BEACE 04: Identitas Palsu

57 11 0
                                    

Become A Prince

~Beace~

04: Identitas Palsu

*****


Disinilah velora sekarang, di kamar mewah sang raja. Velora langsung dapat menebak bahwa pemilik asli pasti anak kesayangan sang raja, bagaimana tidak? Dari cara sang raja yang memperlakukan velora bak berlian yang rapuh dan perhatian yang sangat intens, sudah jelas dapat di tebak seberapa sayang sang raja kepada pemilik asli.

Bahkan tanpa ragu sang raja menyuruh velora untuk berbaring diatas tempat tidurnya untuk diperiksa oleh dokter.

"akh.." desis velora saat sang dokter tidak sengaja menyentuh bagian belakang kepalanya.

"Maafkan saya, pangeran. Saya tidak mengetahui ada luka disana." sesal sang dokter sambil sedikit melirik sang raja yang sudah melotot kearahnya.

Jujur saja disaat ia disuruh untuk memeriksa pangeran valdent, sang dokter cukup takut untuk melakukannya. Terlebih saat ia tahu, pangeran valdent adalah anak kesayangan sang raja, salah sedikit saja nyawanya bisa melayang.

"Tidak apa-apa, saya juga tidak tahu ada luka disana, yang saya tahu hanya tubuh saya saja yang terdapat luka." ucap velora yang sadar bahwa sang dokter sedang dalam masalah.

"ditubuhmu juga ada luka, alden?" kali ini sang ratu yang bertanya kepada velora.

"iya, awalnya saya tidak menyadari ada luka ditubuh saya. Tapi ketika terbangun dari pingsan barulah saya sadar ada begitu banyak luka sayatan di beberapa bagian tubuh saya, yang mulia ratu." ujar velora dengan bahasa formal, entah mengapa ia merasa segan terhadap dua orang yang dia ketahui sebagai raja dan ratu itu.

"jangan memanggil bunda seperti itu saat kita tidak dalam acara resmi, alden anakku. Panggil saja bunda seperti biasa yang kamu lakukan." velora mengangguk dan kembali terdiam.

"bagaimana keadaannya?"

Sang dokter yang telah selesai memeriksa langsung mendekat kearah sang raja dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"saya rasa, yang mulia pangeran menjadi korban percobaan pembunuhan. Dilihat dari luka yang ia dapat dan luka dikepalanya, belum lagi memar di pergelangan tangan seperti bekas diikat dengan kuat. Jadi sangat tidak mungkin kalau pangeran melakukan bunuh diri." jelas sang dokter.

Ratu yang mendengarkan penjelasan dokter itu, langsung syok. Anaknya menjadi korban percobaan pembunuhan, padahal waktu itu ia mengira anaknya hanya melarikan diri karena kecewa.

Sang ratu lantas mendekati velora dan memeluknya.
"Maafkan bunda yang bahkan tidak tahu kamu mengalami kejadian mengerikan seperti itu." lirihnya di telinga velora. Velora tidak tahu harus beraksi seperti apa, apakah dia harus menangis atau biasa saja?

Raja yang melihat ratunya memeluk velora, lalu menyuruh sang dokter keluar dan menyisakan velora, raja dan ratu di kamar itu.

"Kamu pasti bingung dengan apa yang terjadi, ayah akan menjelaskan semuanya yang ingin kamu tahu. Tanyakan saja." ujar sang raja yang juga menghampiri velora.

Merasa ada kesempatan untuk mengetahui segala yang ia perlukan, velora jelas tidak akan melewatkan kesempatan emas ini.

"Bolehkah saya tahu siapa kalian dan siapa sebenarnya saya?"

Sang raja menghela napas pelan lalu menjawab velora. " Nama ayah adalah Ferderick Velka de Morealis, dan ayah adalah seorang raja yang memimpin kerajaan Morealis. Sedangkan yang disampingmu namanya adalah Celina Arlie de Morealis, dia adalah bundamu dan juga ratu kerajaan Morealis."

Become A PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang