga masuk ke klub Drama." cerita Lena semangat, tak menyadari jika Jared tengah menahan kesal.

Dan seketika sesi obrolan mereka kini hanya di dominasi oleh Lena yang menceritakan pertemuannya kembali dengan Rendika, tak menatap Jared yang sudah masam dan beberapa kali menghembuskan napas panjang, seolah menahan diri untuk tak meledak.

Bahkan cowok itu saja bingung, sudah lama dia tak merasakan hal seperti ini tapi kenapa kini kembali? Bukankah dia sudah melupakan Lena yang dulu memang pernah membuatnya jatuh hati, tapi itu kan cinta monyet.

Seharusnya dia tak merasakan hal itu lagi bukan? Dia sudah berusaha untuk menganggap Lena adalah adiknya, bukan sosok yang harus disukai layaknya anak laki-laki ke perempuan.

Dan Jared benci keadaan seperti ini.

TBC

WHO'S THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang