Part 3

245 17 1
                                    

Bulan menatap malas kearah dimana proyektor disorot kan. Bosan, satu kata yang kini ia rasakan. Bulan membuka halaman belakang buku untuk ia coret-coret.

"Sampai disini materi kita, untuk ketua kelas nanti keruangan saya" ucap Bintang mengakhiri pembelajarannya.

"Lan, bukunya pak Bintang ketinggalan nih balikin sana" perintah Surya saat melihat buku sang guru yang masih berada di meja.

"Dih kok gue? Lo aja sana, gue mau makan" suruh Bulan balik.

"Lo kan pacarnya, jadi lo aja lah."

"Heh tuh mulut mau gue robek?! Gak usah nyebar hoax ya setan" kesal Bulan.

"Siniin bukunya" lanjut Bulan sambil merampas kasar buku tersebut dari tangan Surya.
°
°
°
°
°
Tok tok tok

"Masuk" mendengar sahutan dari dalam, Bulan segera masuk dan langsung meletakkan bukunya dimeja.

"Ini pak, bukunya ketinggalan di kelas" ucap Bulan santai, dimana terdapat Bintang yang sedang berkutat dengan laptopnya.

"Terimakasih" balas Bintang.

"Saya permisi, pak" pamit Bulan.

"Tunggu" tahan Bintang.

"Apa?"

"Kamu mau kemana?"

"Kelas lah, yakali ke goa" ucap Bulan sambil memutar bola matanya.

"Gak ke kantin?" Tanya Bintang.

"Mau sih, tapi males" ucap Bulan kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yaudah makan disini saja" ajak Bintang.

"Apanya yang mau dimakan? Masa iya saya harus makanin berkas-berkas bapak?" sinis Bulan.

"Tadi saya sudah delivery, sebentar lagi juga datang."

Bulan mengiyakan ajakan Bintang, lagipula ia terlalu malas jika harus ke kantin kan lumayan dapet makan gratis.

Makanan pun datang, kini mereka tengah duduk di sofa sambil menyantap nasi padang.

"Sini saya suapin" ucap Bintang sambil menyodorkan nasi.

"Ih apaan, gak usah. Saya bisa makan sendiri" tolaknya.

"Udah sini, buka mulutnya. Aaaaa"

Mau, tak mau Bulan pun membuka mulutnya dan menerima suapan dari Bintang, yang dibalas senyuman kecil oleh Bintang.

Selesai makan Bulan membereskan semua sampah dan sisa makanan di atas meja.

"Makasih ya pak buat makanan nya."

"Iya my love."

"Idih Patang titisan buaya ternyata" ucap Bulan bergidik ngeri.

"Saya manusia, bukan buaya."

"Ysj."

"Btw saya mau ngasih kamu syarat yang waktu itu."

"Hm, apa?"

"Malam minggu nanti kamu ikut saya untuk menghadiri pesta pernikahan teman saya."

"Hah?!" Kaget Bulan yang masih mencerna ucapan Bintang.

"Ternyata kamu cantik-cantik lemot ya" cibir Bintang.

"Gak gitu, tapi kenapa Patang ngajak saya? Gak usah di jawab deh, saya udah tau jawabannya. Bapak pasti jomblo mangkanya ngajak saya."

"Tidak usah banyak bertanya, turuti saja kemauan saya! Atau kamu lebih memilih saya laporkan ke polisi?" Ancam Bintang.

"Ish iya-iya, curang mainan nya ancaman" kesal Bulan.

My Sweet TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang