BEACE 02: Aku Jadi Pangeran?

84 14 0
                                    

Become A Prince

~Beace~

02: Aku Jadi Pangeran?

*****

Mendengar teriakan wanita yang menggunakan gaun kuno itu. Velora tanpa ba bi bu langsung berdiri dan berlari kearah wanita itu, berniat sembunyi dibalik tubuh wanita itu karena takut dengan mayat hidup yang wanita itu katakan.

Melihat velora yang malah berlari kearahnya, wanita itu malah berteriak tambah histeris yang langsung menarik perhatian orang-orang yang tidak sengaja lewat. Akan tetapi, mereka sama sekali tidak menolong wanita itu dan hanya melihatnya dari jauh.

“AAAA MAYAT HIDUPNYA MENGEJARKU!”

Mendengar hal itu velora tambah panik, bahkan ia tidak memperdulikan tubuhnya yang terluka dan terus berlari karena mengira ada mayat hidup yang mengejarnya. Napas velora mulai ngos-ngosan, belum lagi luka-luka di tubuhnya yang mulai mengeluarkan darah segar.

Wanita itu terus berlari hingga dia berhenti didepan sebuah pasukan yang lengkap dengan baju zirah yang terlihat mengkilap terkena sinar matahari dan pemimpin dari pasukan itu berada diatas sebuah kuda berwarna hitam legam dan gagah. Sang pemimpin tidak memakai baju zirah dan hanya memakai baju yang terlihat sangat mewah dan kuno? Velora sempat terpana saat melihat wajah sang pemimpin yang terlihat tampan walau sudah berumur, wajahnya mirip sugar daddy kaya diluar sana.

“Tuan jendral tolong saya, mayat yang hendak saya tunjukan malah hidup kembali dan mengejar saya.” Ucap wanita itu sambil menunjuk kearah velora yang sudah berhenti dari larinya dan jarak mereka terpaut 5 meter dari tempat velora berdiri.

Velora tentu kaget, ternyata dia mayat hidup yang dimaksud wanita itu?
“Aku? Jadi mayat hidup yang kau katakan itu AKU!” ucap velora sambil menunjuk kearah dirinya sendiri.

Wanita itu mengangguk dengan wajah takut-takut, hal itu membuat velora tak habis pikir dengan apa yang sudah dia lakukan tadi. Dengan bodohnya velora ikut berlari tanpa tahu siapa yang sebenarnya harus dihindari. Pantas saja wanita itu berlari terbirit-birit setelah melihatnya berlari juga, velora lantas tertawa kencang sambil mengingat kejadian yang terjadi tadi. Velora yang memang memiliki humor yang receh terus tertawa hingga air matanya keluar.

Sedangkan orang-orang menatapnya aneh.

Cukup lama velora tertawa, hingga akhirnya dia terdiam dengan sendirinya.
“Maafkan aku, aku mengira mayat hidup yang kau katakan adalah orang lain, jadi aku ikut panik dan berlari menjauh. Aku tidak bermaksud untuk mengejarmu sama sekali, sungguh.”ucap velora yang sudah bisa mengendalikan ekspresi wajahnya.

Wanita itu tampak lega dan mengangguk meng-iyakan permintaan maaf dari velora.

“tapi mengapa kau memanggilku mayat hidup? Akukan masih hidup dan aku bukan mayat.” Tanya velora sambil menatap wanita itu.

“Tadi malam aku menemukanmu sudah mengambang di danau itu, dan aku mengira kau sudah mati. Jadi aku melaporkan ke kerajaan kalau di danau Nefrein ada seseorang yang meninggal. Dan sebenarnya aku kaget melihat dirimu yang sudah berpindah tempat.” Ucap wanita itu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Velora hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan segudang pertanyaan dikepalanya tapi ia memilih untuk diam.

“eh, tunggu… Danau Nefrein? Perasaan tidak ada nama danau seperti itu di Indonesia. Jangan bilang kau mengarang nama danaunya sembarangan ya,” tuduh velora dengan mata menyipit curiga, wanita itu menggeleng cepat seolah tidak terima dirinya dituduh yang aneh-aneh oleh velora.

Become A PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang