Chapter~4

1.3K 162 16
                                    

Tak ada lagi suara orang bicara setelah itu, hanya terdengar suara kecipukan dari mulut pemuda itu yang kembang kempis menghisap penis Jungkook yang nyatanya sudah berdiri tegak lurus melawan gravitasi sejak mulai di bebaskan dari celana kerja yang ia kenakan.

Seiring dengan penisnya yang diurut dalam mulut hangat seorang pemuda manis, seiring itu juga tubuh Jungkook semakin menegang, bahkan otot-otot nya jadi terlihat tercetak jelas sekali pada tubuhnya. Hingga kata-kata seksi dan panas, begitu cocok disematkan untuknya 

Ujung penisnya mengeluarkan cairan bening dan sedikit lengket ketika baru saja di bebaskan dari dalam sangkar semvak yang berwarna putih, tanda jika ia sebenarnya sudah terangsang sejak tadi. Namun masih coba untuk Jungkook tahan sebisa mungkin, akan tetapi jika sudah seperti ini siapa yang akan tahan.

Bahkan ketika lidah pemuda itu melilit di batang cokelat berurat miliknya, Jungkook pun masih mati-matian mencoba untuk tidak jangan sampai mengerang, namun nyatanya gagal juga.

"Arghhh~~ sial mulutmu nikmat sekali."

Reflek Jungkook menekan kepala pemuda yang tampaknya masih gencar mengulum penisnya penuh dengan hidmat, seiring dengan ritme pergerakan yang begitu sangat teratur seakan pemuda itu adalah pem blow job pro.

Jungkook menelusupkan jemarinya pada rambut halus berwarna hitam milik bocah yang Jungkook yakini usianya tidaklah sampai lebih dari 20 tahunan. Ia tampak begitu menggemaskan dan lucu, apalagi dengan mata besarnya dan juga iris cokelat yang tampaknya sudah membuat Jungkook mabuk dan candu.

Lidah pemuda itu ber putar-putar menari di dalam mulutnya dan melilit riang pada batang berurat yang tegang dan begitu sangat keras mengembung, tanda sebentar lagi.

Hampir saja tersedak, matanya sudah memerah dan sorotnya begitu sayu, pemuda itu tampaknya mulai hilang kontrol, hingga dengan mulutnya yang ternganga dan wajahnya yang menengadah menunjukkan bagaimana pemuda itu tengah mengalami horny.

Dan itu tertangkap gawat pada radar Jungkook.

"Berhenti." kata Jungkook dengan suaranya yang keluar penuh dengan kelembutan.

Pemuda itupun berhenti dan mengeluarkan penis Jungkook yang entah darikapan sudah masuk kembali ke dalam mulutnya. "Aku bisa menyelesaikannya tuan." katanya.

Jungkook mengangkat tubuh pemuda itu dan memangkunya. "Selesaikan dengan cara lain. Itu pun jika kamu tidak keberatan, dan_." Jungkook menjeda ucapannya. "Berhenti memanggilku tuan."

Pemuda itu mengangguk sambil melengkuh, bibirnya telah menyatu dengan bibir Jungkook dalam ciuman yang begitu basah dan semakin menuntut seiring dengan empat bilah bibir yang sama-sama tengah bergerak saling melumat penuh decakan.

Sedikit terengah dan membuat mulut Jungkook dan pemuda itu tampak ternganga, berhenti sejenak hanya untuk bisa meraup udara sebelum kembali mengulang kegiatan yang sama. Entah bagaimana ciuman itu terasa begitu sangat menjanjikan akan sesuatu.

Pemuda itu tampknya telah melewati batasnya yang dimana ia biasanya hanya memberikan service mulutnya untuk sesi blow job, dan bukan sesi ciuman seperti ini. Bahkan jika ada yang sampai ingin mencium nya pun, ia akan menolak meski harus rela kehilangan uang tambahan, dan tak jarang juga malah akan berakhir dengan mendapat cacian dari para pelanggannya yang menyatakan ketidakpuasan nya.

Tapi kali ini sepertinya situasinya terbalik,  bukannya memberikan kepuasan pada pelanggan,  pemuda itu malah mengharapkan kepuasan nya.  Hingga ia pun hanya bisa mengutarakan ungkapan persetan dan tidak perduli lagi dalam batin nya.

Pemuda manis yang sedang terengah nafasnya ini tidak pernah berciuman dengan siapapun, tapi hari ini~ jika bukan Jungkook yang tadi menubrukkan  bibirnya terlebih dahulu, maka pemuda itu lah yang akan melakukannya, meski ia harus melewati batasannya sendiri yang telah dirinya tetapkan.

"Lakukan atau kau bisa pergi." kata Jungkook setelah mengakhiri pergulatan lidahnya.

"Anggap pelanggan mu meminta lebih dan kamu menolaknya." Jungkook kembali mencuri ciuman di bibir pemuda itu.

"Bukan aku yang menolakmu, tapi kamu lah yang menolak ku." Jungkook mencoba memberikan penjelasan sebisa mungkin agar Jungkook tidak merasa di rendahkan.

Pemuda itu mengangkat sedikit bokongnya hanya untuk memberi ruang gerak untuknya supaya bisa menyiapkan lubang yang lain selain mulutnya. Menyentak celananya sendiri kebawah dan segera bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi setelah ini.

"Ini pertama kalinya untukku tu~." pemuda itu tergugu, jantungnya yang tadinya berdetak dua kali lebih cepat, kini malah semakin berlipat-lipat cepat lagi.

"Panggil aku Gkukie-Hyung." Jungkook menggeram dan pemuda itu meringis.

Penisnya sudah cukup basah karena saliva dari permainan blow job tadi dan rasanya sudah cukup jika untuk di jadikan pelumas alami agar bisa menerobos dinding rektum melesak tanpa hambatan.

Jungkook menarik nafas sejenak. "Ini juga pertama kalinya untukku, jadi aku akan memperlakukan mu dengan baik." tutur Jungkook yang bak mantra sihir dan kini telah membuat pemuda itu seperti bukan dirinya lagi.

Tubuhnya terus naik turun di atas pangkuan Jungkook, memompa penis besar itu, hingga mengembung dan menumpahkan banyak sperma didalam lubang lubangnya.

Dan mereka tak berhenti hanya sampai di puncak pertama Jungkook ini. Mereka ber dua terus mengulangi nya dengan gaya seks yang berbeda.

Mereka ber dua saling mengaku jika ini adalah yang pertama, tapi collab seks yang mereka lakukan sekarang ini telah melebihi tingkatan pemain pro. Hingga tubuh saling terlentang dan nafas yang masih memburu juga menderu, cukup untuk menghentikan aksi gila mereka yang entah sudah berapa kali menjemput klimaks.

Sprei pun sudah kudut dan tak berbentuk, dengan rasa sedikit tidak nyaman karena adanya cairan sperma yang tercecer hampir di sepanjang sprei. Dan pemuda itupun akhirnya memilih terkulai lemas di atas tubuh Jungkook, dengan nafasnya yang kian berat dan semakin tak terdengar.

"Bagaimana aku harus memanggil mu." Jungkook menyampirkan anak rambut penuh peluh yang menutupi mata ber iris cokelat cantik itu, yang kembali mengingatkan Jungkook pada mata anak kucing.

Sungguh manis dan menantang.

"Namaku Taehyung Gkukkie Hyung." Taehyung hendak bangkit untuk membenahi dirinya namun tenaganya tak ada yang tersisa sama sekali, hingga akhirnya ia pun ambruk kembali di atas tubuh telanjang Jungkook.

"Haruskah aku memanggil mu jika aku menginginkan mu Taehyung sayang." Jungkook menggulingkan tubuh Taehyung agar ia bisa memeluknya dari posisi saling menyamping.

"Lalu bagaimana jika aku yang menginginkan mu Gkukkie Hyung~ apa yang harus aku lakukan." Taehyung ber ucap tanpa berani menatap Jungkook. Menurutnya ini sudah terlewat jauh dirinya melewati batasannya.

Jungkook menarik Taehyung dalam pelukannya. "Maka kau harus ada ketika aku bangun tidur dan kau juga harus hadir ketika aku hendak tidur. Mudah bukan?."

Taehyung mengangguk dan tersenyum di balik rengkuhan hangat Jungkook, dan setelah ini Jungkook pastikan jika hanya akan  ada Taehyung di setiap pagi dan malamnya.





Tbc

Rencana aku bakal rombak semua cerita vkook ku dan ku ubah menjadi kookv.

Sedih sih sebenernya... tapi semua terganti dengan dukungangan yang raeder berikan di cerita ku yang ini.

Taiwan 7 Agustus  2022

FAKE MARRIAGE [[ KookV ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang