Bab X

865 26 0
                                    

20+
Sadar diri yang masih dibawah umur !!!

Follow and Vote dulu sebelum baca yuk !!!

" makan yuh Kak " ajak Shana

" oke "

Mobil Agam melaju kedaerah Kemang.

" biasanya cewek anti makan malem, takut gendut " ujar Agam sambil memperhatikan Shana yang sedang makan dengan lahap.

" kalau laper yah tinggal makan Kak, emangnya kalau aku gendut Kak Agam nggak mau sama aku lagi "

Agam terkekeh, cewek dan berat badan memang merupakan hal yang  sensitif.

" nggak. Aku bakalan terima apa adanya kok "

" oh yeeeaaaa " balas Shana yang membuat Agam makin terpingkal, sejak kapan pacarnya begitu lucu

•••••

Jantung Shana berdegub dengan kencang, haruskah dia menginap malam ini ditempat Kak Agam.

Shana merutuk pernyataan bodohnya ' memberi ciuman terbaik malam ini ', yah memangnya apa yang akan dia lakukan, bahkan cuma bibir Agam yang mampir ke bibirnya.

Agam menoleh pada Shana, genggaman tangan Agam mengetat membuat Shana semakin meledak.

" Kak " panggil Shana pelan.

" kenapa ?"

" pulangin aku aja yah " mohon Shana

" tadi di Bis ada yang bilang kalau bakal kasih ' ciuman terbaik ' " goda Agam

" Kak Agam anggap serius, itu cuma pengalihan Kak " tukas Shana agar membuat Agam lupa dengan niat awalnya.

" yah padahal aku sudah menunggu dengan penuh antisipasi " tekan Agam pada kalimat terakhir

" KAK pulangin yah " rengek Shana yang membuat langkah Agam semakin lebar mendekati pintu Apartement.

Agam membuka pintu, dan menyuruh Shana masuk.

Shana masuk perlahan, dan ketika bunyi pintu tertutup dan klik terkunci, tubuh Shana terdorong pelan menempel tembok.

Agam sudah mengungkungnya dan tak ada celah untuk Shana melarikan diri. Mata mereka saling bersitubruk hingga dengungan air liur tertelan Agam membuat Shana semakin berdebar.

" Shana " bisik Agam dengan jari yang sudah mengelus sisi wajah Shana lembut, bergerilya hingga sampai pada celah bibir Shana yang Agam tau bisa memabukkan.

" kiss me "

Shana berjinjit dan perlahan memajukan wajahnya untuk mempertemukan kedua bibir mereka.

Shana melumat perlahan ketika tidak ada pergerakan pada bibir Agam, namun Shana tau jika Agam sedang menahan diri untuk tidak memagutnya, terbukti dengan cengkraman tangan kiri Agam yang mengetat di pinggulnya.

Shana melumat dan mencecap bibir Agam dengan dalam, kedua lengannya sudah tersampir pada pundak pria itu, dan ketika Shana menggigit bibir bawah Agam untuk terbuka, disitulah Agam seolah kehilangan kendali dirinya.

Dia langsung mengambil alih, melumat, mencecap dan menyedot bibir Shana dengan dalam bak vacum cleaner, tangan Agam menyatukan kedua lengan Shana diatas kepala gadis itu.

Dia langsung mengambil alih, melumat, mencecap dan menyedot bibir Shana dengan dalam bak vacum cleaner, tangan Agam menyatukan kedua lengan Shana diatas kepala gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dear, AshanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang