JUMAT

0 0 0
                                    

Akhirnya 1 hari sebelum weekend.

Namun di pagi hari yang sangat menyenangkan ini harus di awali presentasi Geografi dengan tema dan bab wilayah formal dan fungsional.

Seperti biasa, Arya selalu di boking lebih dulu oleh Lily sudah menjadi hal wajib. Sidah tidak bisa di ganggu gugat.

Setiap kelompok di beri tugas. Mengerjakan soal yang sudah di siapkan oleh Pak GEO. Dengan sigap setiap kelompok mengerjakan dengan tenang.

Dan ketika rasanya setiap kelompok sudah selesai. Presentasi pun di mulai.

Kelompok pertama di awali oleh kelompok Arya, dengan sigap Lily dan Eva bergegas maju kedepan untuk segera memulai presentasi. Geografi hanya ada 1 jam pembelajaran yg artinya hanya 2 kelompok yang bisa maju ke depan untuk berpresentasi.

Empat orang itu maju ke depan. Sebelum presentasi di mulai, Lily sudah mencari cari pandang ke Arya yang sedang fokus melihat buku geografinya, memandang Arya diiringi senyum kecil.

Setelah menurutnya sudah bisa di mulai, dia menyuruh Reza menggambar peta Jakarta di papan tulis putih itu, sesekali mencuri curi pandang ke Arya.

Presentasi di laksanakan dengan sangat lancar, amat sangat lancar.

"Baik apa ada yang bertanya, jika tidak ada saya akan menunjuk untuk bertanya"

Lama, cukup lama tidak ada yang mau mengangkat tangan untuk bertanya. Cukup jelas kenapa tidak ada yang mau mengangkat tangan, kelompok ini sudah mempunyai 2 budak yang pintar Arya dan Reza. Dan Eva dan Lily yang sangat ambis.

Ocha benci jika sunyi, itu membuat Ocha ingin sekali bertanya. Namun ia urungkan, masalahnya Eva selalu menjelaskan nya dengan panjang lebar no spasi no bernafas.

Semua orang tepuk tangan wkkwwk susah biasa.

Rina bertanya, dan Lily menjawab.

"Tadi sudah di jelaskan, kuping kak kuping"

Hening, dan lagi lagi tidak ada yang mau bertanya.

"Ocha, absen 31. Apa tidak ada wilayah formal selain Jakarta?"

Ocha hanya memberikan pertanyaan mudah.

"Karena saya mengambil topik Jakarta, jadi saya hanya menunjukkan Jakarta sebagai wilayah formal dan-"

Sebelum Eva melanjutkan berbicara, tiba tiba Ocha menyaut.

"out of topik, apa tidak ada wilayah selain Jakarta yang di kategorikan sebagai wilayah formal?"

"Saya mengambil wilayah Jakarta maka-"

"Iya atau tidak. Jika ada beri penjelasanya kenapa tidak wilayah tersebut yang di jadikan wilayah fungsional"

Hening, setelahnya

"tidak"

Oke terimakasih Arya.

Perdebatan di akhiri dengan Arya yang menjawab tidak.

"kenapa tidak ada?"

Ocha ingin sekali menjahili Arya. Dengan sigap Arya menjawab pertanyaan yang di lontarkan Ocha dengan sangat detail.

"cukup jelas?"

Ocha hanya mengangguk sebagai jawaban. Tidak menyangka Arya akan menjelaskan sedetail itu kepada Ocha. Padahal Ocha ingin berdebat sekali lagi dengan Eva untuk membuat pikirannya agak tenang.

Pak Vian tersenyum saat di menuju kebangku depannya, "bagus saya suka jika debat seperti tadi"

"Saya suka jawaban Ocha, pertanyaan mudah padahal. Tinggal jawab iya atau tidak. Malah njelaskan Jakarta."

Entah Ocha harus senang di puji atau tidak. Ocha hanya tersenyum kecil.

Presentasi pun di lanjutkan oleh kelompok selanjutnya.

Dan ketika presentasi selesai. Pak Geo bertanya, "menurut kalian, apa yang sudah kalian pelajari mengenai materi ini?"

Tidak ada yang mengangkat tangan, namun setelah 45 detik Lily pun mengangkat tangannya.

"Kita bisa mengetahui interaksi antara kota dan desa"

Dan ketika itu Lily memegang bibir dia seperti malu dan ingin di puji oleh Arya.

Ocha yang melihat dri bangku belakang, btw dia kelompok 5 merasa "Hadeh... Iya deh" terserah Lily. Dia bodo amat. Mood dia benar benar jelek.

Kelas geo pun selesai, ketika hendak menuju kursinya. Arya tiba tiba di samping dia, pura pura tidak mengetahui keberadaan Arya setelahnya Ocha pura pura kaget.

Sekali lagi, semua orang tau gerak gerik Lily menunjukkan bahwa dia memang suka Arya.

D A H L A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang