KAMIS

0 0 0
                                    

YA AMPUN.

Hari hari caper pun di mulai.

Pagi hari, Ocha sudah membawa banyak barang untuk bersekolah. Baju olahraga, baju kostum untuk dia latian sore nanti sepulang sekolah.

Kebetulan Lily sedang di kamar mandi untuk berganti baju, dan teman sebangku Lily si Eva izin tidak masuk. Kesempatan Ocha mengambil 1 dari 3 kursi yang akan di duduki Lily.

Setelah Ocha selesai menata barang barangnya dengan rapi, mengeluarkan kotak makannya di kolong meja, buku pelajarannya di atas meja dan tentunya meletakkan kedua tasnya di kursi kosong yang baru di bawanya.

Dan ketika Lily kembali ke kelas dia seperti kebingungan mencari 1 kursi dia yang hilang dan matanya menemukan di bawa oleh Ocha.

"Ocha, kursiku". Sambil menunjuk kursi yang di bawa Ocha.

"Kenapa?". Ocha tau, Lily akan cari muka sebentar lagi.

"Kursinya Eva itu".

"Bukan ini mah, Eva make kursi ini karena nganggur di belakang. Aku bawa banyak barang. Eva ijin kan? Bodi kamu ga cukup buat dua kursi?"

DAYUUMMMM.

Mood Ocha memang turun di kala itu, bodoamat dia membuat hati mungiel Lily tersakiti. Karena dia membawa banyak barang. Apalagi Lily tiba tiba menunjukkan  muka masamnya ke Ocha. Dan setelahnya Lily menunjukkan muka masam sepanjang 4 jam pembelajaran sebelum istirahat pertama di mulai.

Sampai sampai 2 guru di kala itu menanyai kenapa Lily mempunyai muka masam sepanjang pembelajaran. Agak aneh sih namun Ocha merasa bersalah. Itu karena dia berpikir Ocha yang membuat Lily memiliki muka masam.

Istirahat di mulai di iringi jamkos setelah istirahat. Di kala itu Lily sedang tidak membawa hapenya jadi dia berniat meminjam hape Arya untuk melihat film di Disney.

Ocha tau, Lily sedang mencari kesempatan. Liatlah wajah ceria itu di kala Arya juga ingin menonton film zombie yang baru saja Arya tonton.

Arya berniat melihat di kejauhan, menarik kursi untuk melihat lebih dekat dan Lily mendengar sesuatu. Lily menoleh ke samping setelahnya tersenyum malu. Bagaimana tidak malu, Arya ada di samping belakang dia.

EMOT YANG COCOK APA SIH COK

intinya seperti itu deh. Ocha seperti dahlah turu.

Enggak ndeng, Ocha tetap mantau Lily. Ocha melirik Arya yang entah dia keliatan atau tidak, namun setelahnya Arya tidak berniat menonton film itu. Lebih baik dia turu.

Perlahan mood Lily agak naik sedikit. Di kala kala jamkos itu para cowo berkumpul untuk becanda ria dengan Reza dan Arya. Sesekali menanyai,

"kenapa mukamu?"

Dan Lily hanya melirik merasa tak tertarik. Pandangannya masam ke depan seperti apasih nganggu aja.

Well, toh para cowo bodo amat jika Lily tidak mau menjawab, seenggaknya mereka tau jika Lily benar benar punya mood yang jelek.

Namun Lily juga mendengarkan perbincangan lucu para cowo yang sedang berkumpul itu. Sesekali ikut tertawa namun setelahnya menunjukkan muka masam.

Walah walah, cuma pengen cari muka

Itu yang ada di pikiran Ocha setelah mengetahui Lily masih bisa tertawa namun setelahnya kembali menunjukkan muka masamnya

Ocha gabut, ngapain juga selalu ngawasi Lily yang sudah punya banyak momen itu ga guna banget.  Akhirnya dia beranjak untuk mengajak bicara teman temannya yang duduk santai di belakang bangku Arya.

Di sela sela perbincangan yang asik itu, Dina tiba tiba mengajak perghibah an,

"Muka Lily kenapa?"

Ocha menjawab dengan nada rendah namun seperti berbisik, "bangku dia aku ambil"

D A H L A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang