Nusantara dan Indonesia. Orang yang sama. Namun, dengan kepribadian yang sangat bertolak belakang.
Satu tubuh. Dua jiwa.
Nusantara, seorang penyihir kegelapan yang mati dengan cukup mengenaskan akibat perang.
Nusantara bukanlah orang yang pemaaf...
"Meskipun ingatanku diubah, hatiku tidak akan pernah berubah"
·✧──── ⊹⊱✿⊰⊹ ────✧·
"Sia-pa?" tanya Indo dengan tatapan bingung.
Mereka bungkam seribu bahasa. "A-apa ... tu-tunggu sebentar, saya a-akan memanggil seorang healer." Indosila bergegas pergi untuk memanggil seorang healer. Indonesia yang mendengar hal itu menyembunyikan sayapnya dengan sihirnya.
TNI menundukkan kepalanya, pikirannya berkeliling, Petrus serta PFI mematung.
"Apakah kamu telah kehilangan ingatanmu? Baguslah jika begitu, aku jadi memiliki kesempatan untuk men--." Belum selesai mengucapkan kalimatnya, PKI dipukul dengan kencang oleh PFI dengan menggunakan panci di bagian kepalanya.
BRUK!
Ia terjatuh, ah ... tidak, ia langsung mengalami mati suri.
Petrus dan TNI hanya diam menatap PFI yang memukul PKI hingga mati suri dengan ekspresi :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PFI menunjukkan ekspresi kesal. "Berisik sekali jamet satu ini."
Tak lama kemudian, Indosila kembali bersama dengan kedua orangtuanya serta seorang pria tua yang mengenakan jas putih bersih dengan ransel coklat muda di tangannya.
Mereka menghampiri Indonesia. "Cepat, periksa putraku," perintah Raja Majapahit.
Healer tersebut segera memeriksa kondisi Indonesia. Ia kemudian terdiam beberapa saat. "Ini aneh. Orang yang bisa bertahan dari racun Dues setmanes lebih dari dua minggu seharusnya kondisinya tak berubah."
"Apa maksud Anda?" tanya Ratu Zamrud Khatulistiwa.
"Hampir seluruh organ dalam di tubuhnya pulih dan bekerja dengan normal, dan kemungkinan, Tuan Muda Indonesia dapat pulih sepenuhnya hanya dalam dua hari kedepan," jawab healer tersebut.
Mereka semua terkejut hingga PKI yang tadinya mati suri langsung terbangun dengan memasang ekspresi yang sulit diartikan. "Hah? Bagaimana bisa? Adik, apakah kamu bersekutu dengan iblis--." Lagi-lagi PKI yang baru tersadar mendapat pukulan gratis dari PFI dengan menggunakan pancinya. "Lebih baik kau diam."
Indonesia yang ditatap dengan ekspresi terkejut dicampur bingung oleh keluarganya hanya menunjukkan ekspresi polosnya. Meski Nusa mendapat ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya, ia tak mendapat seluruh nya.
Healer itu menghela napas panjang, ia meletakkan telapak tangannya di kening Indonesia, kemudian keluar cahaya berwarna perak. "Saya telah mengirimkan sihir pemulihan ingatan ke otak Tuan Muda Indonesia, semoga saja ingatan Tuan muda dapat pulih. Dan juga, mungkin Tuan Muda Indonesia dapat pulih esok hari jika terus meminum ramuan penyembuh tingkat A," ucap healer tersebut.
"Terimakasih," sahut Petrus.
"Tidak masalah, Tuan muda. Saya pamit terlebih dahulu Yang Mulia Raja dan Ratu," pamit healer itu sembari membungkukkan badannya dalam.
