Part 1

406 27 0
                                    

"Kamu ngajak jalan aku hampir tiap minggu kalo gak ada kesibukan, emangnya gak ada yang marah, cemburu, atau larang gitu?" Tanya Magellan.

"Enggak lah, emangnya siapa yang mau ngelarang-larang aku? Seharusnya aku yang nanya itu ke kamu, emangnya gak ada yang marah atau cemburu kalo aku ajak jalan?" Balas Bumi.

"Gak ada sih, aku aja gak punya pacar haha" ucap Magellan tertawa pelan.

"Wah kalo gitu sama dong, aku juga gak punya pacar."

Bulan seketika melotot mendengar penuturan tersebut. Tidak punya pacar? Lalu dirinya dianggap apa? Pembantu?

Tadi saat ingin pergi menuju toko kue tak sengaja Bulan melihat Bumi yang pergi dengan seorang wanita, alhasil ia mengurungkan niatnya dan beralih mengikuti kemana perginya mereka berdua.

Dan di sinilah Bulan berada, cafe sunrise.

"Masa sih, cowok seganteng dan sekeren kamu gak punya pacar? Pasti banyak yang suka sama kamu kan" ucap Magellan heran.

"Yang suka sih emang banyak, secara kan aku famous disekolah dan diluar sekolah" jelas Bumi pede.

"Terus salah satu dari mereka gak ada yang nyantol?"

"Gak tertarik, tapi kalo kamu beda lagi. Pertama ketemu dan natap mata kamu, respon tubuh aku gak biasa, kayak ada sengatan listrik gitu" jelas Bumi alay yang membuat Magellan tersenyum malu.

Karena terlanjur muak dengan perbincangan kedua sejoli itu, akhirnya Bulan menghampiri meja pacarnya itu dengan perasaan dongkol.

Plak

Wajah Bumi tertoleh kesamping, ia langsung memegang pipinya yang terasa perih dan panas. Baru akan mengamuk karena seseorang yang lancang menamparnya, matanya langsung melotot kala mendapatkan Bulan yang berada didepannya sambil melotot dan bersedekap dada.

"Bulan?!"

Bulan menatap Bumi sinis "kenapa, kaget?!"

"Dia siapa Bum?" Tanya Magellan sambil meneliti Bulan dari atas hingga bawah.

"Biasa aja ngeliatin nya, tuh mata mau gue congkel?!" Tanya Bulan galak.

Bumi meneguk ludahnya kasar "dia mantan aku, kayaknya dia gamon jadinya begitu."

"Miris banget..." Ujar Magellan yang disetujui oleh Bumi dengan anggukan kepala.

Bulan menatap Bumi tak percaya, ia kira pria itu akan berada di pihak nya.

"What the fuck, gamon?! Cih, bahkan gue udah dapet cowok yang lebih daripada lo!" Ucap Bulan ngegas.

"Mana hm?" Tanya Bumi dengan menaikkan sebelah alisnya menantang, membuat Bulan sedikit gelagapan.

Mata Bulan mengedarkan pandangannya ke segala penjuru cafe, mencari seseorang yang bisa menyelamatkannya. Pandangannya jatuh pada seorang laki-laki berkemeja hitam yang tampak dewasa dan berkharisma.

"Tuh pacar baru gue" tunjuk Bulan dengan dagu terangkat dan senyum smirk.

Magellan sontak terkekeh pelan, "mbaknya gak usah ngaku-ngaku."

"Siapa yang ngaku-ngaku? Lo gak percaya? Sini gue tunjukkin."

Dengan modal nekat dan hati yang dag-dig-dug duar ingin meledak, Bulan mulai berjalan mendekati pria tersebut seraya menyapanya, "hi babe."

╺ַ╌ི̈──╌ֵ─┅╼╼╼⃘۪۪⃖❆⃘̸۪۪⃗╾╾╾┅─ֵ╌──╌ַྀ̈╸

Bintang menguap kecil sembari terus mendengarkan obrolan kliennya, dan sesekali mengangguk untuk menjawab pertanyaan. Sore ini pria itu mengadakan pertemuan di cafe dekat sekolahnya mengajar.

My Sweet TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang