"Panggil dia Ai, lucu banget kan!!"
"Ihh lucu banget!!" Jena segera memangku anjing kecil itu dengan Marcell disampingnya, kini mereka tengah berada di ruang tamu, dimana sudah diubah menjadi tempat tidur, para cowok akan tidur dilantai yang berselimutkan karpet bulu tebal berwarna cream, sedangkan para cewek akan tidur di sofabed yang cukup besar dan pas untuk bertiga bahkan mungkin lebih besar.
Pesta ulang tahun Aiko memang sudah berakhir hampir satu jam yang lalu, bahkan kini ketiga gadis cantik itu sudah berganti baju menggunakan baju tidur mereka kata Hoshi masih kekanakan, Jena yang mengenakan pasangan piyama bergambar beruang, kesukaannya sedangkan Aiko dan Lena lebih aneh lagi, piyama mereka berdua bergambar karakter anime.
"Tumben hadiah Hoshi kali ini bagus." ujar Jena lagi, karena memang baru kali ini dia melihat temannya itu membelikan sang adik hadiah yang sangat diinginkan, padahal sebelumnya hadiah yang Aiko terima dari Hoshi tak jauh-jauh dari apa yang cowok itu inginkan, jadi meskipun statusnya hadiah untuk Aiko tapi yang menggunakan tetap Hoshi karena Aiko pun tak mau menggunakan apapun yang menjadi hadiah dari sang kakak.
"Karena gue udah jatuh cinta sama itu dan Helen." Jawab Hoshi sambil memperlihatkan Helen, anjing satunya yang kini meringkuk di kakinya manja.
"Bisa nggak namanya diubah gitu?" tanya Lena yang duduk disamping Jared, sibuk memakan popcorn sambil menonton film horor yang sengaja dipilih Jerry di karpet dan menyandar pada sofabed yang diduduki Hoshi, Aiko, Jena dan Marcell.
"Tapi dia memang mirip lo kok Len." kali ini Jerry yang menjawabnya, membuat Lena mengerang kesal yang dibalas tawa mereka.
"Ya kan namanya nggak harus mirip juga ih, ngeselin deh kalian." Lena mengerucutkan bibirnya yang segera disuapi Jared popcorn dan lucunya Lena tetap membuka mulut menerima suapan itu.
"Gapapa, bener kata Jerry, Helen memang mirip lo. Lagian yang ngebedain dia bisa disayang-sayang, kalau lo apa mau." terang Jared seenak jidat, meskipun sejujurnya itu pernyata dari hati.
Lena yang mendengarnya dengan gemas memukul bahu Jared bertubi-tubi, membuat cowok itu tertawa geli.
"Jadi, hadiah siapa nih yang paling berkesan?" tanya Marcell jahil.
"Hmm, kali ini yang terbaik tuh kakak gue yang pasti!" seketika Aiko memeluk Hoshi yang berada disampingnya, membuat cowok itu mendengus tetapi tetap membalas pelukan sang adik tersayang.
"Cie akhirnya setelah sekian lama!" ejek Marcell.
"Tapi kan kalai pun yang dulu hadiah dia paling nggak disukai Aiko, tapi Hoshi yang semangat sendiri." terang Jena mengingatkan, membuat kedua kakak beradik itu memberikan respon berbeda, Hoshi yang tertawa mengingat itu sedangkan Aiko yang merenggut kesal.
"Buat kali ini memang Kak Hoshi yang terbaik, tapi yang membosankan itu Kak Jared."
Seketika Jared menoleh ke belakang kearah adik Hoshi, tatapannya seolah menyiratkan ketidakpercayaan.
"Bukannya lo suka boneka teddy bear? Makannya gue kasih itu." terang Jared membela diri.
"Iya, suka. Tapi kan nggak dari kecil sampai aku mau SMA dikasih itu doang kali kak!" protes Aiko terang-terangan, yang membuat mereka tertawa seketika.
Bagaimana tidak, Jared sejak tahu Aiko menyukai boneka teddy bear, selalu memberikan itu sebagai hadiah, yang berbeda kadang hanya warna, jenis dan ukuran saja. Intinya, dia tak pernah merubah hadiahnya itu.
"Ya kan gue juga males gitu mikir mau ngasih apa gitu."
"Aku juga mau protes yang lain, kenapa temen-temenku nggak boleh nginep juga sih? Kan biar rame." lanjut Aiko yang ternyata masih memiliki unek-unek itu.
"Kalau temen juga ikutan nginap, kasihan Jared nggak bisa tidur." jawab Hoshi beralasan.
"Alah, bilang aja lo aslinya memang nggak mau ngijinin! Toh kita-kita dulu juga sering nginap sini nemenin Aiko dan lo tidur di rumah Marcell atau Jerry!" kali ini protesan Aiko mendapat pembelaan dari Jena, membuat gadis itu segera memeluk Jena layaknya kakak sendiri.
"Ah memang dasarnya gue selalu salah!" terang Hoshi yang membuat yang lagi seketika tertawa dan mengiyakan ucapan tersebut.
Mereka mengobrol hingga larut malam, menikmati beberapa film yang sudah disediakan sesuai dengan rencana. Bahkan mereka tertidur dengan tanpa sadar, kecuali Jerry yang memang menjadi orang paling perhatian, dia menyelimuti semuanya.
Mulai dari Aiko yang tertidur di sofa bed seorang diri karena Hoshi sudah berpindah tempat, disamping Aiko masih ada Jena yang kini menyandarkan kepalanya pada bahu sang pacar Marcell.Lalu dia juga mengambil selimut yang paling besar, untuk menyelimuti ketiga temannya yang kini berebut Jared. Cowok itu tidur diantara Hoshi dan Lena dengab setengah badan, dikuasi oleh Hoshi. Sedangkan Lena hanya mendapatkan bahu Jared saja.
Dan benar saja, saat pagi menjelang berkali-kali Jared mengeluh jika tubuhnya terasa remuk apalagi dia baru sadar bahwa dia menopang tubuh Hoshi. Meskipun sahabatnya itu berkilah bahwa dia kira yang di peluknya adalah guling, dasar.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO'S THE KING
Teen FictionHelena atau biasa dipanggil Lena, gadis cantik sekaligus putri satu-satunya keluarga Mahendra kini sudah beranjak remaja dengan memasuki salah satu sekolah elit dalam negeri. Sayangnya, lagi-lagi dia harus bersabar karena mendapati, empat teman baik...