Kein Vs Luca

30.7K 1.6K 35
                                    

Update lagi.... lagi-lagi bingung cari judul. Maaf ya klo judulnya ga sesuai dengan ceritanya.

Yuuk langsung aja keceritanya....

Met baca....

--------->>>>>>>

Kein P.O.V

Aku menatap Laze yang masih tertidur dengan sangat pulas. Laze tertidur semalaman penuh pasti karena aku yang terlalu kasar. Aku mengelus rambut hitam lurusnya yang tergerai diwajahnya.

"Kein..." ucap Laze sambil berusaha membuka matanya yang masih rapat membuatku terkekeh karenanya.

"Tidur lagi saja..." bujukku lalu memeluknya.

"Mmm... ini sudah pagi?" Tanya Laze sambil meringis karena lukanya yang aku sentuh.

"Apa masih sakit?" Ucapku Khawatir.

"Aku baik-baik saja Kein." Ucap Laze sambil berusaha untuk duduk. Kulihat Laze meringis kesakitan.

"Ayo... kita tidur lagi." Ucapku sambil membaringkan kembali tubuh Laze. Lalu memeluknya erat.

"Kalau seperti ini bisa- bisa aku tidur lagi." Ucap Laze melawan rasa kantuk. Aku hanya tersenyum melihat wajah mengantuknya yang sangat menggemaskan itu.

"Kalau gitu tidur lagi aja..." Ucapku sambil sambil ku tatap wajahnya yang ternyata sudah tertidur kembali. Aku pun terus memeluknya. Menatapnya seharian sampai Laze terbangun kembali dari tidurnya. Aku rasa itu pekerjaan yang menyenangkan untuk dikerjakan.

+++

Ditempat yang berbeda...

Luca P.O.V

Aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Dia milik Kakakku dan aku tau apa yang aku lakukan salah. Tapi kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Aku tau aku tidak boleh melakukan ini. Tapi aku tidak bisa berhenti. Kenapa? Aku yakin Kakak akan membunuhku jika tau apa yang kupikirkan sekarang.

"Luca..." panggil Kakak pertamaku Iza membuyarkan lamunanku. Aku pun tersadar kalau aku sedang berkumpul dengan Kakak pertama dan kedua. Kenapa aku melamun saat berkumpul seperti ini?

"Biar aku tebak... kamu sedang memikirkan Laze kan?" Ucap Iza membuatku salah tingkah. Tebakan yang tepat sasaran.

"Mmmm..." aku menjawab Iza dengan gunggaman.

"Luca... kamu tertarik pada Laze? Kenapa?" Ucap Mika

"Entahlah Kak... aku bingung... dia milik Kak Kein bukan milikku... dia bukan hakku... tapi disisi lain aku merasa dia juga milikku... karena aku merasakan hal yang sama seperti Kak Kein ketika menemukan Laze." Ucapku.

"Mmm... itu cukup aneh... bagaimana bisa kamu merasakan hal yang sama ketika menemukan Laze?" Ucap Iza

"Apa mungkin kamu juga? Dengan Laze?" Ucap Mika padaku. Jujur saja aku terkejut mendengar kesimpulan kakakku yang satu ini. Tapi bagaimana mungkin?

+++

Kembali pada Laze dan Kein, setelah beberapa waktu kemudian.

Laze P.O.V

Kubuka mataku yang masih terasa lelah. Kulihat Kein sedang menatapku dengan seksama dan tersenyum kecil membuatku salah tingkah. Kurasakan pelukannya dibadanku yang terasa hangat. Aahh... kalau seperti ini terus siapapun bersedia untuk menjadi putri tidur selamanya... termasuk aku... putra tidur...

"Kein berhenti membuatku merasa nyaman... kalo tidak aku akan tidur selamanya dalam pelukanmu." Ucapku sambil menatapnya kesal.

"Hehe... kalau pegitu aku akan membuatmu lebih nyaman... sehingga tidak bisa lepas dari pelukanku..." Ucap Kein sambil tersenyum membuatku terpesona karenanya.

Pengantin Pangeran Kegelapan (Finish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang