Untuk bab yang sekarang ini sepertinya Zeno harus kerja keras... cerita bagian 'beeeep' nya ga terlalu ahli... hahaha... maklum Zeno masih polos... hehehe...
Met baca...
Yuuk lanjut...
--------->>>>>>>>
Author P.O.V
"Tuan..." panggil Laze... tetapi tidak disahut oleh Kein sedangkan tangan itu terus mengelus seluruh badan Laze dengan lembut.
Tuan... kenapa tidak menjawab panggilanku? Ucap Laze dalam hati.
Tangan itu pun mulai meraba dada Laze. Mengelus dada Laze dan sesekali menyentuh puting Laze yang mulai menegang. Membuat Laze mendesah.
"Tuan... lepaskan tangan... akkhh" ucap Laze terhenti karena tiba-tiba tangan itu mulai memilin puting Laze yang baru pertama kalinya disentuh. Selama menjadi budak pemuas nafsu Laze sama sekali tidak pernah dirangsang oleh semua tamunya. Mereka hanya memasukan milik mereka pada Laze tanpa peduli Laze merasa sakit.
Tangan itu terus memilin puting Laze yang sangat sensitif membuat Laze tak bisa menahan rasa yang baru pertama kali Laze rasakan. Laze terus mendesah dan menggeliat dibuatnya.
"Akkhh... ber...henti... aaakkhhhh..." Laze mendesah. Wajah Laze memerah karenanya. Kali ini bukan hanya memilin tetapi juga menarik lembut puting Laze dan menekannya.
"Akkkhh..." badan Laze terus menggeliat. Bagian bawah Laze juga sudah sangat tegang dan basah karena rangsangan yang dia terima. Tetapi tiba-tiba saja sentuhan itu berhenti membuat Laze bingung.
"Tuan..." ucap Laze kembali memanggil Kein tetapi tetap tidak ada jawaban.
"Akkh..." Laze merasakan ada sesuatu yang masuk kebagian belakangnya. Benda itu bukan sesuatu yang besar seperti milik tamu-tamunya dahulu. Benda itu terasa sangat kecil dan mulai keluar masuk didalam Laze.
"Ahh... hh... tuan hentikan.. hhh... akhh" desah Laze saat benda itu meraba sesuatu yang sensitif didalam Laze.
"Akkhh... akkhh. Hhhmmm..." Laze hanya bisa mendesah ketika benda itu terus meraba di tempat yang sama.
"Akk.. tu.. hh..tu..an... henti... hh.kan" Laze terus mendesah merasakan rangsangan yang terus menerus. Dirinya yang sudah sangat tegang dan terasa sudah sangat basah dari sebelumnya. Sampai akhirnya Laze merasa sesuatu yang akan keluar.
"Tuan... akkhh. Hhhmm" Laze pun memcapai klimaksnya. Nafas Laze memburu dan badannya bergetar hebat. Setelah Laze mencapai Klimaks benda itu pun keluar dari bawah Laze. Membuat bagian bawah Laze berdenyut.
"Tuan hh.. hentikan.." Ucap Laze dengan napas tersengal memohon pada Kein tetapi tidak ada jawaban dari Kein. Hal itu membuat Laze putus asa dan merasakan hatinya terasa remuk.
Laze mulai merasakan sesuatu menyentuh bagian belakangnya. Begitu hangat dan mulai berusaha masuk kedalam Laze.
"Akhh... Jangan... jangan... tuan... " ucap Laze sambil berusaha berontak. Tetapi usahanya sia-sia. Benda yang sangat besar itu sedang berusaha menerobos Laze.
"Jangan... Jangan... Tuann.. Tuan... Keiiiinnnn!!!!" Teriak Laze ketakutan saat benda itu dihentakan dan benda itu masuk seluruhnya didalam Laze.
"Kein... Kein..." panggil Laze sambil menangis karena merasa putus asa. Saat itu sebuah tangan mulai membuka ikatan tangan Laze. Setelah itu tangan itu juga mulai membuka penutup mata Laze.
Terlihat air mata disisi mata Laze. Laze pun mulai melihat sosok yang ada didepannya. Kein yang sedang bertelanjang dada dan tersenyum pada Laze.
Kein... Kein... panggil Laze dalam hatinya.
"Keiiiin... hhh" panggil Laze langsung memeluk Kein erat.
+++
Kein P.O.V
Kulihat Laze menangis dalam pelukkanku. Aku tau yang aku lakukan ini sudah keterlaluan tetapi... aahhh... mungkin aku terlalu terbawa emosi... aku pun memeluk Laze untuk menenangkannya.
"Kein..." panggil Laze.
"Ya... Laz..." ucapku
"Kein..." panggilnya lagi.
"Ya... Laz... aaahhh... maafkan aku Laz..." ucapku sambil mengelus rambutnya dan mengeluarkan diriku dari dalam Laze. Membuatnya sedikit mendesah.
"Hhh... Kein..." panggil Laze lagi..
"Ya Laz" ucapku sambil melepaskan pelukannya agar aku bisa melihat wajahnya.
"Maafkan aku Kein... aku tidak akan membiarkan orang lain menyentuhku lagi. Aku... aku ingin menjadi milik Kein seorang..." ucap Laze.
"Aku tidak ingin memanggilmu tuan, Kein... aku tidak ingin seperti dulu lagi... memanggil semua orang tuan... aku... Kein... maafkan aku..." Lanjut Laze sambil menatap mataku dengan matanya yang berkaca-kaca dan memeluk badannya yang gemetar.
"Maafkan aku juga Laz... kamu adalah milikku. Sampai kapanpun kamu adalah milikku. Lupakan semua hal yang dulu pernah kamu alami Laz. Kamu tidak perlu melayani orang lain lagi." Ucapku sambil mengecup kening Laze.
Laze menatapku dengan mata merahnya. Membuatku tidak bisa berfikir. Aaahh... apa yang harus aku lakukan pada anak ini?
"Kein..." panggil Laze membuatku ingin menyantap Laze bulat-bulat. Apa aku harus melakukannya? Sekarang?
Aku pun tanpa berpikir lagi langsung kudorong Laze hingga telentang di bawahku.
"Aku akan menjadikanmu milikku seutuhnya... aku akan memberikan setiap jengkal tubuh ini tanda dariku... kamu harus bertahan Laz jika kamu ingin menjadi milikku. Karena yang akan ku lakukan ini bisa membuatmu merasa sakit dan terluka. Tapi... Laz rasa sakit dan luka yang akan ku beri sekarang tidak sebanding dengan rasa sakit saat kau benar-benar menjadi pengantinku. Di saat upacara perjanjian nyawamu adalah taruhannya jika kamu ingin bersamaku." Ucapku. Laze menatapku dengan seksama.
"Aku akan bertahan untukmu Kein. Jadikanlah aku milikmu. Berikan tandamu kesetiap tubuhku ini. Aku milikmu." Ucap Laze tenang tetapi mantap.
Aku tidak perlu ragu lagi. Aku akan menandaimu dan mulai sekarang kamu adalah miliku seorang.
-------->>>>>>
Akhirnya selesai juga di bagian yang mengantung. Hehehe
Maaf ya klo ceritanya yang kali ini agak aneh... harap dimaklum ya.
Tunggu ya... cerita selanjutnya....
Jangan bosen ya...
Jangan lupa juga vomentnya. Hehehe.
ZenoYuichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pangeran Kegelapan (Finish)
VampireWarning!!! 18+ Yaoi content. Cover diambil dari google. Pengantin pangeran kegelapan ya, itu adalah Laze. Karena itu lah seumur hidupnya Laze tidak dapat melihat karena matanya yang berwarna merah terang itu ditutup oleh kain. Mata berwarna merah ad...