Sepertinya aku memang tidak pantas untuk di banggakan oleh mama dan papa
- Kayla Candrakirana
𝕂𝕒𝕪𝕝𝕒 tengah berada di halaman rumah yang megah, dengan pagar hitam yang lumayan tinggi.
"Astagfirullah, bismillah" ucap kayla saat ingin memasuki rumah tersebut
Pintu terbuka lebar membuat jantung kayla pindah kelutut karena takutnya, langkah kaki kayla melangkah hingga kini bertemu dengan dua pasang mata yang menakutkan.
"Ngapain pulang? Gak sekalian pergi dari rumah?" Tanya seseorang wanita paruh baya citra ibu dari kayla
"Maaf bu, kayla baru punya waktu sekarang buat pulang" jawab kayla sambil merunduk
"Kamu itu beda sama abang kamu, selain kamu bodoh juga gak bisa membagi waktu mu dengan baik" ucap citra lalu pergi begitu saja kebelakang
Dari arah dapur aku melihat sosok makayasa dirgantara saudara laki laki ku, dengan tubuhnya yang tinggi dan tegap.
"Pulang juga lo" ucapnya sambil mengambil makanan
"Hem" jawab ku lalu pergi begitu saja sampai suara citra terdengar menegur kayla
"Kamu itu sama abang kamu bisa sopan dikit engga? Kalau abangnya tanya di jawab dengan baik, kamu itu nurun siapa sih jadi brandal seperti itu" ujar citra berhenti saat suara mobil memasuki garasi rumahnya
"Assalamualaikum papa pulang" ucap sosok laki laki paruh baya dirga ayah dari kayla
"Walaikumsalam" jawab kami bertiga secara serentak
"Pulang kau kayla" ucap dirga kepada kayla
"Iya pa, baru sempet sekarang" jawab kayla
"Kamu cuma kuliah kay, bukan seperti abang kamu. Kalau Abang kamu 1 tahun sekali wajar, kalau kamu" ujar papa lalu melihat ku sambil menaikan alisnya
"Mana transkrip nilai kamu semester kemarin?" Tanya dirga, lalu selembaran yang kayla pegang kini di serahkan kepada dirga
Melihat lembaran kertas itu, mata dirga langsung terbuka lebar. Tanpa ambil pusing sapu ijuk yang ada di hadapannya, langsung mengenai tubuh kayla.
"Kamu emang tidak bisa di harapkan kayla, papa udah menyekolahkan kamu mahal mahal tapi ini yang kamu beri? Ada nilai B di transkrip nilai kamu, kerjaan mu di sana main terus! Apa yang bisa papa banggakan dari kamu! Dasar anak tidak berguna! Anak tidak tau di untung" ucap dirga dengan nada tinggi sambil memukul badan milik kayla
"Pa,, kayla udah berusaha semampu kayla" jawab kayla sambil meneteskan air mata
"Berusahalah apa! Mana bukti dari apa yang kamu sebut usaha kayla! Lihat anak tetangga kamu lebih cerdas! Lihat saudara saudara kita! Kamu cuma bikin malu keluarga!" Ujar dirga sambil mengibaskan tangannya karena tubuhnya mulai kepanasan
"Kamu urus anak kamu!" Imbuh dirga pada citra
"Mama nyesel ngelahirin kamu!" Kata citra lalu melewati kayla begitu saja
"Makanya jadi orang jangan goblok, goblok kok di pelihara" imbuh yasa lalu mengikuti pergi seperti yang lainnya
"Tapi gue gak minta di lahirin, dan gue gak minta buat ada di keluarga ini" ucap kayla lirih
Kini mata kayla melihat beberapa memar yang ada di tubuhnya, seperti biasa dari jaman memasuki sekolah dasar tubuh kayla pasti banyak memar.
Entah karena tidak bisa mengerjakan tugas rumah atau mendapat nilai jelek, berbeda dengan yasa yang selalu mendapat pembelaan walaupun sebesar apapun salahnya.
"Kayla! Kayla" teriak dirga membuat kayla langsung beranjak keluar
"Iya pa?" Tanya kayla sambil mendekat dengan takut
"Apa ini? Kamu punya pacar? Jadi nilai kamu selalu buruk karena ini?" tanya dirga dengan nada tinggi sambil mengangkat ponsel milik kayla
"Itu temen pa" jawab kayla sambil merundukan kepala
"Temen kok perhatian amat" ucap yasa yang berjalan menuju dapur
"Kayla papa udah capek sama kamu, terserah kamu mau nikah sama siapa atau engga sekolah! Jangan pernah panggil papa dan saya gak akan mau jadi wali nikah kamu" ucap dirga dengan nada tinggi
"Kamu itu gak akan bisa melakukan apa apa dengan benar, hanya memalukan nama keluarga" imbuh dirga lalu pergi begitu saja sambil membuang ponsel kayla
Kayla mengambil ponsel yang untung saja tidak pecah, kayla hanya diam sambil mengeluarkan air mata.
"Sumpah gue gak mau di lahirkan apalagi di keluarga ini" ucap kayla lirih
️☘
Malam ini kayla sibuk mengompres beberapa lebam di tubuhnya, sedikit ringisan saat kain dingin itu menyentuh lembab kayla.
_______________________________________Bima Candrakumara
Bima Candrakumara
Kay? Why are you? Kapan lo pulang kos kay?Kayla Candrakirana
Kan udah gue bilang kalau pulang bim, besok gue pulang kenapa?Bima Candrakumara
Yeeee horeKayla Candrakirana
Lo kenapa sih bim? Gue udah bilang mending lo fokus sama sherly dari pada lo nyari'in gue terusBima Candrakumara
Nyenyenye
_______________________________________Sinar matahari pagi membuat mata kayla terbuka, walaupun berat karena menangis semalaman. Badan yang masih sakit karena beberapa lebam kemarin, saat menatap cermin penampilan kayla seperti orang gila.
"Kayla!" Teriak citra membuat kayla langsung beranjak dari tempat tidur
"Kamu itu gimana! Udah pagi belum ada sarapan! Kamu di rumah gak ada gunanya ternyata" ucap citra dengan nada tinggi
Yasa yang masuk ke dapur sambil membawa soto membuat tatapan sinis citra mengarah kepada kayla
"Contoh abang kamu yang rajin! Kamu udah goblok, pemalas! Pantas kamu tidak jadi orang!" Imbuh citra
"Kayla! Jangan makan kamu!" Ujar dirga lalu mendorong pundak kayla untuk pergi dari dapur
Kayla yang sudah rapi dengan ransel yang ada di punggungnya membuat semua mata menatapnya
"Pulang juga kau kayla" ucap citra yang duduk di ruang tengah bersama yang lain
"Iya ma, pa, kayla mau pamit buat pulang ke kos" ujar kayla dengan senyuman yang indah
"Hemm, akhirnya pulang juga. Menghabiskan beras dan tenaga kamu di sini" kata dirga
Kayla hanya tersenyum lalu berjalan menuju pintu keluar, tangan besar yasa membuat kayla berhenti lalu menatapnya.
"Lo gak bakal bisa jadi kayak gue, soalnya lo cuma sampah. jangan berharap lo bisa bahagia, karena cowok Kay!" Ucap yasa dengan sedikit tertawa
Senyum indah kayla untuk menjawab ucapan dari yasa, kemudian menuju sepeda montor yang selalu mengantarkan kemanapun kayla mau.
"Kay, Kay, Kay, kaysihan" imbuh yasa sambil tertawa
"Gue bakal buktiin ke lo bang, gue bisa buat lebih dari pada yang lo lakuin sekarang. Sadar diri bang Lo cuma anak mami papi yang apa apa selalu di turuti, gak pernah berusaha! Inget bang lo kerja kalau bukan karena nama ortu gak bakal bisa kayak gini, masuk jalur orang dalam aja bangga" ucap kayla sambil tersenyum sinis
Wajah yasa yang merah sambil mengepalkan tangannya, membuat kayla senang karena berhasil memancing amarah yasa.
"Pinter kagak jalur orang dalam iya" imbuh kayla lalu langsung melaju meninggalkan rumah tersebut
"Awas kau kayla candrakirana" ujar yasa sambil menahan amarahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓝𝓲𝓼𝓴𝓪𝓵𝓪
Ficção AdolescenteKayla Candrakirana, seorang perempuan yang sangat begitu ceria di balik rasa sedih yang dia alami. Keluarga yang tidak mendukung apapun yang di lakukan kayla, serta penyakit yang di sembunyikan dari semuanya. Hingga bertemu Bima Candrakumara yang m...