Shana sedang berdiri dengan cemas menunggu kedatangan keluarganya dari Malang.
" Papa, Mama, Asean " seru Shana berlari untuk memeluk keluarganya satu persatu.
" Kakak sehat ?" Tanya Mama
" sehat Mah, kok lama ?"
" iya keretanya delay Kak waktu di Tegal "
" Mama kamu udah kaya mau pindahan nih kak " adu Papa membawa 2 koper besar dan 3 plastik berisi makanan khas malang.
" apaan sih Pah, Mama kan antusias mau ketemu Kakak " ucap Mama
" lagian kalian kenapa harus ikut sih, Papa itu ada Bimtek di Jakarta, bukan mau jalan-jalan "
" lah Papa mah Bimtek aja, biar Mama sama Adek yang jalan-jalan sama Kakak "
" enak aja. Papa juga pingin ikut Kakak jalan-jalan juga "
" Shana udah booking hotel buat 4 hari ini, satu kamar dua ranjang bisa di isi 4 orang, jadi kita bakalan bareng selama itu " ujar Shana antusias, memikirkan jika mereka akan melakukan rutinitas ngobrol ngalor ngidul nggak jelas, namun seru.
" ngobrol nya nanti aja bisa nggak, ke hotel yuh Kak, aku cape banget " kata Sean dengan lesu
" iya "
Dari kejauhan seorang laki-laki berjalan mendekat ke arah mereka dengan membawa sekitar empat buah Cup coffe, Mama Shana langsung terpesona.
" duh Kak cowok Jakarta cakep-cakep yah, sayang banget deh Mama lahir duluan " seru Mama
" ekheeem .... Papa juga pas muda ganteng kaya itu cowok, Mama aja yang kurang bersyukur " sungut Papa
" duh Mama selalu bersyukur kok punya Papa, tapi kalau lihat yang bening-bening kaya gitu Mama juga terpesona Pah " balas Mama
" Kamu kalau punya pacar yang modelannya gitu Kak, kayak banyak duitnya " sambung Mama sambil terkikik. Shana terkekeh, sedangkan Sean memutar bola matanya malas.
Orangtua Shana menegang ketika pria yang baru saja mereka obrolkan, berdiri didepan mereka.
" selamat datang di Jakarta Tante, Om dan Sean. Ini ada minuman untuk kalian " ulurnya memberikan, sedangkan Sean dengan sigap menerimanya karena haus.
" makasih Kak " kata Sean, dia menyeruput minumannya dengan nikmat, sembari menilai penampilan pria didepannya ini dari atas sampai bawah, Sean menengok kearah Kakaknya yang tampak berbinar, jika tebakannya benar pria ini merupakan seseorang yang spesial bagi kakaknya.
" sama-sama " jawab pria tadi
Shana tertawa pelan, melihat raut cengo orangtuanya.
" kamu siapa Nak, apakah kenal dengan kami ?" Tanya Mama dengan senyum terlalu ramah, membuat Papa memutar bola matanya malas, persis seperti yang tadi Sean lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Ashana
General FictionCerita 18+ " kamu mau jadi pacarku ?" " Hah " " mau nggak ?" " mau " Ashana Maharani Putri, gadis pemilik senyum manis hanya bisa terdiam ketika Ketua BEM nya mengajaknya berpacaran, sedangkan mereka tak melakukan pendekatan sama sekali selama ini...