Chapter~2

1.7K 159 23
                                    

"Gkukie~." panggil Hoseok.

Jungkook terlihat bosan di ruangan kerjanya. Duduk dengan wajah kusut tampannya. Punggungnya merosot dari senderan kursi kebesarannya.

Beberapa kali Jungkook bahkan sudah meneriaki sekertaris nya, menanyakan apakah dirinya ada rapat atau ada janji bertemu dengan salah satu rekan bisnis mungkin pada hari ini. Dan yang diteriaki sang sekertaris yang sakit kepala adalah Jung Hoseok. Pria yang kini ikut duduk dengan wajah kusut tampannya di dalam ruangan yang sama dengan Jungkook.

Ya~ yang ada di otak Jungkook hanyalah kerja dan kerja. Karena dengan seluruh atensinya yang di gerus oleh pekerjaan, maka hari demi hari sialannya itu akan berputar dengan cepat.

Namun agaknya~ hari tenang yang menjadi impian seluruh orang yang bekerja di perusahaannya. Ternyata menjadi hari yang sial membosankan untuk Jeon Jungkook.

Sepagian~ ia hanya bisa duduk bosan di kursi kebesarannya. Mungkin jika kursi itu bisa menjerit~ maka kursi itu akan mengatakan......Ohhhh Tidak masalah kok.

Onyx hitam nya menengadah ke arah Hoseok. Pria yang dua tahun lebih tua darinya, dan juga salah satu orang kepercayaan Ayahnya. Orang yang selalu menerima perintah dari Ayahnya untuk mengawasi setiap gerak gerik dirinya di kantor maupun di luar kantor.

Dengan siapa Jungkook bertemu~

Dengan siapa Jungkook berbincang~

Dengan siapa Jungkook berhubungan~

Dan masih banyak lainnya~

Sorot mata Jungkook sarat dengan tatapan tak minat. "Apa ada yang harus ku kerjakan?." tanya Jungkook dengan suara melasnya.

Hoseok yang duduk dengan menyilangkan kakinya di single sofa pura-pura membuat gestur orang yang sedang berpikir. Padahal sama sekali tidak ada yang coba ingin ia pikirkan.

Jung Hoseok juga sama bosannya pada hari ini seperti Jungkook, karena tidak ada pekerjaan lain yang bisa ia kerjakan selain mengawasi tuan muda Jeon Jungkook yang duduk di ruang kerjanya.

Sudah mirip seperti baby suster saja~

"Bagaimana kalau kita mencari sesuatu yang bisa di kerjakan." ucap Hoseok penuh tanda tanya di kepala Jungkook. Padahal Hoseok tidak sedang bertanya, melainkan sedang menawarinya sesuatu, tapi semua tertangkap ambigu.

Hingga bahu yang mengendik dan langkah Jungkook yang mendekat ke arah Hoseok itulah yang bisa Jungkook berikan sebagai sahutan perihal tawaran yang Hoseok ajukan tadi.

Pergi meninggalkan gedung bertingkat nan megahnya yang ber atas nama J&J group. Di mana Jungkook menjadi pimpinan utama sebagai perwakilan dari keluarga Jeon. Sedangkan keluarga Na-yeon hanyalah pemegang beberapa saham saja, yang tak bisa di bandingkan dengan saham yang di miliki keluarga Jeon tentunya.







Dan~ di sinilah perjalanan Jungkook dan Hoseok yang katanya ingin mencari sesuatu yang bisa dikerjakan sambil menghirup udara segar.

Udara segar yang sudah terkontaminasi dengan hasrat dan nafsu.

Di siang bolong, dengan panas terik matahari yang seakan bisa memanggang bokong. Hoseok membawa Jungkook untuk memasuki salah satu club, dimana banyak jalang ber tebaran di sana.

Dengan segala bentuk ke anehan yang ada. Dari pakaian yang minim bahan, riasan tebal bak pemain opera, dan yang lebih menjijikkan adalah bentuk payudara mereka yang sengaja di pamerkan, di mana ukurannya hampir sama besarnya dengan kepala mereka.

Sial. Jungkook terus merutuki kebodohannya, harusnya ia bisa menebak arah tawaran Hoseok tadi yang pastinya tidak akan jauh-jauh dari tempat hiburan seperti ini.

FAKE MARRIAGE [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang