1. Sanctuary, Day One.

866 171 100
                                    

Penulis : hinandra
Penyunting : Takoya_taki

.

.

.

Rasa dingin, ialah hal pertama yang Haruto rasakan saat sadar dari acara pingsannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa dingin, ialah hal pertama yang Haruto rasakan saat sadar dari acara pingsannya. Telapak tangan hangat yang bergetar sedang menangkup wajahnya, beberapa kali hembusan napas hangat menerpa wajah Haruto. Perlahan ia membuka mata, pencahayaan yang minim membuat ia tidak bisa langsung mengenali situasi.

"Akhirnya kamu sadar!" seru sebuah suara dari seseorang yang sedang menangkup wajahnya.

Sungguh, Haruto merasa sangat terkejut, ketika melihat siapa orang itu. Pun saat mendengar suaranya, dia adalah orang yang sangat ia rindukan.

"Jeongwoo ...." lirih Haruto. Membuat pria itu nampak kaget.

Pelan-pelan tangan kekar itu membantunya untuk duduk, menopang satu bahu Haruto agar anak itu tidak kembali tumbang.

"Jeongwoo ...." panggil Haruto lagi. Wajahnya sedih, dan tatapannya sendu. Dia mengulurkan tangan, menyentuh wajah basah yang meraut bingung dari pemuda di hadapanya.

"Kamu, betul-betul Jeongwoo, kan?" tanya Haruto. Membuat pemuda itu semakin bingung.

"Iya, saya Jeongwoo. Kamu benar, tapi ... Bagaimana kamu bisa tahu nama saya?" tanya Jeongwoo. Pemuda itu membiarkan tangan dingin Haruto menyentuh wajahnya. Ia pikir, mungkin ini akan membantu mental anak kurus yang baru saja ia selamatkan dari upaya bunuh dirinya.

"Ka-kamu ... kamu lupa?"

"Lupa apa?"

"Aku, Haruto."

"Saya nggak pernah kenal-maaf, maksudnya, kita nggak pernah saling kenal sebelumnya, saya yakin itu," ucap Jeongwoo. Membuat Haruto tersentak bingung dalam hati.

Apa-apaan?!

"Kenapa, aku ada di sini?" tanya Haruto kemudian. Dia baru menyadari latar mereka saat ini, berada di tepian sungai dalam naungan cahaya lampu yang minim, di bawah bayangan jembatan besar yang membentang di sebelah timur mereka.

Jeongwoo menghela napas jengah. "Kamu mencoba bunuh diri, dengan melompat dari jembatan itu," ucapnya.

"Kenapa kamu menolongku?"

"Memangnya kenapa lagi? Saya harus biarin orang lain mati di depan mata saya sendiri, dan berpikir kalau bunuh diri itu hal yang biasa, begitu?"

Haruto mengulum bibirnya setelah mendengar ucapan Jeongwoo. Haruto pening sekali, ditambah memikirkan apa yang tengah dihadapinya saat ini. Ada banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya. Dan, apa maksudnya semua ini?

Fast Wear : The Infinity UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang