Part 4

227 14 0
                                    

Malam ini Bulan akan menghadiri pesta pernikahan temannya Bintang. Bulan sudah siap dengan gaun sederhana yang pas melekat di tubuhnya dan dipadukan dengan flatshoes yang senada.

Bulan sedikit gugup, ia harap penampilannya tidak terlalu buruk.

Ting!

Bulan segera membaca dan membalas notifikasi tersebut.

Patang
Saya sudah didepan

Bulan Z
Okkei, sbntr

Setelah membalas pesan Bulan segera turun kebawah. Tampak keluarganya yang tengah berbincang diruang tamu.

"Wih rapih amat dek, mau kemana?" Pertanyaan dari Langit sontak membuat kedua orang tua mereka langsung menoleh.

"Bulan mau pergi ke pesta temen. Boleh kan bun, yah?" Ucapnya meminta ijin.

"Sok atuh, tapi inget pulangnya jangan malem-malem" peringat Awan.

"Siap bun."

"Mau abang anter?" Tawar Langit.

"Gak usah bang, Bulan dijemput temen kok."

"Yaudah kalo gitu hati-hati" kini giliran sang ayah yang berbicara.

"Iya, Bulan berangkat. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam" jawab mereka kompak.
°
°
°
°
°
Bulan melihat Bintang yang sedang menunggunya diseberang jalan, ia segera menghampirinya.

"Patang udah lama?" Tanya Bulan disaat ia sudah berada tepat di hadapan Bintang.

"You look so beautiful tonight" ucap Bintang tanpa sadar, sambil terus menatap Bulan tanpa kedip.

"Patang muji Bulan?" Tanyanya polos.

Bintang yang tersadar akan ucapannya barusan langsung memukul bibirnya sendiri.

"Eh itu, udah ayo berangkat" ajak Bintang, lalu menarik tangan Bulan dan membawanya masuk kedalam mobil.

╺ַ╌ི̈──╌ֵ─┅╼╼╼⃘۪۪⃖❆⃘̸۪۪⃗╾╾╾┅─ֵ╌──╌ַྀ̈╸

Mobil Bintang memasuki lobby gedung tempat dimana pesta pernikahan diselenggarakan.

"Saya peringatkan ke kamu untuk memanggil saya dengan sebutan mas Bintang, jangan memanggil saya Patang!"

Bulan bergidik ngeri, "dih apaan, ogah. Gak mau!" Tolaknya mentah-mentah.

"Harus mau!" Paksa nya.

"Enak juga Patang, aneh kalo mas. Kayak om-om pedo" ringis Bulan.

"Pokoknya kamu harus panggil saya mas, begitu juga untuk seterusnya atau mau saya laporkan polisi hm?" Ancam nya dengan tersenyum smirk.

"Curang ah mainan nya ancaman mulu ih, gak like" kesal Bulan, lalu mempout kan bibirnya.

"So?"

"Iya mas Bintang" ketusnya, membuat Bintang tersenyum tipis.

Keduanya berjalan beriringan dengan Bulan yang merangkul tangan Bintang.

"Hai bro" sapa Petir teman Bintang, membuat keduanya kompak menoleh kearah sang pelaku.

Nama lengkapnya Regulus Petir Blythe, ia adalah sahabat Bintang sejak awal masuk SMA.

"Woii bro, apa kabar?" Tanya Bintang, lalu mereka tos ala cowok.

"Alhamdulillah baik" balasnya.

"Wih cakep amat, siapa nih? Kenalin lah" lanjut Petir.

My Sweet TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang