SENIN

2 0 0
                                    

Senin, hari yang begitu di benci oleh sebagian siswa maupun siswi yang sedang menjalankan aktivitas di Senin hari. Di mulai dari upacara, 5 mapel, dan pulang sore merupakan hal yang amat sangat di benci.

Arya Pratama, atau sering di sapa Arya. Cowo dingin kelas 12 yang baru saja masuk ke kelasnya bersama sahabat baiknya, Reza Andreansyah.

Reza melirik seluruh ruangan, mencari keberadaan seseorang. Namun matanya tak menemukan batang hidung orang yang dicarinya.

"Wibu itu telat lagi"

2 menit lagi, upacara di mulai. Akan di mulai di lapangan belakang. Mata Reza selalu tak fokus, mencari keberadaan seseorang itu, lagi. Matanya tak fokus mengerjakan tugas sekolah yang belum dia kerjakan di rumah.

"Anjing telat"

Semua teman sekelasnya menatap kehadiran perempuan itu, sudah biasa batin mereka. Memang, perempuan yang akrab di panggil Ocha ini sudah ter cap sebagai perempuan yang suka telat. Entah saat, upacara, hari hari biasa, ekskul kecuali waktu dia piket, Ocha ini memang cinta telat.

"Ya gimana ya, rumahku deket jadi berangkat jam 06.55"

Salah satu temannya protes.

"Harusnya jangan telat, ini enggak suka banget telat"

Ocha hanya terkekeh hehe, memasang wajah bodoh di balik masker, menaruh tas dan akhirnya membuka masker. Setelahnya berniat untuk menatap ketua kelas sekilas dan akhirnya memalingkan muka dengan raut dingin.

"No eye contact" batinnya.

Akhirnya setelah member terakhir kelas itu hadir, satu persatu keluar kelas untuk segara hadir ke lapangan untuk segera memulai upacara. Memasang raut jengkel sambil membantin tidak pantas di batinkan. Ocha berlari kecil menyusul dua teman yang sedikit jauh dri jarak kelas. Menguntit di belakang dan tak membuka mulut.

Mengambil alih perintah sebelum memulai upcara. Semua murid berbaris rapi dan upacara pun di mulai.

.
.
.

"Juara satu, lomba poster di menangkan oleh Azra Lily Ferdiani. Di persilahkan maju ke depan"

Ocha berdecak sebal. Melirik tajam pada cowo di sampingnya, mengecek bahwa dia tidak menaruh pandang pada Lily yg sedang maju ke depan. Syukur, yang di lirik hanya fokus terhadap hpnya tidak memfokuskan pandangannya pada Lily yang sudah maju ke depan dengan percaya diri.

"hari hari caper"

Ocha acuh berjongkok sambil memegang bahu yang agak nyeri. Posisi tidur dia salah, alhasil bahu dan punggung dia nyeri. Dia hanya tidur 2 jam, sedang overthingking katanya kemarin malam.

Ocha berharap cowo di sampingnya ini mau melihat kondisi dia, khawatir kemudian mengajaknya bicara. Memang benar, perempuan bernama Ocha ini agak berharap tinggi mengenai halu yang dia rencakan detik ini.

Melirik sekilas kemudian berdiri. Percuma batinnya. Cowo cuek ini tak pernah sekalipun menunjukkan interaksinya pada Ocha. Membuat Ocha overthingking makin dalam.

Mencoba agar gabutnya menghilang dia berencana membuka obrolan dengan Reza, cowo yang berdiri di depan doi.

*"boyokku loro pliss"

Reza tertawa, kemudian membuka obrolan dengan senyum khasnya.

"Tidur salah? Kok bisa? Hahaha. ga enak. Hahaha bisa bisanya"

Reza masih tertawa dengan kebodohan temannya ini. Sudah biasa dia bodoh dan bego. Tapi kenapa sampe begini.

"Tengkukmu juga sakit?"

D A H L A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang