SEASON 2 PROLOGUE

3.4K 365 45
                                    

7 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7 tahun yang lalu.
Bucheon, Korea Selatan.


"Aku bersumpah, tidak akan pernah sudi menerima apapun yang kau berikan padaku. Harta, dunia, apapun itu selama kau yang memberinya, aku tak mau!" Baekhyun berteriak hingga urat lehernya nampak. Kedua matanya merah, tergambar jelas bahwa ia sedang marah.

Di Hadapannya, berdiri seorang lelaki yang kini berada di usia akhir empat puluhan. Sama seperti Baekhyun, wajahnya juga menunjukan guratan emosi yang sama-sama tidak disembunyikan. Di tangannya, dia menggenggam seberkas kertas yang dia gulung. Sebagian sisinya sudah penyok bekas memukul Baekhyun yang sisi wajahnya sekarang memar.

"Kau memang anak tak tahu diuntung. Sudah berapa kali kau membuat rencana ayahmu ini gagal, hah?! Bisnis ayahmu dengan perusahaan dari China, Eropa dan yang terakhir kau justru malah membantu perusahaan Inarizaki milik si Miya sialan itu." Dampratnya.

Baekhyun berdecih, ditatapnya sosok sang ayah yang kini tak lebih dari manusia paling buruk dalam hidupnya itu dengan mata nyalang. "Asal aku bisa menghentikanmu, aku akan melakukan apapun. Kau pikir kau bisa selamanya berbisnis dengan cara menjijikan seperti itu?"

"Tau apa kau tentang bisnis?!" sang ayah jadi semakin marah. "Kau bahkan tak menjalani kuliahmu dengan benar. Bisamu hanya mengotak-atik rongsokan saja! Kenapa? Kau lebih senang hidup bersama rongsokan? Kau ingin jadi seperti sampah?!"

"Itu lebih baik daripada hidup bergelimang harta hasil curian!" Baekhyun membalas tak mau kalah.

Sang ayah sekali lagi menggenggam gulungan berkas tebalnya. Siap menghajar Baekhyun sekali lagi dan benar saja, satu serangan dilayangkan tepat di pipi. Kali ini bukan hanya memar, tapi hidung dan sudut bibir Baekhyun berdarah dibuatnya.

"Kuperingatkan kau, kalau kali ini kau mengganggu bisnisku lagi. Aku akan membunuhmu dan juga ibumu!"

"Jangan sentuh ibu! Atau aku-"

"Jangan kau kacaukan bisnisku kalau begitu! Diamlah dan belajar tahu diri. Ayahmu ini bekerja demi menghidupimu, demi keluarga ini. Demi mengobati ibumu yang bahkan sudah tidak bisa berjalan! Kalau bisnisku runtuh, siapa yang akan membayar pengobatan ibumu, hah?! Kau?"

Kali ini Baekhyun sudah terlanjur kehabisan kata. Sisi wajahnya juga sudah terlalu menyakitkan sehingga bergerak sedikit saja bisa memperparah kondisinya. Karena itulah dia diam, membiarkan ayahnya merasa menang atas perdebatan mereka. Baekhyun kemudian melihat ayahnya pergi meninggalkan ruangan sebelum ia membanting pintu dengan keras.

Satu tarikan nafas Baekhyun ambil, lalu buang perlahan. Terus menerus sampai Baekhyun akhirnya merasa cukup tenang. Dia lelah, namun juga enggan beristirahat karena perasaan kalah itu akan semakin menguasainya. Baekhyun akan merasa kalau ayahnya akan semakin diatas awan jika dia berhenti memberontak barang sedetikpun. Ia tak mau. Ayahnya tak boleh menang, ayahnya harus diruntuhkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NOIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang