Code 007 : Bad Blood [2/2]

731 83 60
                                    

Prolog menuju fajar baru dimulai saat Chanyeol tiba di Bucheon. Yixing dan beberapa belas anggota Noir menyambut begitu mobil Chanyeol tiba di salah satu lokasi yang Yixing jadikan sebagai markas sementara mereka. Tadi Chanyeol memang pergi menggunakan Helikopter, namun ketika sudah dekat, dia memilih untuk mendarat di tempat yang agak jauh dengan lokasi penyerangan. Chanyeol tak ingin kedatangannya diketahui dengan mudah dan seperti biasa, Baekhyun sudah menyediakan segalanya. Ketika Chanyeol turun dari Helikopter, Jeno —anggota divisi satu dibawah perintah Jaehyun— sudah siap berada disana untuk menjemputnya.

Ketegangan begitu terasa di dalam markas dan Chanyeol juga tak luput dari rasa itu. Namun sebenarnya, Chanyeol saat ini hanya ingin semuanya cepat selesai, bukan cuma karena dia ingin aset yang dimilikinya segera diamankan tapi hal lain lah yang membuatnya demikian. Dia punya janji untuk kembali pada seseorang dan Chanyeol tidak ingin membuat orang itu menunggunya terlalu lama.

Kadang Chanyeol merasa dirinya jadi bodoh akhir-akhir ini. Dulu, saat dia masih mencintai Irene rasanya tidak begini. Chanyeol malah merasa biasa saja, padahal dulu dia selalu seolah meneriakan pada dunia kalau Irene adalah manusia yang paling dicintainya. Tapi Chanyeol tak pernah benar-benar memperdulikan Irene bahkan saat gadis itu mengutarakan kekhawatirannya berkali-kali. Bagi Chanyeol, pekerjaannya di underground sangat penting dan dia akan melakukan apapun untuk melindungi miliknya. Saat sedang terlibat di underground Chanyeol juga bisa menghabiskan waktu berhari-hari hanya untuk meringkus beberapa komplotan mafia sok jago yang menantangnya. Dia tak pernah merasa gelisah dan ingin segera pulang. Tidak seperti sekarang.

Chanyeol benar-benar dibikin pusing dengan perasaannya. Dia ingin segera menemui Baekhyun. Dia ingin segera memeluk tubuh mungil itu, seolah Baekhyun sudah menjadi candu untuknya. Chanyeol tiba-tiba saja merasa benci sekali dengan dunia underground. Chanyeol benci harus pergi meninggalkan Baekhyun hanya untuk berurusan dengan manusia-manusia pengganggu. Chanyeol benci karena pekerjaan ini terlalu beresiko untuk keselamatan Baekhyun juga. Chanyeol tidak ingin terlibat sesuatu yang berbahaya. Dia hanya ingin menghabiskan banyak waktunya dengan Baekhyun.

Byun Baekhyun yang menyayanginya.

Oh, mengingat itu Chanyeol kembali merasa hatinya menghangat. Luar biasa. Efek cinta bisa mempengaruhinya sehebat ini. Chanyeol rasanya tak pernah merasa sebahagia ini. Jatuh cinta pada Baekhyun itu memang kegilaan terbaik yang pernah Chanyeol lakukan seumur hidupnya.

"Kau sudah punya rencana?" tanya Chanyeol langsung pada Yixing yang laki-laki itu balas dengan anggukan. Benar, Chanyeol harus segera membasmi siapapun yang mengganggunya agar dia bisa segera kembali.

"Beberapa anggotaku sudah memberikan kabar dari dalam. Gudang benar-benar telah diambil alih. Kita perlu berhati-hati. Orang-orang kita yang semula berjaga semuanya tak sadarkan diri karena gas beracun, setidaknya selama satu hari mereka akan tertidur."

"Baik. Mereka serius dengan rencana mereka kali ini dan kita tidak boleh lemah. Aku ingin senjata-senjataku aman dan cecunguk itu mati malam ini juga."

"Apa kau tidak mencurigai seseorang? Maksudku dalang dibalik penyerangan ini? Orang-orangku mengatakan para perampok itu sangat asing. Aku juga belum bisa menghubungi Markas untuk mendengar laporan dari Alpha. Sambungan kami benar-benar diputus total. Jaringan SKY juga sedang tidak stabil."

Chanyeol menghembuskan nafas lelah. Sebenarnya dia memang mencurigai seseorang. Motif yang mereka gunakan kali ini kurang lebih sama seperti penyerangan di kantornya waktu itu. Hanya saja kali ini Chanyeol bisa menebak kalau dalang sebenarnya lah yang bertindak. Perasaan Chanyeol mengatakan bahwa penyerangan di kantornya waktu itu hanya sebuah geretakan, Yunho dan Changmin hanya dimanfaatkan sebagai pembuka untuk serangan utama yang akan dilancarkan oleh si penjahat asli. Meskipun begitu, Chanyeol tidak bisa terlalu yakin. Dia punya banyak musuh diluaran sana. Chanyeol tidak bisa hanya asal menebak siapa manusia gila yang sedang cari mati dengannya saat ini.

NOIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang