Chapter~10

1K 120 10
                                    

Tangis isak nya Taehyung semakin menjadi, ketika dirinya merasakan ada lengan lembut yang mengangkat tubuhnya dengan sangat hati-hati, hingga bibir mungilnya yang bergetar itu pun terus bergumam.

"Maaf Gukkie-Hyung~." Taehyung sadar ia telah melakukan kesalahan yang bisa saja berakibat fatal untuk dirinya sendiri, dan juga calon bayinya.

Namun bukan kata maaf yang ingin Jungkook dengar dari suara lirih Taehyung yang sekarang berada dalam gendongannya, melainkan kata bahwa 'Aku baik-baik saja'

Jalanan Seoul di belah dengan mobilnya Jungkook yang seperti punya kekuatan torpedo, melesat tak kasat mata. Membuat Hoseok geleng-geleng kepala ketika mendapati Kungkook sudah berada di kawasan apartement dengan waktu yang tidak bisa disebut normal.

Memarkirkan mobilnya sembarangan dan sekali lagi seperti orang yang punya kekuatan mistis. Tiba-tiba saja Jungkook sudah tahu dimana Taehyung meringkuk menangis sendirian sekarang.

Ya~ya~ ini fiksi tapi bukan fantasi.

Jika Na-yeon bisa membayar orang untuk mengintai pergerakan Taehyung dan Jungkook. Maka Jungkook pun juga bisa membayar orang untuk mengawasi orang yang di bayar oleh Na-yeon untuk mengintai dirinya dan Taehyung.

Hingga saling bayar membayar, lalu intai mengintai seperti sebuah permainan yang sangat seru dan menyenangkan.

Humm~ tentu saja pasti seperti itu yang di rasakan Hoseok, yang menjadi orang bayaran Jungkook, dan untuk orang bayaran Na-yeon,  siapalagi jika bukan kekasihnya sendiri Lee Joongi yang kini telah tertangkap basah dan sedang diamankan oleh anak buah Hoseok.

Na-yeon adalah wanita ular yang licik dan Jungkook harus punya cukup punya kewaspadaan untuk itu. Ia tak tahu harus berbuat apa jika sampai terjadi sesuatu dengan Taehyung, begitu juga dengan anak yang ada di rahim Taehyung.

Dan mendekap tubuh ringkih Taehyung dalam pelukan seperti sekarang ini, sepertinya adalah hal yang paling terbaik dari yang terbaik. Bahkan ketika Namjoon di undang Jungkook secara pribadi untuk memeriksa kondisi Taehyung di apartemennya, posisi mereka pun tidak berubah atau pun bergeser.

Hoseok juga ada di ruangan apartement Jungkook guna memberikan laporan dari semua rekaman CCTV yang telah ia dapatkan dari pihak keamanan apartemen.

"Sesuai dugaan kita." gumam Jungkook sambil menepuk nepuk punggung Taehyung  kini sedang tertidur di pangkuannya.

Hoseok berdiri dari tempat duduknya. "Aku siap menerima perintah." ucapnya sambil mengibaskan Jaz nya.

Jungkook membubuhkan kecupan pada rambut Taehyung. "Kumpulkan semua anggota dewan besok." lalu Jungkook berdiri membawa Taehyung pindah dari sofa ke tempat tidur.

Hoseok memberikan kerlingan nakal sebelum ia pergi menghilang, memamerkan senyum matahari nya. Seakan menolak jika sekarang senja telah tiba, ketika ia meninggalkan ruangan apartemen Jungkook.

Pertemuan Taehyung dengan Jungkook bukanlah sesuatu yang kebetulan. Hoseok sudah merencanakannya sangat lama, agar bagaimana caranya supaya Taehyung bisa bertemu dengan Jungkook.

Ingat~ Hoseok itu juga orang bayaran dari Ayah Jungkook.

Entahlah kadang Hoseok merasa bosan karena tak ada yang bisa dia kerjakan, padahal dia tanpa sadar telah di bayar orang untuk mengerjakan banyak hal.

Dan membujuk Jungkook untuk masuk dalam rencana nya adalah tujuan utama dan juga yang paling tersulit di pekerjaannya.

Tapi~ seperti yang sudah di ketahui, Jungkook lebih mencintai pekerjaannya ketimbang hidupnya. Atau mungkin memang belum saatnya mereka untuk di pertemukan, sampai hari yang sudah di siapkan oleh Tuhan.

Taehyung baik-baik saja, begitu juga janinnya, beruntung dia di berkati tubuh yang begitu kuat meski nasib malang dalam hidupnya sepertinya masih enggan untuk pergi sepenuhnya dari Taehyung.

Tidak ada hal yang lebih membahagiakan lagi dalam hidup Taehyung saat ini selain bisa tidur dalam pelukan hangat Jungkook sekarang ini.

Seakan semua rasa sakit dan ketakutan tadi telah melebur seiring deruan nafas hangat Jungkook yang menyapa pipi meronanya kini.

Jungkook tulus pada Taehyung, sejak awal Taehyung pun juga sudah bisa merasakannya. Karena itu ketika Jungkook mendorong dan menolak pelayanan blow job nya waktu itu. Justru malah membuat Taehyung semakin ingin menantang, dan semakin menginginkan penis itu meniduri mulut ataupun lubang nya.

Hingga penis yang di jepit pada dinding rektum nya dan di benamkan dalam-dalam pada lubang beceknya sampai sperma Jungkook tertampung penuh luber di dalam hole nya. Itu adalah batas yang telah Taehyung lewati tanpa adanya rasa sesal.

















Dini hari ada yang menganggu tidur Jungkook, rasanya tubuhnya tidak nyaman. "Ouchh~." hingga ia pun bergumam dalam tidurnya.

Jungkook merasakan ada beban yang menumpu pada dua bilah pahanya, dan benar saja, ketika ia coba membuka kelopaknya yang terasa berat, Jungkook melihat Taehyung sekarang  sedang menunggangi penis nya dengan segala lengkuhan erotisnya.

Memompanya penuh gairah. "Akkhhh~akhhh~." mulut Taehyung terus meracau mendesah dengan suara berat basahnya.

Tubuhnya memantul-mantul di atas paha Jungkook mengejar kenikmatan permainan sepihaknya.

Jungkook terus mengeluarkan geraman rendahnya, ia hampir tak bisa menahan diri dan ingin ikut menyentakkan pinggulnya, namun tak jadi.

"Pelan-pelan sayang~~." kuatir Jungkook. Kuatir dengan kondisi janin Taehyung pastinya, bukan kuatir dengan kondisi penis nya.

Taehyung baru saja di nyatakan baik-baik saja oleh Dokter, tapi bukan berarti Taehyung bisa membenamkan penis milik Jungkook dengan lonjakan pinggulnya yang powerfull seperti ini.

Dan untuk penis Jungkook yang gagah dan perkasa, tentu tidak perlu ada yang di khawatirkan. Kondisinya cukup baik dan sangat-sangat baik.

Jikalau hanya menembakkan cairan supernya memenuhi lubang Taehyung tiga atau empat kali, Jungkook pun masih sangat lebih dari kata mampu.

Ranjang yang berderit dan Taehyung yang menjerit, seperti itulah efek timbal balik dari hentakkan pinggul Jungkook yang kini telah membalik posisi.

Dengan posisi Taehyung yang telungkup lalu mengangkat bokong nya tinggi-tinggi, berharap penis milik Dominannya itu bisa menyodok keluar masuk dengan brutal menumbuk prostat nya dalam posisi seks seperti itu.

Dan memang seperti itulah nyatanya.

Seperti itulah nikmatnya.

Terbangun jam 3 dini hari dan melakukan seks penuh gairah, siapa lagi pelakunya jika bukan dua karakter tokoh utama Taehyung dan Jungkook.












Tbc

Sudah mau end.. hu...hu...
Aku tuh emang nggak bakat buat nulis cerita bersambung, biasanya suka nggak kesambung gitu ceritanya sampe lumutan di wp.

Karena itulah kira-kira aku lebih suka bikin pdf, dimana ceritanya langsung pada intinya. Anti blibet dan anti ruwet.

Jangan lupa di tekan bintangnya ya....

Taiwan 9 Agustus 2022

FAKE MARRIAGE [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang