Chapter 8

154 36 9
                                    

"Lepaskan aku!" Sinbi berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan Taehyung yang terus menariknya masuk ke dalam rumah, tanpa memikirkan tangannya yang terasa sakit karena tarikannya yang begitu kuat. Sementara itu, Taehyung tidak mengindahkan perkataan Sinbi hingga ujungnya pria itu membawanya masuk ke dalam kamar dan melemparkan tubuhnya ke atas ranjang.

Sinbi memastikan keadaan tangannya, cengkraman tangan Taehyung di pergelangan tangannya meninggalkan bekas memerah disana. Kini Sinbi mengalihkan pandangannya ke arah suaminya itu, ia terhenyak. Sinbi tidak pernah menemukan ekspresi seperti itu menghias di wajah Taehyung sebelumnya, ia menerka-nerka apakah pria itu marah karena merasa cemburu melihat dirinya bersama Jungkook?

"Mengapa aku tidak boleh bersama pria lain? Bukankah kau bebas bergonti-ganti pasangan?" Sinbi bersuara. Ia sengaja mengatakan hal itu untuk memancing reaksi Taehyung . Dan benar saja, ekspresinya semakin jelas. Taehyung benar-benar terlihat marah.

"Tidak dengan Jeon Jungkook!" Taehyung membalas pertanyaan Sinbi dengan tegas. "Kau sengaja mendekati pria itu untuk membuatku marah, kan? Kau melakukan itu karena masih tidak terima dengan Yoojung ku."

Perkataan Taehyung membuat Sinbi terdiam. Pria itu memang benar, awalnya dia pergi menghubungi Jungkook karena ia marah dengannya. Tapi melihat reaksinya saat ini yang seakan-akan membela Yoojung, membuat Sinbi merasa sakit hati.

"Kita satu tim, Sinbi! Jika kau keluar jalur dengan sengaja mendekati Jungkook karena kesal dengan tingkahku kemarin, jangan buat aku akhirnya menyingkirkan Perusahaan Hwang!" Taehyung melemparkan ultimatum peringatan kepada Sinbi. Sementara Sinbi yang mendengar hal itu pun terlihat kaget.

"Jadi, kau mau membuangku setelah apa yang sudah aku lakukan padamu selama ini?"

"Kau yang memulainya! Kau tahu betapa bencinya aku dengan pria itu, kau sudah melebihi batas!"

Sinbi berdecih. "Inilah mengapa aku sangat membencimu, Taehyung. Setidaknya Jungkook memperlakukanku..."

Kalimat Sinbi terpotong secara tiba-tiba Taehyung mencengkram dagu Sinbi dengan kuat. "Jangan mengujiku, Sinbi! Ingatlah darimana kau berasal, jika bukan karena aku kau hanyalah sampah!"

Taehyung melepaskan cengkraman tangannya dan kemudian merapikan anakan rambut Sinbi yang sedikit berantakan. "Tetaplah jadi Sinbi yang biasanya, hmm? Kau adalah anjingku, jika kau berani melewati batas lagi, sepertinya Minhyun tidak akan senang."

"Pergi dari hadapanku sekarang!" ujar Sinbi terlihat marah.

"Ini adalah peringatan pertama dan terakhirku, Sinbi. Jika kau mendekati Jeon Jungkook lagi, kau, perusahaan dan bahkan keluargamu akan habis!" katanya menegaskan kalimatnya. Pria itu kemudian bergegas pergi, namun disaat berada di ambang pintu ia tampak berhenti dan kembali berbalik memandang ke arah dimana Sinbi masih menunduk di posisinya. "Jangan pernah menyentuh Yoojung ku, jika kau melakukan hal nekad demi kedudukan mu itu, aku juga tidak akan tinggal diam!"

Dan setelah mengatakan kalimat itu, Taehyung benar-benar pergi dari sana. Pria itu meninggalkan Sinbi dalam keadaan naas.

Sinbi mengepalkan tangannya kuat. Setiap kata-kata yang dikeluarkan Taehyung barusan benar-benar menciptakan luka baru di hatinya. Dia berkata jika dirinya melewati batas? Padahal seharusnya dia berkaca pada dirinya sendiri. Memang tidak ada aturan di antara mereka Taehyung tidak boleh bergonta-ganti pacar, tapi setidaknya tidak bisakah dia menghargainya?

Dia bahkan menyebut dirinya anjing dan sampah. Sinbi merasa harga dirinya diinjak-injak. Meski memang Perusahaan Hwang membutuhkan Perusahaan Kim di belakangnya, tapi Sinbi juga tidak akan tinggal diam karena direndahkan seperti tadi.

Jangan pernah menyentuh Yoojung nya? Kita lihat saja nanti akan Sinbi jadikan apa jalang itu. Kalau bisa dengan tangannya sendiri ia akan membunuh wanita itu. Selama posisinya sebagai nyonya Kim belum aman, maka Sinbi juga tidak akan menyerah untuk menyingkirkan wanita-wanita Taehyung seperti yang sebelum-sebelumnya. Ya, dan mungkin Yoojung yang akan menjadi target selanjutnya.

Pernikahan BisnisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang